11. Membuat Dialog yang Menarik"

5.2K 225 6
                                    

Materi: "Membuat Dialog yang Menarik"
Date : Wednesday. 2016/12/14
Oleh: Princesautumn (Dwi Putri) princesauntum
Notulen: xxgyuu
Disclaimer: theWWG

--------->>>>>>=====<<<<<--------

#KakPutri

Aku udah baca [PR bikin dialog yang sudah di-share di notes, red.] dan kataku kalian udah hebat kok... jadi sekarang kutanya. Jika disuruh milih... kalian milih baca cerita yang mampu membangkitkan emosi atau milih yang sesuai KBBI tp gak ngena di hati kalian?

#Nisa: Sy untuk dialog pilih melanggar KBBI, untuk narasi patuhi KBBI. Coz dialog ngomong. Masa ngomong diatur2

#Kak Putri
Kalau di narasi emang dituntut harus sesuai KBBI. Bahkan kadang ada diksi di dalamnya. Pas dialog emang lebih baik sesuai dengan keadaan. Menyesuaikan, nah.

Terlebih... penggunaan tanda baca yang tepat di dialog. Itu yg penting. Pointnya...
Kalau kalian jenuh dan melulu dg tanda koma... kalian bisa ganti dengan elipsis.
Dan satu lagi nulis sesuai keinginanmu. Jangan mau dikekang siapapun! Itu tulisanmu... bukan tulisan orang. Kalau jenuh jangan paksa nulis juga biar feelnya dapet. Dengerin musik, baca buku, atau nonton film biasanya gak hanya bikin imajinasi bangkit. Tp bisa liat dan bayangin kalau marah gini lo.. dst

Q 1 : Kak, ada tips cara menulis dialog yang bervariasi? Takutnya monoton banget....

Monoton dalam maksud gimana nih say?

Contoh:

"Huuu...," bisik Ran di telinga Ratifa dengan suara horrornya.

"Astaghfirullahal'adzim!" Ratifa terlonjak kaget dan melotot.

Ran tertawa terbahak-bahak sampai memegangi perutnya. "Ha ha ha, jadi jones susah kan ya? Harus melamun di pinggir jalan, hu... kasian...."

"Sialan lo! Gue tuh nggak jones. Gue lagi LDR-an," ucap Ratifa dengan senyum pedenya.

"Hah?" Ran menyipitkan matanya. "Ah, LDR sama Kuryo yang di perempatan jalan itu? Ha ha ha...." Lagi-lagi Ran tertawa puas karena berhasil mencemooh Ratifa. Kuryo adalah salah satu orang gila yang suka melihati wanita.

"Dih, sirik aja loe! Kalau aku udah mau di lamar, baru deh elo kehilangan gue...," Ratufa mencibir, "terus habis itu nyariin gue, duh Ratifa, gue sayang elo... Bwa ha ha ha! Geli gue bayanginnya."

"Dih... ogah! Nggak ada jamannya seorang Ran tuh ngemis ke cewek. Yang ada mereka malah ngerebutin gue. Apalagi elo? Gue tahu, loe baper ama gue dah lama kan? Hayo ngaku...."

"Hah? Pede gila. Ti ati kualat loe! Udah ah gue mau makan nasi goreng gue!"

"Ya haa... salting kan loe?"

Ini kan otomatis banyak dialog yang berantemnya kaka. Apa gak terlalu monoton?

#A1: Bukan satu bab kan berantemnya? Selama gak semua bab berantem sih gak apa2 say. Menurutku kalau sedikit gitu belum masuk monoton.
Kalau gak mau monoton berantem terus. Tarik kawab ran atau latifa... bysanya pihak2 ini yg membantu karakter utama untuk bikin cerita lebih variasi.

#Q2: Maaf kalau OOT, tapi ini berhubungan erat dengan monoton. Kak putri, kalau kita pakai POV1 dg kata ganti aku, bagaimana mengakali agar setiap kalimat baru gak melulu aku, aku, aku bla bla bla. Dan juga ini, itu, sebaiknya diganti apa.
Ini, itu: bisa diganti langsung dengan apa yg dimaksud say. Ini juga kayak -nya- yang tanpa sadar penulis banyak masukin ini.

Kelas Menulis The WWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang