.
.
.
.
Ternyata cinta bisa membuatnya sebegini.
Gadis yang di cintainya memberi dia hukuman atas perbuatannya. Tidak tanggung-tanggung.
Mereka beneran putus, dan belum ada kata balikan di antara keduanya.
Apa Aryan harus rajin sekolah agar hukuman itu lebih cepat di hapuskan?
Pagi itu di ruang makan, keluarganya seperti biasa berkumpul. Aryan hadir disana juga, hal yang mengherankan. Aryan rapi menggunakan seragam sekolah. Meski tanpa atribut yang lengkap, its oke pikirnya.
"Ada apa jadi rajin begini?"
Ibunya yang pertama kali mengujarkan keheranan dan nyadar ada yang beda sama Aryan.
"Nggak ada apa-apa. Pengen aja. Ibu seneng Aryan begini ya?" ujar Aryan.
"Senang tentunya. I love you, anak ibu."
Kemudian Aryan nyengir senang juga.
"I love you too Ibu." ujar Aryan sok manis. Dia memang gamblang begitu kok ungkapin sayangnya pada orang yang dia sayang.
Ayahnya lebih terlihat keheranan lagi. Untung Megumi sedang tidak ada, habis di ledek nanti Aryan.
"Kata Kakakmu kamu di putusin sama Karin? Bener itu Aryan?"
Damn.
Ayahnya kok bisa tahu? Dan lagi Megumi tahu dari mana juga.
"Iya," Aryan jawab berusaha santai. Hatinya gak santai tapi, di ungkit lagi yang membuat dirinya kalut dan membuatnya menghabiskan tenaga semalam di tempat boxing.
"Putusnya jadi pacar untuk jadi calon istri Yah. Nanti Ayah sama Ibu mau kan lamarkan Karin buat Aryan? Please."
Opa dan Omanya terlihat kaget dengan jawaban cucu lelakinya. Terlebih lagi Aryo jadi bungkam akan jawaban anaknya sendiri, membuat Oma tersenyum dan memberi Aryan dua jempol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Things
Novela JuvenilMengandung konten bucin Aryan Sakha Prawira kepada Karina Salsabilla. P.s. Konfliknya ringan, yang mau baca silakan. Isinya tentang cinta yang sederhana namun bisa bertahan, saling memberi semangat dan berperan sebagai penguat.