Sasuke POV
" Apa yang akan kau lakukan sekarang? " tanyaku.
" A-aku tidak tau "
" Lalu kapan dia akan datang? "
" Minggu ini "
Deg
Malam itu dia menceritakan kisahnya dengan pria bernama Naruto. Kaget, jelas. Tapi apa yang bisa ku lakukan.
Sejak awal pernikahan ini memang hanya agar Otou-san menandatangi surat warisan itu.
Aku tak punya hak untuk menahannya. Sebenarnya perusahaan sudah jatuh ke tanganku meski tanpa adanya surat warisan.
Hanya dengan kata-kata otou-san di depan para direksi, akupun resmi menjadi pemilik.
Dengan kata lain, sejak awal keinginan orang tua ku memang agar aku menikah.
Aku memandangnya sesaat sebelum pergi meninggalkan kamar ini. Sejak awal juga, aku tak pernah memiliki hak apapun atas dirinya.
" Sasuke-sama "
" Shisui malam ini aku tidur di kamar tamu "
" Ha-i "
Aku berjalan menuju runag kerjaku. Merenung dalam gelap. Aku tak tau apa yang harus ku lakukan. Aku juga tak tahu apa yang ku pikirkan. Tapi kepala ini terasa berat. seolah semua beban bertumpu disini.
" Kenapa jadi begini " gumamku.
Tok.. tok..
" Sasuke-sama kamar anda sudah siap "
" Hn "
" Anda baik-baik saja Sasuke-sama? "
" Entahlah "
" Jika anda bersedia- "
" Arigatou Shisui " potongku.
Aku tak ingin membicarakan apapun.. dengan siapapun.
" Ha-i "
Seperginya Shisui aku kembali merenung dalam gelap. Setelah beberapa saat, ku lihat jam di ponselku. Sudah hampir jam 2 pagi.
Aku berjalan menuju kamarku, maksudku kamar tamu. Menghembuskan nafas panjang sebelum benar-benar memejamkan mata.
" Sasuke-san, kau sudah mau jalan? "
" Hn "
" Ki otsukete "
" Hn "
Kenapa dia masih bisa tersenyum seperti itu padaku. Apa dia senang karna bertemu pria itu?
Hari berikutnya..
" Okaeri nasai Sasuke-san "
" Hn.. tadaima.. "
" Sasuke-san, aku menanam lobak disini "
" Hn "
Teringat kejadian lalu saat dia sedang berkebun seperti ini dan aku melarangnya. Kini aku tak bisa lagi melarangnya.
Sejak awal dia memang bukan milikku. Akulah yang mendeklarasikan bahwa dia adalah milikku.
Hari terus berganti, aku menjadi pria yang gila kerja. Aku mengambil semua tender dan menyelesaikannya sendiri. Aku bahkan sampai membawa semua pekerjaanku kerumah.
Aku berusaha sebisa mungkin membuat diriku sibuk. Aku tak ingin isi kepalaku terus memikirkan dia. Tidak.
Tok.. tok..
" Masuk "
" Sasuke-san, aku mengganggumu? "
Ah dia datang kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuHina - By my side
FanfictionDiantara cinta dan benci hanya terdapat benang tipis yang memisahkan. Sangat tipis hingga mudah dihancurkan. Jadi jangan katakan benci karna mungkin nanti kau akan jatuh cinta padanya