Materi: Tentang Kepenulisan
Hari/tanggal: Sabtu, 18-03-2017
Tutor: Abiyasha Abiyasha
Notulen: Cia achashierry
Moderator: Hilda dan Umy
Disclaimer: The WWG theWWG=====>>>>>=====<<<<<=====
Good evening, ladies.
ONS ya, jadi tidak ada materi. Kalian boleh menanyakan apa saja seputar kepenulisan.
⇨ Sudah masuk semua? Tidak ada yang ketinggalan?
Ya sudah, langsung tanya saja. Sangat jarang saya buat Q & A seperti ini, haha.
SESI TANYA JAWAB:
----------
• Pertanyaan 1:
→ Pernahkah Abi menulis POV 1 benda mati? Kalau pernah, apakah sama aspek penulisannya dengan POV 1 manusia? Maksudnya, apakah benda mati itu juga boleh merasa? membaui?★ Jawaban:
Pernah. Dua kali. Yang satu berupa rak buku dan yang satu lagi jam tangan. Nah, apakah benda matinya mau kamu buat seperti manusia yang punya perasaan dan sifat-sifat manusia lainnya, atau kamu mau membuat benda mati itu hanya bisa melihat dan mendengar, atau melihat saja, terserah kamu.Kuncinya harus konsisten. Kalau misal dari awal diceritakan benda matinya hanya bisa melihat dan mendengar, ya harus begitu terus, jangan buat benda matinya tiba-tiba jadi punya perasaan.
Saya pernah baca buku judulnya Bob The Book, itu tokoh utamanya dua buku bekas yang saling jatuh cinta, tapi terpisah. Dua-duanya punya sifat kayak manusia. Kalau punya saya, yang rak buku itu cuman bisa melihat dan mendengar, tetapi yang jam tangan itu bisa merasakan.
--->>>
• Pertanyaan 2A:
→ Apakah Kak Abi punya waktu khusus untuk riset? Masalahnya kadang mau riset kepala jadi pusing.★ Jawaban
→ Ya harus diadain dong, hehehe. Riset itu bagian terpenting dari menulis, buat bekal istilahnya. Kalau tidak riset duluan, nanti di tengah jalan kamu bingung lagi. Riset memang tidak gampang dan butuh dedikasi juga. Tapi buat saya, sangat penting sekali.--->>>
• Pertanyaan 3A:
→ Kak Abi, bagaimana menurut Kakak tentang diksi? Ketika kita memakai diksi yang terlalu umum maka cerita itu akan berkesan datar, tetapi jika dalam diksi itu banyak istilah asing, tentu akan menyulitkan pembaca, dan bukan tidak mungkin pembaca malah akan malas membaca cerita kita.★ Jawaban:
→ Diksi disesuaikan lagi sama keperluan cerita. Apakah cerita kamu romance? teenlit? Thriller? Horror? Tiap genre, tentu penggunaan diksinya juga tidak bisa disamakan. Istilah asing itu dalam artian apa? Bahasa? Atau istilah dalam bidang tertentu, misal kedokteran, arsitektur, dsb? Sebisa mungkin istilah apa pun itu diminimalkan ya.Saya sering dapet komentar dari pembaca yang merasa cerita saya terlalu banyak menggunakan bahasa Inggris, tetapi banyak juga yang bahasa Inggris mereka tidak begitu fasih, tapi tetap mengikuti cerita saya sampai tamat.
Kuncinya di penyampaian. Mau pakai kata sesederhana apa pun, asalkan maksud dan feel dari cerita itu sampai, kenapa harus pusing memikirkan diksi yang aneh-aneh?
--->>>
• Pertanyaan 3B:
→ Kak kenapa novel POV 1 (sempit diksi yang wow gitu)? Apa emang dibatesin? Beda dengan POV 3 yang diksinya luas. POV 3 juga pake paragraf metafora gitu.★ Jawaban:
→ POV 1 kan memang terbatas dalam segala hal, tapi bukan berarti membatasi penggunaan diksi. Diksi tidak berpengaruh ke POV menurut saya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Menulis The WWG
RandomBuku ini berisi kumpulan pelajaran, teknik menulis, tips-tips, dan langkah-langkah dalam menulis yang dikumpulkan dari pembelajaran kelas di grup @theWWG dan mungkin beberapa sumber lainnya. Materi pembelajaran kami di sini menjadi disclaimer 'Wri...