Materi: Membuat Ending yang Manis
Tutor: vyfitani Viera
Waktu : Rabu, 24 Januari 19.30
Notulen : somenaa
Disclaimer: theWWG=====>>>>>=====<<<<<=====
Selamat datang Mbak Vi, welcome back to theWWG. terima kasih sudah meluangkan waktu malam ini.
Kak Vie mau materi dulu, atau tanya jawab sambil bagi materi?
Nggak usahlah ya ... langsung tanya jawab aja. Btw, aku gak punya ilmu khusus menulis. Aku hanya berbagi pengalaman aja. Mari kita ngobrol-ngobrol
Q1 : Kak, bagaimana kriteria sebuah ending bisa disebut berkesan?
A1 : menurutku, ending disebut berkesan kalau permasalahan dalam sebuah cerita sudah terpecahkan. Dalam arti begini, apakah itu sad ending, happy ending, open ending, selama itu bisa menjawab semua pertanyaan dalam cerita, itu berkesan.
Q2 : Bagaimana kalau ending-nya gantung? Ada pembaca saya yang gak terima dan minta saya menulis ulang ending salah satu cerita saya, orangnya ada di sini.
A2 : Itu biasa disebut open ending. Memang ini ending yang bikin pembaca pengen ngelempar penulisnya. Biasanya ending begini akan memunculkan banyak fanfiction yang tidak puas dengan ending dari penulis. Intinya selama menjawab semua pertanyaan atau misteri, maka ending tersebut berkesan. Ending yang manis bukan selalu happy ending lho, ya.
Aku nggak puas sama endingnya walaupun tidak menyisakan masalah sih. - Kalau memang dia sudah sakit parah, yang tidak mungkin diselamatkan lagi. Tiba-tiba malah sehat, itu malah jadi aneh. Buatlah perpisahan yang manis. Sad ending yang manis.
Mana ada sad manis. - Saya juga gak suka sad ending. Tapi bukan berarti segala sesuatu harus berjalan mulus 'kan? Ada, saat pembaca menangis dan tersenyum saat bersamaan. Itu sad yang manis.
Q3 : Mbak, apakah ending yang manis itu selalu berakhir bahagia?
A3 : Nggak papa, Umy. Kebanyakan kita lebih suka happy ending. Dan happy ending berarti bersatunya dua tokoh dalam cerita. Tapi ... seperti yang saya bilang tadi, seandainya logika gak memungkinkan untuk dibikin happy bagaimana? Nah jadi, ketika bikin cerita terutama yang berhubungan dengan medis, misal, tokoh sakit. Riset! Penyakit yang kamu tulis bisa sembuh gak? Kalau sembuh dampaknya apa? Jadi ketika kamu bikin itu happy ending, terasa masuk akal.
Balik ke pertanyaan Umy, saya terpaksa jawab tidak, karena buat saya, ending yang manis ketika itu mendekati kenyataan yang bisa terjadi. Tapi balik lagi, ya. Ini fiksi. Imajinasi. Jadi, selama masuk akal, buatlah pembacamu bahagia dengan happy ending.
Q4 : Kak, gimana cara bikin tokoh yang selalu diingat di hati pembaca? Berkesan banget gitu.
A4 : Buatlah tokoh dengan karakter yang kuat. Pembaca Wattpad itu suka sekali dengan cowok dingin. Entah kenapa selalu begitu. Kalau masalah tokoh, banyak yang bikin tokoh dengan karakter playboy. Tapi rasanya beda. Ada yang bikin karakter cool. Tapi rasanya beda-beda. Kok cool tapi pikirannya genit? Jadi gak nyambung dan akhirnya pembaca gak merasakan karakter dari tokoh itu.
Tips dari temen penulis saya. Buatlah ringkasan tentang tokohmu. Tingginya berapa. Warna kulitnya apa. Hobinya apa. Simpan untuk kamu sendiri. Jadi, kamu gak akan kehilangan karakter tokohmu. Semacam biodata. Tapi balik lagi. Karakter tokoh kita bisa dicintai sejalan dengan alur yang kita buat. Jadi semua saling berkaitan.
Q5: Kak, bagaimana cara pembaca puas dengan ending yang kita buat, walaupun sad ending? Biasanya kan walau konflik udah terpecahkan tapi tetap sad ending, pembacanya ngamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Menulis The WWG
RandomBuku ini berisi kumpulan pelajaran, teknik menulis, tips-tips, dan langkah-langkah dalam menulis yang dikumpulkan dari pembelajaran kelas di grup @theWWG dan mungkin beberapa sumber lainnya. Materi pembelajaran kami di sini menjadi disclaimer 'Wri...