Hari terus berjalan. Seminggu sudah sejak kepergiannya dari rumah ini. Sepi. Rumah ini terasa lebih besar dari yang ku kira.
Kegiatanku hanya bekerja lalu istirahat. Bahkan di hari libur pun aku mengambil pekerjaan tuk menghilangkan rasa sepi dihati.
" Mana lagi? "
" Sudah selesai semua Sasuke-sama "
" Ha? "
" Ha-i, semua tender yang anda ambil sudah selesai "
" Hn "
Seperginya sekertarisku. Aku duduk santay di ruanganku. Semua perkerjaan sudah selesai. Itu artinya besok saat libur, aku tak ada kegiatan apapun dirumah. Menyebalkan.
Dan benar saja, Ini hari sabtu yang terasa bagai seumur hidup bagiku. Sejak aku bangun pagi hingga menjelang malam begitu lama. Aku bahkan berpikir bahwa jam dirumah tak berputar. Atau mungkin Kamisama sedang mempermainkanku. Karna malam tak kunjung datang.
" Hah.. "
Ku rebahkan tubuhku di ranjang. Ini adalah kamar tempatku dan dia tidur bersama.
Aku terus memandang langit-langit, mengingat senyumnya.
" Apa kau bahagia disana.. Hinata.. " batinku.
Ku ambil bantal di sampingku dan memeluknya. Tapi kemudian aku terbangun saat tanganku memegang sebuah kertas.
" Amplop " gumamku.
Ku buka amplop itu. Surat perceraian kita!
Sebuah surat perceraian yang belum dia tanda tangani. Aku kembali mengeluarkan isi amplop itu.
" Cek " gumamku.
Onyx ku mendelik melihatnya. Ini cek yang ku berikan padanya. Kenapa ada disini?
Apa dia lupa membawanya?
Aku juga menemukan kertas lain disana. Sebuah surat?
Sasuke-san..
Saat kau membaca surat ini, aku jelas sudah tidak ada disini lagi. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih atas semua yang telah kau lakukan padaku selama ini.
Aku menikmati setiap hal yang kita habiskan berdua..
Semua perhatian mu padaku membuatku sadar dan menerima keadaanku. Meski ini adalah pernikahan pura-pura tapi sebisa mungkin ku nikmati hingga akhir.
Dan inilah akhirnya...
Terima kasih karna kau telah mengurusku dengan baik, mengurus keluargaku dengan baik juga..
Semua kebaikanmu tidak sebanding dengan nominal di cek itu. Maka dari itu ku kembalikan cek itu padamu.
Aku juga tidak menandatangi surat itu karna ku pikir, sejak awal kita tidak menikah dengan sungguh-sungguh lalu kenapa aku harus tanda tangan.
Maka dari itu akupun meninggalkannya. Aku tidak akan menuntut apapun darimu. Tidak..
Aku akan pergi dengan membawa semua kebahagiaan yang kau berikan padaku selama ini.
Jaga dirimu baik-baik Sasuke-san.. semoga kau menemukan kebahagianmu.. yang tidak kau dapatkan dari wanita sepertiku..
Sayonara
Hinata
Aku menunduk usai membaca surat itu. Kenapa kau melakukan ini padaku Hinata..
Tok.. tok..
" Sasuke-sama "
Cklek
" Sasuke-sama makan malam- "
" Shisui, cari tau dimana Hinata sekarang "
" Eh? "
" Hayaku "
" Ha-i "
Aku terus teringat kata-kata di akhir surat itu. Kenapa kau mengatakan hal yang sama dengan yang kurasakan saat kau pergi.
Pagi itu saat sarapan.
" Aku sudah mendapatkan alamatnya, sasuke-sama "
" Hn.. pagi ini kita kesana "
Usai sarapan aku pergi bersama Shisui menuju rumah pria itu. Ku pikir Hinata pasti ada disana bersamanya.
Tok.. tok..
Tak ada jawaban dari dalam. Tak juga ada yang keluar membuka pintu.
" Kau yakin ini rumahnya? " tanyaku pada Shisui.
" Ha-i, informasi yang ku dapat sangat akurat "
Shisui kembali mengetuk pintu rumah itu.
" Siapa kalian? "
Suara dari belakang kami.
Ternyata benar ini rumah pria itu, Naruto.
" Kau "
" Aku Sasuke.. Uchiha Sasuke "
" Ada perlu apa kau kesini? "
" Aku ingin bertemu Hinata "
" Dia tidak ada "
" Aku hanya ingin melihat keadaannya saja "
" Dia tidak ada "
" Oi.. "
" Naruto-sama, tolong ijinkan kami bertemu Hinata-sama sebentar saja " sahut Shisui menahan amarahku.
" Sudah ku bilang dia tidak ada disini "
" Apa maksudmu? " tanyaku.
" Dia tidak bersamaku "
" Tapi bukankah kau yang membawanya? "
" Aku memang membawanya dari rumah itu, aku berencana membawanya ke London hari itu juga "
" Lalu? "
" Di bandara dia menangis mengatakan bahwa dia tak ingin ikut denganku "
Aku cukup terkejut mendengarnya.
" Aku sempat memaksanya tapi dia terus menolak, dia bilang bahwa dia tidak lagi mencintaiku.. dia mencintai orang lain "
Deg
" Lalu aku meninggalkannya disana, hubungan kamipun berakhir hari itu juga " lanjutnya.
Aku masih diam. Terkejut juga senang.
" Shisui "
" Ha-i "
Kami langsung pergi menuju rumah orang tuanya. Ku pikir dia pasti ada disana.
" Tidak ada " ucap ibunya.
" Anda yakin? " tanya Shisui.
" sebenarnya ada apa? "
" Ah tidak apa-apa.. Hinata-sama tadi pergi ke mall dan belum pulang sampai siang ini "
" Oh "
" Sasuke-sama sedikit khawatir "
" Sebaiknya kalian cari ke mall itu saja "
" Ha-i "
Aku tidak ikut masuk ke dalam, menunggu di mobil. Hanya menguping pembicaraan mereka. Aku tidak ahli bermain kata-kata seperti Shisui. Atau lebih tepatnya berdusta.
" Apa yang kita lakukan sekarang Sasuke-sama? "
" Kaeru "
Ku putuskan untuk kembali ke rumah. Memikirkan jalan lain untuk mencarinya.
" Shisui, hubungi bagian keamanan sebarkan berita tentang hilangnya Hinata "
" Ha-i "
" Pastikan tak ada orang luar yang tau tentang ini "
" Ha-i "
Kau tidak bersama pria itu, kau juga tida dengan keluargamu. Sebenarnya dimana kau sekarang Hinata?
~Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuHina - By my side
FanfictionDiantara cinta dan benci hanya terdapat benang tipis yang memisahkan. Sangat tipis hingga mudah dihancurkan. Jadi jangan katakan benci karna mungkin nanti kau akan jatuh cinta padanya