A Special Purpose

473 43 4
                                    

Maaf adegan di bagian terakhir bab sebelum ini aku nggak jelasin detailnya di part ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maaf adegan di bagian terakhir bab sebelum ini aku nggak jelasin detailnya di part ini. Intinya ya gitu, sesuai sama ceritanya. Karena BAD THINGS genrenya teenfic jadi aku ga memperlihatkan sisi maturenya banget.
Oke happy reading all, semoga enjoy💜


***



Hari ini pengumuman hasil final SNMPTN. Sudah lewat bagian seleksi. Jadi, tinggal melihat nama siswa yang lolos dan masuk universitas.

Karin mengajukan ke tiga universitas, sesuai ketentuannya. Dia ambil dua pilihannya di Depok pada kampus yang sama yaitu kampus yang sangat ia inginkan dari dulu. Satu sisanya di luar Jawa yang merupakan universitas ternama juga.

Saat ini perasaannya campur aduk. Pukul 16.00 nanti hasilnya keluar serempak secara online. Dia di sekolah, memilih melihat bersama para murid lainnya. Tetapi sepertinya tidak semua datang ke sekolah hari ini, tentu. Ada yang sibuk belajar buat SBMPTN juga pastinya. Karin udah prepare dari lama juga kalau saja dia memang harus SBMPTN.

Dia cek ponselnya, grup kelasnya ramai. Pada heboh dan gacor, mengekspresikan perasaan mereka saat ini. Ada yang ngeluh sedih juga karena harus berjuang di SBM. Notifikasi instagramnya juga lumayan penuh. Beberapa temannya mengirimkan support lewat DM Instragram, mengirimi quotes, dan kata-kata semangat.

Ketika di fitur DM, ia ditandai banyak sekali. Kenapa dia mendadak jadi seperti selebgram gini?

Waktu Karin ingin membukanya, seseorang menghampirinya.

Ternyata Fara dan kawan-kawan. Mereka bertujuh.

"Rin, semangat ya. Anything about the result, you have done so much great. You are awesome, babe."

Mereka lantas berpelukan berdelapan. Oh, masa SMA yang indah.

"Eh, lo udah liat Instagram?"

Setelah lepas berpelukan, Karin baru ingat lagi tadi dia baru akan membuka banyak story yang menandai dirinya.

"Hampir satu sekolah kayaknya udah tau deh Rin." ujar Fara.

Pas Karin buka Instagramnya dia perlu beberapa detik buat mencerna. Tiba-tiba dia di serang rasa panik yang menjalar hingga membuat tubuhnya panas.

Mereka berdelapan saling berpandangan. Something will happen.

***

Sudah pukul 16.00.

Artinya hasilnya sudah keluar. Karin berusaha tidak memikirkan yang di Instagram tadi itu. Meskipun dia masih sedikit panik sampai sekarang, tapi ada yang membuatnya lebih panik.

"Permisi Bu, saya pamit dulu ya. Saya izin mau lihat di rumah aja." Karin hendak menyalami tangan Bu Cah, selaku guru BP yang mendampingi anak-anak dalam proses SNMPTN ini.

Bad ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang