Taruhan

1.8K 124 2
                                    

Happy reading💗Apresiasi karya penulis dengan memberikan vote & comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Happy reading💗
Apresiasi karya penulis dengan memberikan vote & comment







***





"Yan gue masih marah ya sama lo." Aryan dan Karin berjalan bersama keluar sekolah dan semua pasang mata masih menatap mereka terutama karena Aryan merangkul Karin menarik tubuh pacarnya lebih dekat dengan tubuh jangkungnya itu.

"Kok lo bisa ada di sekolah? Bukannya kena skors?" cerocos Karin lagi.

Aryan diam saja tidak menggubrisnya membuat Karin sebal tentu saja dan ia tahu kalau Aryan tidak mau jawab itu artinya Aryan nggak mau membahas masalah itu.

Karin memilih menutup mulutnya saja dalam artian diam karena Aryan sudah membekap mulutnya secara tidak langsung.

"Hey, mau apa?" Aryan menyaut ponsel Karin membuat Karin seketika melotot dan menyuruh Aryan mengembalikan ponsel miliknya.

"Mau pesen gojek. Gue mau pulang, gue cape." Ucap Karin dengan berani.

"Lo pulang sama gue Karina, gue kesini cuma demi lo, jemput lo kalau nggak juga ngapain." Aryan masukin satu tangannya ke saku ripped jeansnya, yang artinya rangkulan mereka terlepas.

"Gue nggak minta tuh lo jemput gue." Apakah Karin senang mendengarnya? Jangan harap. Sejak kapan pacarnya itu berkata dengan nada sekasar itu? Aryan tidak pernah berkata kasar padanya dan Karin tidak mau mendengar pacarnya itu berucap kasar.

Karin merampas ponselnya kembali dan segera pergi dari hadapan Aryan dengan perasaan kesal, sedih, kecewa dan segalanya bercampur menjadi satu.


***



Aryan berada di parkiran bersama teman-temannya. Kebanyakan dari mereka menghisap nikotin dan menghembuskan asapnya lalu tertawa entah untuk apa. Setelah itu menggoda beberapa anak perempuan yang lewat sambil duduk di motor besar milik mereka masing-masing.

"Si Aryan dapet cuti lagi guys, iri gue." Seru Daffa yang tidak di gubris oleh Aryan sama sekali.

"Tinggal nunggu DO aja nih anak mah."

"Heh Yan, kalau lo begini terus Karin buat gue aja dah." sahut yang lain.

"Gini, kita buat taruhan aja. Siapa pun yang bisa dapetin Karin, range rover gue buat kalian." Semua berseru heboh mendengar Daffa yang memang anak orang kaya itu. Actually, his father is rich not him.

Aryan turun dari tembok rendah yang di dudukinya dan menuju Daffa.

"Cuma Range Rover?" Ucap Aryan dengan nada mengejek yang semua orang tau Daffa nggak pernah terima dirinya dihina dan merasa rendah di mata siapapun itu.

"Mending dong range rover gue? Lo apa? Ninja butut lo itu?" balas Daffa.

Aryan tersenyum kalem dan seolah tak terpengaruh dengan omong kosong Daffa. Daffa memang membawa mobil ke sekolah dan Aryan hanya membawa motor ninja putih keluaran lamanya itu. Aryan mendengus keras dan menampakkan wajah menyebalkannya yang mereka semua tahu kalau Daffa telah membangunkan singa dalam tubuh Aryan.

"Lo ngga usah se-desparate itu dong karena pacar gue Karina, pernah nolak lo." ucap Aryan to the point.

"Sialan lo." Daffa tersulut emosi dan hampir melayangkan bogem mentah ke arah Aryan namun untungnya teman-temannya menahan Daffa.

"Lo berdua ya masih aja kayak anak kecil. Lo juga Yan udah kena skors juga." salah satu teman mereka melerai dan yang lain berusaha menjauhkan keduanya.

"I accept your bet." Ucap Aryan membuat semuanya terkejut.

Aryan memang nekat menjadikan pacarnya sendiri taruhan. Kalau Karin tahu, habis mungkin dia.

"See guys? He's too cowardly."

"And you're too confident."

"Range Rover gue taruhannya, apa yang bakal lo kasih ke gue setelah gue berhasil mendapatkan pacar lo?" Daffa tertawa di atas awan.

"Gue tidak pernah melepaskan apa yang jadi milik gue apalagi untuk orang kayak lo. Tapi kalau emang lo bisa ngambil Karina dari gue, so she's for you. And i will retreat." Aryan tidak tahu apa yang barusan di ucapkannya akan jadi baik atau buruk dan apa Karina bisa meninggalkannya? Atau pertanyaannya apakah dia bisa melepaskan Karina?

Tapi Aryan adalah lelaki dan ia tidak akan menjilat ludahnya sendiri.

Dia akan mempertahankan miliknya dan Daffa tidak akan bisa merebut miliknya.



Bersambung...
Aryan... Aryan cewek sendiri di jadiin taruhan gimana coba kalau Karin tahu..

Bad ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang