Disebuah rumah yang besar nan megah.
" Dimana dia? "
" Dikamar.. tuan.. "
Seorang pria dengan setelan jas hitam berjalan menuju sebuah ruangan.
Cklek
" Sasuke " panggil seorang wanita.
" Apa yang terjadi? "
" Ayahmu mendadak tidak mau makan sejak kemarin "
" Kenapa? "
" Entahlah "
Dia berjalan menghampiri seorang pria yang tengah terbaring lemah diranjang.
" Sasuke "
" Hn "
" Kau datang.. "
" Hn "
Sasuke POV
Canggung. Aku tak tau harus berkata apa didepannya. Kami baru saja ribut beberapa hari yang lalu dan itu karna aku.
Ya, aku memaksa Otou-san untuk segera menandatangani surat warisan itu. Bukan bermaksud jahat, hanya saja semua pekerjaan penting baru bisa terlaksana jika sudah ditandatangani Otou-san.
Bahkan aku, putranya yang mengurus semua perusahaannya pun tak dianggap di kantor. Tanda tanganku bahkan persetujuan dariku tak cukup kuat disana. Dan itu membuatku kesal.
Makanya aku meminta dia untuk segera menandatangani surat warisan itu agar aku bisa sepenuhnya memegang kendali atas perusahaan.
" Sasuke.. aku akan mengabulkan keinginanmu " ucapnya.
" Lupakan.. untuk sekarang jangan pikirkan hal itu "
" Bukankah kau sangat menginginkannya? "
" Tidak sampai kau sembuh "
" Ku pikir.. waktuku tak banyak lagi.. "
" Otou-san " seru Kaa-san mulai sedih.
" Jangan bicara macam-macam " ucapku.
" Sasuke..sebelum aku menandatangani surat itu, ada satu permintaanku padamu "
" Hn.. nani? "
" Aku ingin kau menikah "
Lagi-lagi mengatakan hal bodoh.
Aku diam membuang muka. Mereka sadar bahwa aku selalu menghindari pembicaraan tentang pernikahan tapi kenapa disaat seperti ini malah membahas hal itu.
" Nanti akan kupikirkan " jawabku.
" Aku ingin kau segera menikah.. sebelum aku..pergi.. "
" Otou-san.. otou-san.. "
Semua panik melihat Otou-san yang tiba-tiba pingsan. Dokter yang berjaga untuknya lantas mendekat dan memeriksa.
" Hanya pingsan " ucap dokter itu.
Semua keluar ruangan, memberinya waktu tuk istirahat.
Di ruang tengah.
Kaa-san tak bicara sedikitpun padaku.
" Hei.. "
" Tidak apa-apa Sasuke " potongnya.
Aku langsung diam.
" Tidak apa-apa kalau kau menolak permintaannya.. aku hanya... "
Dia memalingkan wajahnya dariku dan mengusap pipinya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuHina - By my side
FanfictionDiantara cinta dan benci hanya terdapat benang tipis yang memisahkan. Sangat tipis hingga mudah dihancurkan. Jadi jangan katakan benci karna mungkin nanti kau akan jatuh cinta padanya