KDKDD-34

168 4 10
                                    

KU DENGANNYA KAU DENGAN DIA PART 34

#ICU
"Kasihan dia udah cantik tapi sebatang kara dan sekarang dia harus dirawat dengan keadaan sakit usus buntu .. Sekarang harusnya dia dioperasi tapi karena terhalang biaya yang belum dilunasi jadinya dia koma dan entah dimana keluargamu peri cantik."ucap salah satu suster yang merawat Raisa dari tiga bulan terakhir ini.
Afgan dan Theana pun sampai didepan ruang ICU karena Isyana dirawat disana bersama dengan Raisa sang istri yang juga dirawat di ICU.
Mereka pun menghampiri Dimas di dalam ICU dengan memakai pakaian serba steril lalu mereka mendengar suara rintihan seorang wanita yang sudah tak asing lagi.
"Mas Afgan .. Mas Afgan."Raisa yang masih dalam keadaan koma mengigaukan nama suaminya itu.
"Gan, kamu dengar gak suara manggil nama kamu? Kayak suaranya Yaya."Theana menanyakan perihal soal suara rintihan Raisa.
"Iya benar banget, Na."Afgan menjawabnya dengan penasaran namun tiba-tiba suster yang merawat Raisa itu menabrak Afgan.
"Maaf Pak, saya tidak sengaja."suster itu meminta maaf pada Afgan.
"Iya saya maafin tapi saya boleh tanya sus?"Afgan meminta izin tanya kepada suster itu.
"Boleh, mau tanya apa ya?"
"Apa pasien yang tadi memanggil nama saya itu namanya Raisa Andriana?"
"Iya benar, apa anda mengenalinya?"
Afgan dan Theana pun terkejut karena dugaan mereka benar bahwa Raisa ada dan dirawat juga diruang ICU.
"Ya Allah alhamdulillah akhirnya aku menemukanmu sayang .. Iya suster saya suaminya Raisa Andriana .. Istri saya sakit apa sus?"
"Syukurlah anda suaminya .. Ada yang harus anda tandatangani demi keselamatan nyawa istri anda."
"Maksudnya apa ya sus?"
"Istri anda harus operasi pengangkatan usus buntu karena tidak biaya makanya dia koma, Pak."
"Ok saya akan menandatangani tapi saya mau setelah istri saya siuman jangan memberitahu siapa yang membiayai biaya perawatannya karena saya takut dia marah."
"Baik, Pak."
Afgan pun menandatangani surat persetujuan operasi dan Raisa pun langsung dibawa ke ruang operasi sementara Theana sedang menggendong salah satu anak Isyana dan Dimas.
Afgan pun kembali menemui Theana diruang ICU untuk memberitahukan bahwa Raisa akan langsung dioperasi.
Operasi pun berjalan selama 4 jam dan operasinya pun berjalan dengan lancar.
Raisa pun langsung dipindahkan kembali ke ruang ICU karena dia masih dalam keadaan tak sadarkan diri.
Keesokan harinya, Raisa sadar dari komanya lalu bingung mengapa dia bisa berada dirumah sakit.
"Aaw kepalaku pusing, aku dimana nih?"
Salah satu suster dari Indonesia yang bertugas di London pun mendengar suara rintihan Raisa lalu menghampirinya.
"Syukur alhamdulillah anda sudah siuman, saya panggilkan dokter dulu."
"Sus, tunggu bentar. Kenapa saya bisa ada disini ya, sus?"
"Itu karena anda terkena penyakit usus buntu selama 3 bulan terakhir ini dan anda juga baru menjalani operasi usus buntu makanya anda tidak boleh banyak bergerak dulu sampai bekas operasinya kering."
"Ok, sus. Tapi siapa yang membayar biaya perawatan saya ya?"
"Ada seorang malaikat baik yang membayar biaya perawatan anda."
Suster itu pun menekan tombol yang berada dibelakang trolley bed Raisa untuk memanggil dokter dan dokter pun langsung menuju ruang ICU.
"Ok, saya akan periksa keadaan anda setelah operasi kecil ini."
Dokter pun memeriksa keadaan Raisa yang baru saja sadar dari komanya setelah tiga bulan terakhir ini.
"Keadaan anda sudah membaik dan hari ini anda akan kami pindahkan ruang perawatan VVIP."
"Apa dok? VVIP? Tapi bagaimana saya akan membayarnya, Dok? Sementara saya itu tidak mempunyai uang sepeserpun ,Dok."
"Anda tidak perlu khawatir karena biaya perawatan anda sebelum dan sampai nanti anda sembuh sudah ditanggung oleh malaikat baik."
"Dok, malaikat baik itu siapa? Saya mau berterima kasih sama dia karena dia sudah begitu baik pada keadaan saya saat ini sementara suami saya aja tak pernah mengkhawatirkan saya sama sekali dari tiga bulan yang lalu. Maafkan saya dok, saya malah curhat sama dokter."
"Iya tidak masalah kok tapi anda perlu tahu bahwa setiap masalah dengan suami atau siapapun pasti ada jalan keluarnya dan seharusnya anda selesaikan masalah anda dengan kepala dingin bukan dengan cara kabur seperti sekarang anda terbaring lemah seperti ini."
"Dokter tahu dari mana kalau saya kabur dari masalah saya?"
"Tuh anda bawa koper segala tanpa memberitahu keadaan anda saat ini pada suami anda kan?"
"Dokter tidak berhak mencampuri urusan rumah tangga saya."
"Saya memang mencampuri rumah tangga anda tapi anda harus tahu siapa saya?"
"Memangnya anda itu siapa?"
"Saya itu .. Theana kakak ipar kamu."
Theana pun membuka penyamarannya di depan Raisa.
"Kamu ngapain disini? Kenapa kamu bisa tahu aku ada disini? Bagaimana keadaan Adhi dan Bayu, Na? Apa Agan tahu aku ada disini?"
"Tadinya aku ke sini untuk menjenguk Syana yang baru saja melahirkan anak-anaknya tapi tiba-tiba Afgan mendengar omongan suster soal ciri-ciri orang yang sama persis dengan kamu lalu Afgan mencari tahu dari suster itu dan susternya memberitahukan bahwa orang itu adalah kamu. Afgan pun langsung memberitahukan suster itu bahwa dia suami kamu dan Afgan langsung menandatangani surat persetujuan operasi pengangkatan usus buntu dalam tubuh kamu itu sampai kamu sekarang ada disini, Yay."
"Jadi .. Malaikat baik itu adalah suami aku sendiri?"
"Iya, Yay. Sebenarnya Afgan udah cerita semua masalah yang ada diantara kalian itu gara-gara semua perhatian dari Kak Dei, Dhika, Aca juga mama dan papa itu tertuju padaku kan? Kamu salah, Yay. Mama, papa, Kak Dei, Dhika dan Aca itu udah kasih semuanya ke kamu sedangkan aku apa? Sebelumnya aku udah beli perlengkapan anak-anakku bersama Mas Deva karena aku mau mandiri dan gak mau ngerepotin mereka makanya semua barangnya dikasihin ke Adhi dan Bayu, Yay."
#flashback
"Welcome home, Ana sayang."
"Ya Allah makasih semuanya."
Theana pun terharu melihat keluarganya berkumpul demi memberikan dirinya surprise kecil-kecilan.
"Mama sama papa udah beliin semua keperluan cucu-cucu mama dan papa yang lucu-lucu ini."
"Gak perlu repot-repot Ma Pa karena aku sama Mas Deva udah beli semua perlengkapan buat si kembar jadi lebih baik semuanya dikasihin ke twins baby Adhi dan Bayu, Ma."
"Ya Allah mama benar-benar gak kepikiran sama anak-anaknya Agan, ya udah semuanya ini buat anaknya Agan sama Yaya."
"Tuh kan mama itu sekarang cucunya udah banyak jadi bingung sendiri deh."
"Kamu tuh ya malah ngeledek mamanya sendiri."
"Hehehe maaf ya mamaku sayang."
Theana pun langsung mencium pipi Mamanya sementara semua pemberian dari mama dan papanya diberikan untuknya Afisa.
#flashbackoff
"Maaf, Yay. Aku gak bisa terlalu jauh ikut campur urusan kamu sama Agan dan sekalian aku mau pamit pulang. Aku saranin kamu perbaiki hubungan rumah tangga kamu secepatnya sebelum terlambat karena mama dan papa akan menjodohkan Afgan dengan anak temannya mama yang berprofesi sebagai dokter di Jakarta. Bye Yaya."
Theana pun pergi meninggalkan ruang ICU lalu melihat Raisa yang menangis dari luar ruangan.
"Sorry Yay, aku harus lakukan ini demi semuanya dan demi kamu juga agar kamu mau memperbaiki rumah tangga kamu yang sudah berjalan selama setahun ini."
Tiba-tiba saja salah satu dokter yang menangani Raisa mengagetkan Theana.
"Hey, anda ngapain di depan ruang ICU?"
"Hmmmm, George? Kamu George kan?"
"Iya, saya George. Kamu Theana kan?"
"Iya, aku Theana. Ya Allah George aku gak nyangka bisa ketemu sama kamu disini dan sekarang kamu udah jadi dokter dirumah sakit terkenal di London."
"Iya, aku juga gak menyangka bisa ketemu sama kamu. Oh iya, kamu ngapain disini? Ada yang sakit? Oh iya, kamu sama Deva gimana? Udah menikah?"
"Aku ke sini baru menjenguk adik iparku habis operasi, George. Iya, maaf ya aku sama Deva gak ngundang kamu waktu aku sama Deva menikah soalnya kamu tiba-tiba menghilang gitu aja sih. Oh iya, kamu sendiri udah menikah?"
"Siapa yang sakit, Na? Apa pasien yang di dalam ICU itu adik iparmu? Aku sama Caramel udah menikah dan sekarang Cara lagi hamil 5 bulan."
"Iya, namanya Raisa. Wow, congrats ya George atas kehamilan Caramel."
"Thanks ya, Na. Bukannya Raisa itu istrinya Afgan ya? Bagaimana bisa dia jadi adik iparmu?"
"Sebenarnya Afgan itu adik kembar aku, George."
"Oh gitu, pantas aja setiap aku lihat kamu dan Afgan itu pasti ada kesamaan walaupun kalian berbeda jenis kelamin. Oh iya, kamu udah punya anak?"
"Alhamdulillah aku sama Mas Deva baru dikaruniai anak kembar, George."
"Wow, selamat ya Na. Oh iya, kamu sama Deva nanti datang ke acara syukuran aku dirumah ya sekalian bawa anak-anak kamu."
"Syukuran apa ya, George?"
"Syukuran aku baru jadi dokter, Na."
"Wow, kapan acaranya?"
"Besok siang, Na."
"Ok, nanti diusahain deh kalo gak ada acara ya."
"Ok, aku harus periksa adik iparmu dulu. Bye Theana."
"Oh jadi kamu yang nanganin Yaya selama ini?"
"Iya, aku masuk dulu."
"Hmmm."

BERSAMBUNG..

KU DENGANNYA KAU DENGAN DIAWhere stories live. Discover now