Telepon

110 7 0
                                    

Kali ini cerita tidak akan panjang, karena hanya akan membahas 1 topik yang sangat spesifik yaitu telepon. Sebenarnya ini bukan topik yang terlalu unik dan special untuk dibahas berhubung kejadian ini terjadi pada belahan dunia manapun.

Normalnya sikap yang benar saat melihat teman, kenalan, sahabat, dan siapapun itu ketika menelepon adalah dengan menghargainya, memberinya kesempatan, dan menjaga privasi.

Namun itu semua hanya omong kosong ketika menginjakan kaki disini.

Suatu hari ketika sedang kerja kelompok (baca:main kelompok), suatu kelompok yang terdiri dari aku, Al, Jessica, Fredo, Kim, Bryan, dan Edward. Semua melupakan tugas yang harusnya dikerjakan dan sibuk sendiri meraup wifi gratis milik Al.

Sebuah telepon masuk dari emak ke hpku.

Well, kita bahas sedikit masalah nama kontak. William dari kelas Pemasaran membeberkan bahwa ia menamai kontak ayahnya 'bahaya 2' dan mengundang tanya, "Bahaya 1 nya siapa?" William menjawab disertai tawa garing bahwa yang menjadi bahaya 1 dalam hidupnya adalah ibunya sendiri.

Kita lewati fun fact yang tidak menarik itu dan kembali ke cerita awal.

Suasana hening mendadak ketika aku mengangkat telepon. Suasana begitu kondusif untuk berbicara sampai akhirnya suara desahan muncul.

"Ah, jangan berhenti~," disertai suara basah dan becek yang entah bagaimana cara mereka melakukannya.

"Ahn~" suara desahan semakin memanas dan suara pendukung semakin heboh.

Kalau begini positif ibuku akan berpikiran yang jorok. Misalnya dengan tidak sengaja anaknya menginjak kotoran yang diproduksi oleh si bola bulu imut kemudian dicolek kemudian diendus dan pada akhirnya di jilat untuk memastikan kesegarannya.

Itu sungguh.

Ew..

Jorok..

Tolong hentikan pikiran jorok itu dan kembali ke topik.

Hebatnya adalah ibuku tidak terlalu memperdulikan backsound ambigu tersebut dan bercakap selayaknya tidak ada suara backsound apapun. Percakapan dilalui dengan lancar.

Pasukan backsound pun menyerah karena tidak ada reaksi yang manarik dan faktor yang paling utama adalah karena letih.

Kali ini giliran hp Bryan yang berbunyi.

Tentu pasukan semua sudah pada posisinya.

Bersiap.


Telepon Bryan sudah selesai sebelum mereka melancarkan aksi mesum.

Pada akhirnya pekerjaan rumah terbengkalai dan terpaksa harus melakukan suatu kegiatan yang dinamakan kerja kelompok pada lain hari.

Namun berujung main kelompok.


Lingkaran setan ini serius harus dihentikan.


.
.
.


##############

Pendekkan? Hohoho~ I've warn you before.

16-04-17

~SaeSelvia~

Crazy But Elite !?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang