"Anak-anak, minggu depan kalian semua harus membawa bibit tanaman. Untuk dijadikan nilai tugas."
Bibit tanaman......
Bibit tanaman..........
Sepertinya ada sesuatu yang terbayang, yaitu tanaman yang sering dijadikan eksperimen anak SD yang biasanya diperlukan kapas, kacang hijau, setetes air, dan gelas plastik bekas aqu*.
Tauge.........
Kecambah............
Kacang Ijo..........
"Pak! Kecambah boleh?!" Jerit hampir 1 kelas.
"Nah, khusus yang satu itu saja tidak izinkan."
"Ayolah, Pak. Kecambahkan mudah tumbuh dan dirawat."
"Tetap tidak akan saya izinkan." Sang bapak bersikeras. "Ngomong-ngomong, kalian akan mendapat nilai tambahan bila tanaman yang kalian bawa memiliki nilai manfaatnya dan tidak boleh ada yang sama dari 19 orang disini." Lanjut sang Bapak.
Manfaat..
Tauge........
Kecambah.......
Bagus, kecambah juga memiliki manfaat.
Yaitu dimakan.
"Pak! Kecambah boleh?!" Jerit hampir 1 kelas. (2)
"Bisakah kalian memikirkan sesuatu yang lain?"
"Bagaimana jika kecambah albino?" Pertanyaan retoris tentu saja.
"Kalau Ricahrd kecambah albino, saya akan membawa kecambah pink." Al juga tidak mau kalah.
"Punya saya kecambah ungu."
"Oh, kecambah hijau terdengar bagus."
"Saya mau bawa Rosela!" Jeritan Marcellino menyadarkan semua orang. Disini tidak ada waktu untuk bercanda karena ada 1 kata dari sang guru yang mencengangkan, yaitu 'tidak boleh ada yang sama dari 19 orang disini.' yang bearti direbut atau merebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy But Elite !?
فكاهةHanyalah sebuah catatan hati dari penulis pemula dengan minim pengalaman menulis tapi sejuta pengalaman ketidakwarasan sekolah.