Dan hari itupun tiba. Hari dimana aku akan menikah dengan pria yang baru ku kenal seminggu yang lalu.
" Hyuuga-sama "
Aku pergi bersama Shisui-san menuju sebuah rumah lain. Ini hari bahagia, harusnya akupun bahagia. Tapi kenapa aku merasa ada yang salah dengan keputusanku.
" Kita sudah sampai "
Aku turun dari mobil itu.
Eek
Lagi-lagi aku terpaku ditempatku saat melihat rumah itu. Ini rumah apa istana negara?
Rumah ini dua kali lipat lebih besar dari rumah yang ku tempati sekarang yang menurutku sudah seperti istana.
Masih dengan perasaan takjub juga tak percaya. Shisui-san membawaku kesebuah ruangan.
" Silahkan "
Akupun masuk kedalam dan mendapati 5 orang pelayan perempuan dan seorang penata rias disana seolah menungguku.
Lima pelayan itu mulai memakaikan gaun pengantin padaku. Dilanjutkan dengan meriasku.
Setelah beberapa saat.
" Kami permisi "
Semua pergi keluar ruangan, meninggalkanku disini. Aku terus memandang diriku sendiri di cermin. Aku menjadi pengantin hari ini. Tak ada jalan tuk kembali. Tak ada waktu tuk berpikir lagi dan lagi.
Tok.. tok..
" Sudah waktunya Hyuuga-sama "
Shisui-san kembali menjemputku dan membawaku ke tempat acara. Kaa-san langsung meraihku. Kami berjalan perlahan pada sebuah karpet merah bertabur bunga.
Dalam hati terus bertanya, Apa keputusanku ini sudah benar?
Aku tiba pada pria itu, Uchiha Sasuke. Pria yang sebentar lagi akan resmi menjadi pasanganku.
" Apa kau Uchiha Sasuke bersedia menerima Hyuuga Hinata sebagai pengantinmu.... "
Aku terus memandang kosong kedepan. Apa pernikahan atas dasar uang ini adalah benar?
Aku telah berbohong pada orang tua ku juga Kamisama. Apa semua akan baik-baik saja nantinya?
" Hyuuga Hinata "
" Ah.. Ha-i "
A-ah aku resmi menjadi istri pria arogan ini sekarang.
" Silahkan cium pengantin anda "
" Eh? "
Cium? Masaka...
Lavenderku membulat saat dia perlahan semakin dekat padaku. Ini ciuman pertamaku!
Aku menoleh ke kanan dan membuatnya mengecup pipi kiriku.
" He..he.. " senyum terpaksaku.
Dia kembali mendekat padaku dan lagi-lagi aku menoleh ke kiri.
" Jangan main-main denganku " bisiknya.
Tangannya kirinya lantas melingkar di pinggulku sedang tangan kanannya menahan kepalaku. Cup..
Aku terus memegang pundaknya. Meronta? itu tidak mungkin. Ada puluhan orang didepan kami yang melihat. Aku hanya bisa mencengkram bahunya.
" Omedeto "
" Arigatou "
Beberapa orang mulai datang dan memberi ucapan pada kami.
" Jangan memasang wajah seperti itu " bisiknya.
Ya, aku ngambek!
Aku tidak terima dia mencuri ciuman pertamaku.
" Nee-san.. nee-san... omedeto "
Hana dan Hanabi datang membawa bunga untukku. Mereka tersenyum senang melihatku.
" Oi jangan pernah membuat nee-san menangis " ucap Himezaki.
" Kami akan selalu mengawasi kalian " lanjut Himetarou.
Aku cukup terkejut mendengarnya. Mereka berdua begitu perhatian padaku.
" Adik-adikku yang manis " pelukku pada mereka berdua.
" Nee-san hanase.. "
Mereka meronta dalam pelukku coba melepaskannya.
" Ara..ara.. "
" Okaa-san "
" Omedeto Hinata "
" Arigatou gozaimasu Okaa-san "
Kulepaskan Himezaki juga Himetarou, berganti memeluk Kaa-san.
" Ehem "
Aku menoleh pada Sasuke-san.
" Kami orang tua Sasuke "
Aku terkejut melihatnya.
" Go-gomennasai "
Aku menunduk beberapa kali.
" Sudah.. sudah.. " senyum ibunya.
" Ini pertemuan kita yang pertama ya " ucap ayahnya.
" Ha..ha-i.. "
" Aku Fugaku dan ini Mikoto istriku "
" A-aku Hyuuga Hinata "
" Hn? "
" Ma-maksudku.. U-uchiha Hinata "
Duh.. kenapa aku jadi gelagapan begini.
" Tak perlu terlalu kaku begitu "
" Ha..ha-i "
" Kami doakan agar pernikahan kalian lancar hingga maut memisahkan "
Deg
Aku tak tau harus berkata apa. Sepertinya Sasuke-san juga membohongi orang tuanya tentangku. Jadi ini adalah pernikahan bohongan kah?
" Hinata kau tidak apa-apa? Wajahmu pucat "
Orang disekitarku mulai panik melihatku.
" Ah sepertinya dia tidak enak badan, aku akan membawanya kedalam "
Sasuke-san lantas menggandeng tanganku dan membawaku ke kamar.
" Ada apa lagi sekarang? "
" Kau..kau berbohong pada orang tuamu juga "
" Lalu kenapa? "
Aku terkejut mendengar jawabannya.
" Permainan macam apa yang kau rencanakan sebenarnya? " tanyaku menahan tangis.
" Sstt.. "
Dia membekap mulutku.
" Kau hanya perlu mengikuti semua kata-kata ku dan jangan banyak protes "
Aku benar-benar salah memilih pekerjaan ini. Aku menipu banyak orang dan ini akan menjadi dosa terbesarku.
" Sekarang, hapus air matamu karna akan ada tamu penting yang datang "
Ku coba tuk terus menahan isakku.
" Shisui.. urus dia "
" Ha-i Sasuke-sama "
Shisui-san masuk ke kamar bersama perias pengantin. Dan mulai meriasku lagi. Setelah selesai kami kembali keluar dan menemui para tamu undangan yang hampir semuanya tak ku kenal.
Ini adalah awal dari pernikahan ku yang penuh kebohongan.
~Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuHina - By my side
FanfictionDiantara cinta dan benci hanya terdapat benang tipis yang memisahkan. Sangat tipis hingga mudah dihancurkan. Jadi jangan katakan benci karna mungkin nanti kau akan jatuh cinta padanya