A Fine Day

808 56 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Balik lagi sema cerita ini. Vote sama comment ya, i lovee u yang sudah membaca cerita ini.


Beberapa typo mohon di maklumi ya, aku lagsung publish hehe.

🖤👌✨



Aryan menatapnya masih sambil tersenyum. Lelaki itu maju selangkah, tidak peduli Karin mendorong dada tegapnya.

"Aku tau kamu mau ngomong 'kamu tau aku sayang banget sama kamu' kan?" ucap Karin dengan fasih dan lancar, seerti menghapal materi pelajaran untuk ulangan besok.

"Iya, sayang banget. I love you my princess." ucap Aryan.

Tapi Aryan seperti di tampar oleh dirinya sendiri akan ucapannya.

Dia sama brengseknya dengan si brengsek Daffa, dia jahat karena menuruti ego dan nafsunya. Dia tidak terima miliknya di sentuh, dia marah besar dan terbakar habis.

Dia gegabah menjadikan gadisnya taruhan.

"Yan, kenapa?" Karin menyadari perubahan pada pacarnya.

"Nothing. You want us to--have dating for tomorrow?"

"Pacar aku kesambet apa jadi romantis banget gini?"

"Serius aku. Kamu maunya kemana?"

"Hotel?"

"Siapa yang ngajarin nakal gini?"

"Kan kamu yang ngajarin."

"Udah makin malem kamu makin ngaco. Tidur ya?"

"Sama kamu?"

"Pengen banget? Your daddy will hit me, because im not sure we just sleep without kissing...maybe? Buat ngelanjutin yang tadi."

Ada jeda sebentar.

"Masuk Karin, sebelum aku terkam lagi." ucap Aryan, nadanya frustasi, tapi malah jadi nge-gemesin.

Bad ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang