Katakan!

4.1K 329 15
                                    

Malampun datang. Aku sengaja tetap tinggal di kantor, pulang hanya untuk menjemputnya. Dan saat aku tiba dirumah ku lihat dia sudah siap.

Enam bulan berlalu sejak kedatangannya dirumah ini, di kehidupanku. Ini pertama kalinya aku melihat dia begitu cantik. Sangat.

Aku tak tau harus berkata apa, bibirku keluh tuk memujinya. Aku sudah cukup terpana dengannya malam ini. Sejak kapan dia jadi cantik begini?

Hanya itu tanda tanya besar di pikiranku sekarang.

" Sasuke-san? "

" Hn.. kita berangkat sekarang "

Sepanjang jalan aku terus membuang muka. Aku tidak tahan, mataku terus memaksaku tuk melihatnya. Pikiran dan kelakuanku tidak sejalan. Dan itu menyebalkan.

" Aku tidak akan bicara seperti biasa tapi berjanjilah untuk tidak meninggalkanku lagi " bisiknya saat kami tiba di tempat acara.

Deg

Aku cukup terkejut saat tangannya tiba-tiba melingkar di lenganku.

" Hn " ucapku mencoba bersikap tenang.

Aku terus menggenggam tangannya selama acara itu. Meski aku sibuk bicara dengan yang lain tapi aku tak melepas pandanganku darinya.

" Sasuke-san.. "

" Hn "

" Sasuke.. "

Seorang rekan bisnis datang dan kami mulai bicara lagi. Ada yang aneh dengan sikapnya malam ini. Tapi dia tak mengatakan apapun padaku.

Aku yang merasa semua baik-baik saja, terus menghiraukannya. Dia hanya memintaku untuk tidak meninggalkannya.

Maka aku tak melepas genggamanku.

" Ah "

Onyx ku membulat saat melihatnya tiba-tiba jatuh. Beruntung aku bisa cepat meraihnya.

" Kau kenapa? "

" Kaki ku.. "

Aku membawanya ke sebuah bangku dan melepas sepatu nya.

" Luka "

" Mu-mungkin karna terlalu sempit " ucapnya tersenyum.

Jangan memberikan senyum palsu padaku. Katakan jika memang kau merasa sakit. Aku benci pembohong.

" Kenapa tidak kau katakan sejak tadi " ucapku marah.

Dia diam seketika, mematung melihatku menahan geram.

" Aku ingin mengatakannya sejak tadi, tapi mereka selalu mengganggu "

" Dare? "

" Teman-temanmu yang bahkan tak ku kenal "

Dia memalingkan wajahnya. Dan seperti yang ku duga, dia menangis.

" Aku ingin mengatakannya sejak tadi.. " ucapnya menahan isak.

" Baka "

Ku raih dia dengan tangan kiri ku, membenamkannya di dadaku. Mencoba menenangkannya.

Saat dia sudah cukup tenang akupun mengajaknya pulang.

" Bisa jalan? " tanyaku.

" Hm "

Dia berjalan sambil sesekali meringis menahan kakinya. Kalau begini terus kita bisa jadi pusat perhatian disini.

" Eh.. Sasuke-san.. "

Karna tak tega juga lelah menunggunya berjalan selangkah demi selangkah, akupun menggendongnya.

" Nani? "

" Ka-kau akan menarik perhatian " ucapnya mengembalikan kata-kataku.

Kesal. Dia mulai berani membalikkan kata-kataku setiap waktu.

" Seperti aku peduli " ucapku acuh.

Aku berjalan dengan penuh percaya diri diantara para tamu undangan sambil menggendongnya. Rasa kesalku mengalahkan rasa malu.

" Dousta? "

" A-aku malu Sasuke-san "

Mungkin tidak baginya.

" Kenapa tidak kau peluk saja aku " ucapku begitu saja.

" Eh? "

" Hayaku "

Apa sebenarnya yang ku pikirkan??

Setibanya dirumah aku sibuk memanggil Shisui dan yang lain untuk merawatnya. Aku tak tau harus melakukan apa pada seseorang yang terluka karna sepatunya sendiri karna aku tak pernah mengalaminya.

Karna aku sibuk, yang lain pun jadi ikut kerepotan.

Aku duduk disampingnya, tanganku melingkar di pinggulnya. Bersiap jika dia merasa kesakitan lagi.

" Ah "

" Shisui " gertakku.

" Ha-i Sasuke-sama "

Shisui yang mengobati lukanya malam itu terus-terusan menjadi tumbal kemarahanku.

" Aku sudah tidak apa-apa " ucapnya.

" Kau yakin? " tanyaku

" Shisui-san kau boleh pergi " ucapnya lagi.

Seperginya Shisui, dia bangkit dari tempatnya.

" Mau kemana? "

" Istirahat "

" Disini saja "

" Tapi tempatku kan disana " ucapnya menunjuk matras di pojok ruangan.

" Malam ini kau tidur disini "

" Eh? "

Apa lagi sekarang? Sasuke kau sungguh bodoh. Asal bicara tanpa memikirkannya lagi. Setelah mengatakan itu aku langsung berpaling menuju toilet.

" Kenapa aku mengajaknya tidur seranjang denganku? " gumamku menyesali apa yang ku katakan.

Aku mendesah panjang sebelum keluar toilet. Aku harus bersiap karna mungkin malam ini aku akan terjaga hingga pagi.

Sasuke POV End

~Skip~

SasuHina - By my sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang