Happy reading💗
Apresiasi karya penulis dengan memberikan vote & comment***
Aryan menghempaskan tubuhnya di kasur kesayangannya ketika ia sampai di kamarnya. Pikirannya sangat penuh. Ia perlu sesuatu yang bisa membuatnya tenang. Kemana pun Aryan mencari sesuatu itu ia tidak akan menemukannya. Selama ia belum mendengar suara atau menemui gadis itu secara langsung. Karinanya.
Tidak peduli gadis itu masih marah padanya ia tidak bisa berjauhan dengan Karina. Aryan merutuki dirinya yang tadi berbicara dengan nada kasar kepada Karin.
Tuut..tutt...
Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi—
Aryan melempar ponselnya dan ponsel dengan logo apel di bagian belakangnya tersebut kembali berciuman dengan dinding. Hal yang biasa. Aryan bangun dari rebahannya dan menyambar jaketnya kembali.
Kalau gadisnya tidak bisa di hubungi, maka Aryan yang harus menemuinya.
***
"Bilang aja Mbak udah tidur."
"Itu kasian Mas Aryannya jauh-jauh kesini."
"Mbak nggak mau liat dia. Bilang aja Mbak udah tidur Nay."
"Tapi Mbak—
"Naya, Mbak tau kamu fansnya Aryan. Ngga tega kan ngeliat dia kaya gitu. Jangan percaya, dia itu lagi akting doang."
"Mbak tau darimana dia akting? Dia bener-bener pengen ketemu Mbak. Dia pacar Mbak lho. Kalau aku jadi Mbak dan punya pacar kayak Mas Aryan ngga bakal aku sia-siain Mbak."
Karin diam saja dan memilih membalikkan badan, memejamkan mata dan memeluk guling besarnya.
"Kalau udah kehilangan baru tau deh nanti rasanya."
***
Naya memasang wajah tidak enak saat kembali menemui Aryan di teras rumahnya. Duh, kenapa sih Aryan itu tidak di takdirkan untuknya saja. Tidak akan dia sia-siakan cowok seperti Aryan.
Kenapa Mbaknya itu sangat bodoh?"Mas, Mbak Karinnya udah tidur."
"Nay, kamu bohong kan? Mas tahu."
Naya lemah. Sebenarnya Naya bingung kenapa Aryan bisa sayang banget sama Mbaknya yang galak dan cerewet itu.
"Oke. Mbak Karin nggak mau ketemu sama Mas Aryan. Maaf ya Mas."
"Yaudah nggak papa kalau Karin ngga mau ketemu gue."
Naya memasang wajah terkejutnya. Ada ya cowok seperti pacar Mbaknya ini. Kalau ada satu yang seperti ini lagi tolong takdirkan dia untukku Tuhan, batin Naya.
"Iya ngga papa. Tapi gue bakal terus disini sampai besok, sampai lusa, sampai hari berikutnya—
"Eh Mas jangan dong."
"Nah kalau gitu lo bisa kan buat gue masuk?"
"Tapi kamarnya Mbak Karin di kunci."
Aryan telihat menghela napasnya "Only from door. I will talk to her and make her open the door."
"Oke. Yuk Mas masuk." Kalau Mbaknya itu tahu Naya melakukan ini akan habis dia setelah ini tapi Naya tidak peduli. Rupanya sifat pacar Mbaknya ini telah meluluhkan hatinya untuk menpersilakan Aryan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Things
Teen FictionMengandung konten bucin Aryan Sakha Prawira kepada Karina Salsabilla. P.s. Konfliknya ringan, yang mau baca silakan. Isinya tentang cinta yang sederhana namun bisa bertahan, saling memberi semangat dan berperan sebagai penguat.