Materi: Logika Kepenulisan.
Tanggal: 27 Februari 2017
Tutor: Auliya Al Hazmi. Reia_ariadne
Notulen: Jeon_ Eun Jeon_Eun
Disclaimer: theWWG>>>>>>>>>=======<<<<<<<<<
Tema kita hari ini adalah logika ke penulisan.
Aku memilih judul, Perlukah logika dalam menulis fiksi?
Misteri atau detektif-detektifan tentu harus punya logika yang kuat, tapi apakah genre lainnya tidak butuh logika?
Seperti fantasi, humor, dll .
Cerita fiktif butuh elemen logika.
Contoh kita ambil Harry Potter.
Penyihir pria yang hobi naik sapu terbang. Hal tersebut tidak masuk akal di dunia nyata karena kita belum pernah menyaksikan secara langsung dengan Panca indra.
Tapi mengapa kita tidak mengeluh tentang itu?Malah menerima (bahkan menikmati) cerita yang tidak masuk akal tersebut.
Jawabannya adalah karena terdapat sebuah konsep cerita yang imajinatif (yang didukung oleh logika)
Konsep imajinatifnya :
Harry potter naik sapu terbang.
Logika pendukungnya kita lihat penjabaran berikut :
★1. Saat pertama kali naik sapu terbang, kenapa ia kesusahan? Mengapa ga langsung ahli mengendarai sapu terbang?
Logikanya, harus ada adaptasi dahulu.
★2. Kenapa Harry duduk mengapit sapunya? Ga duduk samping macam ibu2 boncengan motor?
Nah, secara akal kita bisa pikir kalo bakalan jatoh
Logikanya, itu posisi efisien untuk bermanuver dll.★3. Kenapa ada pijakan kaki di design sapu terbangnya?
Logikanya, kaki bisa lelah kalo ga ada pijakan.
Aku pribadi membagi aplikasi logika dalam cerita fiksi menjadi dua kategori.
★1. Kategori "tokoh" (baik itu dalam ucapan atau tindakan)
★2. Kategori "non-tokoh" (narasi tentang tempat, waktu, dll -pokoknya yang tidak tercemar oleh tokoh)
Aku kasih contoh kategori "tokoh" dan "non-tokoh"
Coba lihat cuplikan cerita berikut:
"Teeeeeettt ...." Bel pulang SMA Cakranusa melengking tidak karuan. Bunyinya melemah dan mengeras bergantian. Suaranya terdengar aneh, tapi tidak menjadi fokus utama siswa. Ujian akhir semester mereka telah usai. Perasaan takut memikirkan nilai mendadak hilang, digantikan oleh rasa senang karena libur telah datang. Satu bulan lebih tidak akan ada proses belajar mengajar di sekolah.
Beberapa anak dalam kelas XII IPA 2 mulai berteriak dan tertawa keras. Suara gaduh bercampur gelak tawa terdengar dari segala penjuru kelas. Tiba-tiba, seorang gadis berambut panjang menaiki kursinya.
"Guys ... diem bentar dong, gue mau ngomong!" Teriaknya sambil menempelkan kedua telapak tangannya di mulut, membentuk sebuah corong.
============================ Cek satu persatu ya>>>
Aku akan membagi2 potongan cerita di atas menjadi kategori "tokoh" atau "non-tokoh"
●» "Teeeettt ..." Bel pulang sekolah SMA Cakranusa melengking tidak karuan. Bunyinya melemah dan mengeras bergantian. Suaranya terdengar aneh,
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Menulis The WWG
RandomBuku ini berisi kumpulan pelajaran, teknik menulis, tips-tips, dan langkah-langkah dalam menulis yang dikumpulkan dari pembelajaran kelas di grup @theWWG dan mungkin beberapa sumber lainnya. Materi pembelajaran kami di sini menjadi disclaimer 'Wri...