Materi: Memberi rasa dalam cerita lewat deskripsi atau narasi
Hari: Jumat, 3 Feb 2017
Tutor: Auliya Al Hazmi Reia_ariadne
Notulen: MosaicRile
Disclaimer: theWWG=====>>>>>=====<<<<<=====
Langsung saja ya....
Sebelum masuk lebih lanjut, aku pengen kita baca ini dulu. Kita simak bareng-bareng ya....
Contoh 1.
Sesaknya pasar ditambah dengan cuaca yang sangat panas membuat tubuh mengucurkan keringat dengan deras.Contoh 2.
Siang ini, matahari tiada berbelas kasih. Panas terik menyengati setiap sudut pasar. Pedagang ikan kering tidak lagi mengipasi dagangannya yang kini tengah dikerubungi lalat. Ia sibuk mengalirkan udara panas dengan mengibas-ngibas koran bekas ke arah wajahnya. Gerah.Nah.... Mana kira2 yang lebih ada rasa? Ayo polling!
Jawaban: 2
Dua. Karena lebih rinci, dan jelas.
Karena di narasi yg ke 2, diselipkan deskripsi macem-macem.
Koran untuk menunjang panas, kipas2an, dll.Nah, di sini kita bisa tahu kalau deskripsi adalah cara menyampaikan suatu hal agar pembaca seolah-olah "melihat" hal tersebut.
Lanjut ya ....
Contoh 3
Malam ini turun hujan. Seorang anak tidur di depan toko. Ia terlihat gemetar kedinginan.Contoh 4.
Purnama tenggelam dalam balutan awan kumulonimbus. Seorang bocah laki-laki sedang berbaring di emperan toko. Badannya beringsut pelan, melipat kaki dan memeluk lutut kecilnya. Punggungnya menekuk, membelakangi jalanan kasar yang memantulkan air hujan ke atas ubin.Mana yang lebih membuat kita (pembaca) seolah-olah "melihat" anak kecil tersebut?
Jawaban: 4 lebih spesifik dan nyampai penggambarannya.
Nah, mari kita belajar, bagaimana sih, cara membuat deskripsi yang bagus agar pembaca lebih bisa "melihat" apa yang kita tuliskan?
Caranya adalah, menggunakan panca indra :
Mata
Hidung
Telinga
Lidah
Kulit
Dan mungkin hati ya, feeling.Contoh 5.
Sore ini, aku pergi ke pantai. Mencoba menikmati ombak lautan yang memecah pasir. Kubasahi kakiku dengan air di tepian sambil menghirup bau lautan. Hal itu selalu membuatku tenang.Contoh 6.
Setiap kali lapisan ombak menghempas pantai, ia tak pernah membawa sunyi. Menabuh deru dalam debur, lalu melambatkan tempo sembari menyurutkan diri. Pamit untuk menghempas kembali.Kuayunkan langkah di bawah mentari senja. Menyusuri jejas pasir yang gelap dan basah. Pijakanku menapak lembut, meninggalkan cetak tapak yang terhapus manja bersama gelombang. Kubiarkan riak dan buih menyelimuti kaki saat kuhirup mesra wangi lautan. Aroma damai yang selalu aku rindukan.
Semua setuju, kan dg yg nomor 6 lebih ada rasa?
Karena:
Lapisan ombak mengehempas pantai: bisa lihat indra mata, (mgkin) jg telinga.
Dan kalimat "ia tak pernah membawa sunyi" : menegaskan indra suara.
Menabur debu dalam debur, lalu melambatkan tempo sembari menyurutkan diri : mata lagi, visual.
Pamit untuk menghempas kembali : penekatan kalau itu kejadian berulang.
Dari 6 contoh di atas.
Kebanyakan yg kece adalah nomor genap. 2, 4, 6.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Menulis The WWG
RandomBuku ini berisi kumpulan pelajaran, teknik menulis, tips-tips, dan langkah-langkah dalam menulis yang dikumpulkan dari pembelajaran kelas di grup @theWWG dan mungkin beberapa sumber lainnya. Materi pembelajaran kami di sini menjadi disclaimer 'Wri...