Kesalahan terbesar pak Santo adalah ketika ia mempercaya anak muridnya yang ajaib ini untuk mendesain cover apapun sebagai nilai latihan. Kesalahannya terletak dimana? Nah simak kisah berikut.Pak Santo mulai membagikan bahan, yaitu foto seorang pria yang tidak dikenal.
Sebelumnya mendesain cover sudah pernah dilakukan, waktu itu adalah cover majalah dan diwajibkan untuk menjiplak desain milik pak Santo semirip mungkin.
Namun kasus yang ini berbeda, segala tindakan yang kami lakukan dihalalkan. Mayoritas kelas memilih untuk mendesain cover majalah.
Semua bekerja dalam sunyi seketika mendapatkan foto yang disebar lewat flashdisk.
1 jam pun berlalu.
Terlalu lama memendam kesunyian, akhirnya Marcellino mulai berpatroli mengelilingi setiap komputer.
"Bwahahaha, ada artis Korea!" Jerit Marcellino tiba-tiba membuat seluruh perhatian tertuju padanya.
"Coba kalian lihat kerjaan Rachel," ujar Marcellino.
Muka pria yang jelas sekali pribumi itu berubah menjadi pria lain yang berasal dari negri gingseng.
"Woi, lihat kerjaannya Rachel," jerit teman-teman lain. Pada akhirnya komputer Rachel di penuhi oleh orang-orang yang haus akan inspirasi.
"Ini namanya penistaan," ujar Fredo.
"Bukan, ini namanya memanipulasi foto."
Aku kembali ketempat dudukku. Tepat diseberang tempatku ada komputer Al. Desain covernya nampak jelas dari tempat duduk ku.
"Majalah era abad ke-18?"
"Punya siapa?" Tanya Stevan yang kebetulan duduk disebelahku.
"Itu," jawabku sambil menunjuk kearah Al dengan dagu.
"Wow, hitam putih." Disini bukan nuansa desain yang hanya hitam dan putih, namun foto pria tidak dikenal tersebut benar-benar berubah menjadi grayscale ditambah outerglow warna hitam.
"Aku juga perlu inspirasi." Setelah mengatakan itu, aku beranjak ke arah komputer setiap orang.
Mulai dari Al yang hitam putih, Bryan yang tidak jelas mengapa ada garis tebal biru yang menutupi badan sang pria tidak dikenal, punya Nael yang judul majalahnya 'lampau' dengan alasan bahwa pria tidak dikenal tersebut sudah tidak muda lagi, punya Doni yang judulnya 'Finding Nose' dan benar saja, hidungnya dihilangkan oleh Doni.
Disisi lain, ada Jessica yang memilih mendesain cover CD, background bernuansa gelap, sang pria memegang tongkat, dan jubah bertengger dibahu pria tersebut.
"Diam-diam ternyata kerjaannya ngak benar."
"Padahal wajah mereka ketika mengerjakannya nampak serius, saking seriusnya jadi seram wajah mereka."
Aku melirik Pak Santo yang sibuk mengotak-atik laptopnya sendiri, padahal dikelas sedang rusuh dan berlarian. Beberapa menitnya lalu ia sempat berkeliling berulang kali dan dengan rese nya suka berkata, "Ini apaan?", "Jelek pakai itu.", "Bukan begini caranya." dan masih banyak lainnya.
Sekarang ia tidak peduli lagi.
Tettt... Tett.... Tet....
"Aaaaa... Padahal lagi seru," kometar hampir semuanya ketika mendengar suara bel. Iya, seru mengotak-ngatik wajah pria malang yang masih tidak dikenal namun dipanggil Adam.
Tolong desain covernya, jangan endorse wajah pria tidak dikenal tersebut. Hatiku sakit melihat kalian menistainya.
Sebelum beranjak, Pak Santo berpesan agar cover hasil nistaan kami tidak di post di Facebeek, tapi ia tidak pernah melarang untuk disebar ke wattpad. Nah berikut hasil cover yang telah dinistakan.
Al
Jessica
######################
Ngomong-ngomong sedikit penjelasan untuk chapter sebelumnya, pengurus kelas di-rolling ketika naik kelas 3, jadi bendahara yang sebelumnya Jane jatuh padaku.
Mungkin 2-3 chapter akan diupdate cepat, soalnya tinggal diketik ulang.
Tapi cepat itu relative, muahahaha....
30-3-17
~SaeSelvia~
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy But Elite !?
HumorHanyalah sebuah catatan hati dari penulis pemula dengan minim pengalaman menulis tapi sejuta pengalaman ketidakwarasan sekolah.