Materi: Pengembangan Karakter
Date: Jumat, 31 Maret 2017. Pukul 19.15 WIB s/d selesai.
Tutor: Kak Bryna brynamahestri
Notulen: Hilda Rosida HildaaaRosida17
Moderator: Kak Vea dan Kak Metha
Disclaimer: The WWGtheWWG
=====>>>>>=====<<<<<=====
Perkenalkan, saya Bryna. Ibu dari dua bocil super aktif. Tertarik untuk menulis sejak November tahun lalu gara-gara Wattpad. Jadi, pengalaman saya masih belum ada seujung upil pun. Oleh karena itu, malam ini kita sharing aja, ya.
Makasih untuk WWG atas kesempatan yang diberikan mlm hari ini.****
Sebelumnya, aku mau tanya. Apa sih yang kalian pikirkan saat membuat satu tokoh?
Apakah dia hanya sekadar pemeran dalam cerita yang kalian buat atau seolah kalian melahirkan sesosok manusia?
-Melahirkan seorang anak yang harus kita cintai dan sayangi sepenuh hati
-Melahirkan, Kak. Entah kenapa aku bayangin tokoh itu ada di samping aku dan berinteraksi kek sesama manusia nyata.
+Yap yap...
Tokoh itu seperti manusia.
Yap! Tokoh fiksi itu hampir sama dengan manusia. Yang beda hanya fisiknya, dalam artian, kita tidak dapat menyentuh mereka. Yang bisa kita sentuh adalah kepribadian dan karakter si tokoh. Kalau cuma tempelan, nanti kayak boneka, yang tidak punya perasaan.
1. Saat kita melahirkan tokoh dalam cerita, tentu kita pun memberikan modal kepribadian dasar pada tokoh tersebut.Tolong hindari membuat kepribadian dan karakter yang nyaris sempurna dalam tokoh cerita. Seperti kita, pasti ada kelebihan dan kekurangan. Bukan cuma fisiknya, tapi karakternya.
Misal, kita bikin cewek 17 tahun yang pinter, selalu juara kelas, ramah, empati tinggi, tanggung jawab, berjiwa besar, dangat toleran, pemaaf, pecinta kedamaian. >>>Wiiih, malaikat bener ini cewek. Bukannya tidak ada, ada, tapi jarang. Terlalu malaikat.
-Balance gitu ya 😉
+Iya, mb Metha...
Coba bandingin kalau kita bikin karakter cewek 17 tahun pinter, tanggung jawab, berani, individualis, keras kepala.
Lebih manusiawi yang mana? Lebih unik yang mana?
-Lebih unik yang kedua, Kak
-Yang seimbang 😂
2. Nah, buat keunikan dalam karakter tokohmu dengan kelebihan dan kekurangannya.Kenapa?
Pertama, tentu supaya lebih nyata sehingga lebih gampang nyantol di hati pembaca.
Kedua, supaya tokohmu ini berkembang. Maksudnya begini, saat tokoh ini hadir pertama kali di cerita, dia sudah membawa kepribadian dan karakter masing-masing. Seiring berjalannya cerita, ada konflik, batu sandungan ataupun keberhasilan yang dicapai tokoh tersebut. Berbagai pengalaman tersebut tentu berefek pada kepribadian dan karakternya.
Misalnya seseorang yang semula ceria, terkena masalah tertentu jadi sedih. Atau seseorang yang pemarah, karena suatu hal tersadarkan. Ada perkembangan kepribadian dan perubahan karakter.
-Tampan, kaya tapi kalau pas ketemu cewek cantik jadi suka kentut 😂 karakter unik
+Nah, contohnya mb vea tuh gampang diinget bgt
Ciri khas ini yang akan memberi warna di dalam konflik cerita. Keunikan ini juga yang menentukan penyelesaian dalam satu cerita. Karena masalah dan kepribadian seseorang itu saling berkaitan.Misalnya saja Mbak Lisnur dan Mbak Irma, dua orang dengan kepribadian, latar belakang keluarga, pengalaman hidup dan lingkungan yang berbeda, memiliki masalah yang sama. Ketemu CEO tahu bulat yang tua, kaya, sombong. Kira-kira apa yang bakal mereka lakukan? Apa ending ceritanya bakal sama? Enggak, kan.
-Iya, endingnya bakal beda, nggak sama hihi...
-Ia pasti berbeda👍
Di tengah-tengah materi, Kak Bryna pun memberi tantangan pada setiap member untuk mendeskripsikan penyebab perubahan sebuah tokoh karakter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Menulis The WWG
AcakBuku ini berisi kumpulan pelajaran, teknik menulis, tips-tips, dan langkah-langkah dalam menulis yang dikumpulkan dari pembelajaran kelas di grup @theWWG dan mungkin beberapa sumber lainnya. Materi pembelajaran kami di sini menjadi disclaimer 'Wri...