Balik lagi sama cerita ini. Mungkin cerita ini ngga perfect, but i hope this story can make you smile and made your day.*Siap-siap Aryan bakal ngapain ya gaes...wkwk..lets see!
✨🖤
***
Karin ngga datang ke sekolah. Udah dua hari ini.
Pikirannya sedang di singgahi oleh banyak hal.
Sampai gadis itu tidak mood menyentuh makanan apapun.
Papanya ada pekerjaan di luar kota, jadi ngga tahu kondisinya. Yang tahu cuma adik perempuannya.
Dan Karin sudah memberi ultimatum pada Naya untuk ngga ngasih tau siapapun tentang keadaannya.
Apalagi ke Aryan.
Tapi Naya menyimpan nomor pacarnya itu, entah gimana bisa mereka memiliki cara untuk selalu mengawasinya seperti ini.
Karin menonaktifkan ponselnya, supaya Aryan ngga bisa nelfon dia.
Aryan itu bisa melakukan apa saja, Karin hapal tabiat pacarnya itu.
Karin membuka ponselnya tanpa mengaktifkan internet, membalikkan tubuhnya ke samping kanan; merapatkan selimut.
Lockscreen menampilkan potret seorang cowok jangkung dari samping, rambutnya di cat merah di beberapa helainya--dodol haha, batin Karin. Hidungnya tinggi, mata yang indah, bibir yang sedikit tebal ; Karin tersenyum selesai menjelajahi foto itu.
Aryan yang membuat Karin selalu merasa nyaman saat kondisi paling buruk pun--yang menyayanginya; membuka mata Karin pada dunia, merasakan desiran di hatinya.
"I miss you." Karin memejamkan matanya yang terasa memanas.
Meskipun berkali-kali Aryan mencoba menelfonnya, Karin ingin sekali mengangkat telfon itu tapi seakan hatinya belum siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Things
Teen FictionMengandung konten bucin Aryan Sakha Prawira kepada Karina Salsabilla. P.s. Konfliknya ringan, yang mau baca silakan. Isinya tentang cinta yang sederhana namun bisa bertahan, saling memberi semangat dan berperan sebagai penguat.