4. Mengembangkan Premis

8.4K 596 11
                                    

Materi : Pengembangan Premis
Date    : Jum'at, 29 Desember 2016 pukul 7.00 WIB
Tutor   : Yantie_Wahazz
Notulen : irmaharyuni
Disclaimer : theWWG

------------>>>>>>===<<<<<---------

Semua nya, hari ini kita sharing mengenai "mengembangkan premis menjadi cerita"

Saya ...Yantie Wahazz
Perempuan nyaris tua, yang tinggal di pedalaman hutan sawit RIMBA RIAU.

Tapi jelas itu tak mengurangi keinginan saya untuk terus berkarya dan mengembangkan diri.
Jadi dari suka iseng bikin cerita, ngayal, saya menjajal keberuntungan upload di WATTY
Saya mencari bagaimana cara menulis yang baik

Dan saya menemukannya
Jadi saya punya metode tersendiri
Jadi saat menemukan PREMIS, saya mencari bahan real

sesudahnya saya menyusun POINT per BAB.

Iya, semacam riset kecil2an.

Setelah saya menyusun BAB hingga BAB ENDING, saya mengembangkan masing2 BAB

Saya punya target. per bab itu harus berkisar 12-15 halaman novel

Iya. Pokoknya judul BAB harus saya susun di awal, kemudian saya kembangkan.
Dalam proses pengembangan, bisa saja terjadi perubahan.

Saya pakai ukuran buku NOVEL langsung,  14 x 20 misalnya. Saya langsung lay out

Setelah per BAB selesai, biasanya saya membaca ulang, kali aja ada yang nggak pas

Iya, saya terbiasa setting sebelum mengetik,

Cm nya standar kan 2, 2, 2, 2

Kalau saya, saya kurangin 0,5 cm

Sebelum saya upload, saya membaca ulang kembali, saya lakukan perbaikan, kadang ada dialog yang kurang pas.

Penguatan karakter tokoh juga dipengaruhi oleh dialog kan.

Sepertinya itu saja yang saya tahu mengenai pengembangan tema pokok.

Masing2 dari kita mungkin punya metode yang paling pas kali ya.

Sesi Tanya Jawab :

Q1: Jadi pengembangan tema Seperti pembuatan kerangka gitu ya kk yanti? 

A1: iya

Q2: Kakak menentukan jumlah babnya atau gimana dulu kalau mau bikin kerangka?

A2: Yups, saya selalu final di bawah angka 30, sekitar 25-28.
Karena kalau dilanjut, orang bakalan bosen.

Q3: Terus kalau peletakan klimaks, antiklimaks gitu juga ada formulanya gk kak?

A3: Al, klimaks dan anti klimaks nggak pakai metode, Say

Q4: "Setelah saya menyusun BAB hingga BAB ENDING, saya mengembangkan masing2 BAB"
Tentang ini Kak,  pengembangan Bab di sini kira-kira hal yang harus dipersiapkan apa saja ya?

A4: Irma, yang biasanya saya siapkan adalah dratf, atau catanan2 mengenai apa yang akan saya bahas. jadi saya punya 1 file, berisi bahan2 novel saya. hasil googling tentu saja.

Boleh tahu draft seperti apa?

*Contoh

Angka itu untuk BAB.
Yang di atas itu tadi,  dia konsep BAB.

Q5:
Nah semisal kakak bikin 27 bab, masing2 bab diisi apa gitu cara menentukannya gimana kak? Masing2 bab dikasih masalah yg kemudian dikembangkan? Atau dikasih hal2 penting yg dikembangkan? Atau gimana? Suka bingung nyusunnya soalnya 😭😭😭

A5: Setiap BAB tentu nggak harus berupa masalah.

Q6: Setelah Mba Yanti buat konsep, ketika akan menulis apakah melakukan riset lagi? Atau cukup riset awal saja saat akan membuat konsep?

A6: Breeze, saya terus melakukan riset sembari menulis.

Q7:
Kak pernah deadliner kah? Kalo iya, apakah metode tadi masih diterapkan?

A7: Kondisi: 3 hari sebelum naskah diserahkan misalnya.
Beta ... pernah deadline, ketika saya mematok waktu bahwa desember harus naik cetak. Maka dengan konsep bab, pekerjaan ini semakin mudah karena kita nggak perlu meraba-raba, kemana arah ceritanya

Q7a: Kakak masih edit tiap selesai satu bab kah? Atau dilanjut sampai tamat, kemudian diedit?

A7a: Beta, saya selalu edit sebelum update. Setelah sel;esai pun, saya setor lagi ke editor saya.

Q8: Kak sebenarnya premis itu apa sih? Jujur saya nulis dari dulu baru tau nama2 kek gini ya belakangan ini 😭😭

A8: Al, PREMIS ... GARIS BESAR kali ya bahasa mudahnya

Al, garis besar novel saya : macem2, Say ... yang jelas KONFLIK DEWASA.

Q9: Adakah syarat atau bagaimana cara membuat premis yang keren ala uni Yanti?

A9: Yang penting konsep kasar dulu,  Nanti sambil berjalan, pasti akan ada perubahan2 yang semakin bagus.

Jadi MENULIS ITU SEPERTI MEMAHAT UKIRAN. Awalnya kita memahat kasar. Setelah itu merapikan ( editing kecil2an ). Finalnya menghaluskan, mengamplas, ( yakni konsul dengan editor )

Tahap memoles dengan plitur adalah saay kita lay out. Untuk kemudian siap pajang dan siap JUAL

Q10: Kalau pakai jasa editor itu sistem pembayarannya bagaimana?

A10: Editorku super baik, jadi nyicil bisa.  He he.  Editor itu nggak mudah lho,  nggak cuma teknis,  tapi penyelarasan cerita.
Jika dirasa kurang pas, editor yang nambahin, biar semakin luwes.

Jadi ... untuk kita yang semangat menulis, intinya : TERUSLAH MENULIS.

Sampai nanti KAMU MENEMUKAN GENRE yang paling pas untuk masing2 kita

Terima Kasih Mba Yanti Wahaz, semoga amal ibadah ilmunya mengalir

Kapan2 kita bisa membuat ANTOLOGI CERPEN KALAU KALIAN MAU.

Kelas Menulis The WWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang