KDKDD-31

145 4 0
                                    

KU DENGANNYA KAU DENGAN DIA PART 31

"Ma .. Maafin sikap kekanakan aku tadi ya .. Aku gak tahu harus berbuat apa tadi dan tadi aku benar-benar shock menerima keadaan ini tapi sekarang aku mengerti .. Aku harap mama mau maafin aku."ucap Theana yang langsung menyalami punggung tangan mamanya dan tanpa sadar air matanya menetes dipipinya itu.
"Mama udah maafin kamu sayang .. Mama juga mengerti keadaan kamu kok .. Mama kalo diposisi kamu juga akan melakukan hal yang sama satang."ucap mama Lola yang mengangkat badan Theana dengan kedua tangannya lalu memegang wajah anaknya yang selama ini diasuh oleh adik tirinya itu.
"Yeah keluarga kita kembali utuh dengan hadirnya kembaran gue."ucap Afgan yang langsung merangkul Theana sang kakak kembarnya itu.
"Ok lo kembaran gue tapi lo gak boleh jahilin gue .. Ingat gue lagi hamil .. Kalo lo jahil sama gue Dan kehamilan gue kenapa-kenapa lo yang tanggung jawab."kesal Theana karena dia pernah dijahilin sama Afgan sebelum dia tahu bahwa Afgan itu adalah kembarannya.
"Lo tuh sama kembaran sendiri aja masih pelit banget sih .. Masa gue gak boleh jahil dikit gitu?"tanya Afgan pura-pura ngambek.
"Hey, ingat umur pak .. Malu tuh sama calin anak-anak lo pake acara ngambekan sendiri."kesal Theana pada sang kembaran.
"Lo juga tadi pake nangis segala padahal umur udah gak muda lagi."kesal Afgan yang tak mau kalah.
"Itu beda situasi keles .. Dasar gak mau kalah lo."kesal Theana menjulurkan lidahnya.
"Udah deh sayang, kasihan Agan tuh dia makin ngambek."ucap Deva bijak.
"Oh jadi kamu mau belain dia daripada istri kamu sendiri .. Ok fine kamu tidur di kamar sebelah dan jangan pernah nyuri-nyuri kesempatan tidur disebelah aku."pinta Theana yang mulai sensitif lagi.
"Hahahaha sabar ya adik ipar .. Elus dada aja deh."ucap Dheri sambil merangkul Deva sang adik ipar dan menertawainya.
"Kak Dev jangan bikin Kak Ana kepancing emosinya jadi aja disuruh tidur sendirian di kamar yang beda."ucap Dhika yang juga merangkul bahu Deva.
"Hmmm kalian enak banget tinggal ngomong tapi gue yang ngejalanin."ucap Deva cemberut sambil mengelus dadanya.
"Sabar aja dulu nanti juga bail sendiri kok .. Udah tahu Kak Ana lagi hamil dan pasti sensitif banget makanya harus hati-hati ngomong sama ibu Hamil."ucap Dhika sambil memainkan alisnya lalu tersenyum.
"Sayang, ini Ales nangis terus nih."ucap Alsidarta yang mulai kerepotan mengurusi Alessandra anaknya bersama Dhika.
"Pokonya kamu urus anak kamu tuh sampai bisa diam lagi .. Rasain tuh ngurus anak sendirian."kesal Dhika pada suaminya itu lalu pergi ke arah dapur.
"Sabar ya adik ipar .. Dhika kayaknya hamil lagi deh ..Sensitif amat tuh anak."ucap Dheri sambil mengajak Ales bercanda dan mulai tenang juga mulai diam tanpa menangis lagi.
"Hmmmm kayaknya bisa jadi tuh Kak Dhei .. Ya ampun ngadepin bumil gini-gini amat sih."ucap Alsidarta cemberut.
Tiba-tiba Dhika berlari ke toilet lalu memuntahkan sesuatu dan keluar dari toilet sudah ada semua anggota keluarganya yang takut Dhika kenapa-kenapa.
"Dhik, are you ok?"tanya Afgan yang sedikit panik melihat adiknya pucat itu.
"Aduh aku mual banget apalagi sama parfumnya papa nih .. Jadi tiba-tiba gak suka sama parfum papa."jawab Dhika yang mual.
"Dhik, coba kamu test nih pake testpack aku."perintah Theana yang memberikan test kehamilan pada Dhika.
"Ok Kak .. Aku test dulu."jawab Dhika yang langsung masuk ke dalam toilet dan mengetestnya.
Beberapa menit kemudian Dhika keluar dari toilet dan memberikan hasil testnya ke Theana karena tidak berani melihatnya.
"Kak Ana aja deh yang lihat .. Aku takut hasilnya negatif."ucap Dhika yang langsung memberikan pada Theana.
"Hmmmm udah punya anak juga masih aja takut lihat hasil test sendiri."ucap Theana geleng-geleng kepala lalu melihat hasil testnya dan ternyata hasilnya garis 2 merah yang menandakan Dhika positif hamil lagi.
"Dhik, selamat ya kamu hamil lagi."ucap Theana excited dan tersenyum ke arah Dhika adiknya itu.
"Kak Ana pasti bercanda deh .. Kak please deh jangan bercanda."ucap Dhika gak percaya.
"Aku serius Dhika .. Kalo kamu gak percaya nih lihat sendiri deh hasil testnya."ucap Theana yang langsung memberikan lagi hasil testpacknya kepada Dhika dan Dhika pun langsung mengambilnya lalu melihatnya.
"Alhamdulillah aku hamil lagi."ucap syukur Dhika excited.
"Berarti Tama, Deva dan Agan harus sabar juga hati-hati ngomong sama 3 bumil."ucap Dheri sambil memainkan alisnya.
"Hmmmm."ucap Afgan, Altama dan Deva kompak.
"Apa kamu bilang 3 bumil? Berarti kamu juga siap-siap tidur di kamar sebelah."kata Raisa yang super duper sensitifnya kumat.
"Hmmm maksudnya 3 bumil kesayangan aku sayang .. Ana kan saudari kembar aku terus kamu istri kesayangan aku lalu Dhika kan adik aku juga adik ipar kamu."kata Afgan yang mengelus perut Raisa yang semakin membesar lalu mengelus kedua pipi Raisa.
"Benar juga sih."kata Raisa yang tersenyum pada suaminya itu.
1 bulan kemudian .. Raisa dan Theana mengalami kontraksi yang sangat hebat bahkan air ketubannya pun sudah pecah dan mereka pun langsung memanggil suaminya masing-masing.
"Hiiiiiish .. Papagan Mas Deva."teriak Raisa dan Theana memanggil para suami.
Sementara Afgan dan Deva sedang membantu papa Loyd untuk kepindahan sekolah Arsya ke London .. Papa Loyd pun langsung menyuruh Afgan dan Deva untuk menemui istri mereka.
Afgan dan Deva pun menghampiri istri-istrinya dan mereka tiba-tiba panik melihat istri-istrinya.
"Papagan .. Mas Deva please cepetan bawa kita ke rumah sakit .. Ini udah pecah ketuban .. Aaaaaaaaah."kata Raisa dan Theana kompak, sambil menahan sakit.
Afgan dan Deva pun langsung membawa istri-istrinya ke rumah sakit dan tak perlu menunggu lama mereka pun sampai di rumah sakit.
Raisa dan Theana pun langsung dilarikan ke ruang bersalin untuk melahirkan anak-anak mereka.
#ruang_bersalin
"Aaaaah sakit ya allah .. Sakit mas Deva."kata Theana, sambil menjambak rambut suaminya itu.
"Iya sayang aku tahu tapi kamu harus berjuang demi anak-anak kita."kata Deva, sambil menahan sakit karena rambutnya dijambak oleh sang istri.
Tak berapa lama anak pertama Theana dan Deva pun lahir dengan selamat yang berjenis kelamin perempuan.
Theana pun masih berjuang melahirkan anak keduanya secara caesar karena sudah take sadarkan diri dan langsung dilarikan ke ruang operasi sementara Raisa sedang berjuang melahirkan anak pertamanya.
Setelah 10 menit kemudian .. Anak pertama Raisa dan Afgan pun lahir dengan selamat yang berjenis kelamin laki-laki. Raisa pun harus masih berjuang melahirkan anak keduanya.
5 menit kemudian .. Anak kedua mereka pun lahir ke dunia dengan selamat yang berjenis kelamin sama seperti anak pertamanya dan para suster pun langsung memandikan kedua anak mereka .. Afgan pun langsung mengadzani malaikat-malaikat kecilnya itu dan mereka menangis sangat kencang sampai membuat bayi-bayi yang lain ikut menangis.
Sementara operasi pun masih belum selesai karena Theana mengalami pendarahan yang sangat hebat sampai sang dokter pun meminta untuk membantu membersihkan darah yang terus mengalir selama operasi berjalan.
Tak berapa lama operasi pun selesai dan anak kedua Deva juga Theana lahir dengan selamat tapi sang bunda mengalami koma yang mengharuskan dirinya dirawat di ICU dalam pengawasan dokter jika terjadi sesuatu yang take diinginkan.
Sementara Deva mengadzani kedua anaknya setelah dimandikan oleh para suster.
Raisa pun sudah beristirahat di ruang perawatannya selama 1 jam karena diberi obat tidur oleh dokter sementara Theana baru saja dipindahkan ke R. ICU oleh para perawat.
#ruang_bayi
"Dev, gimana kondisi Ana?"tanya Afgan, sambil mengelus kedua pipi ponakan-ponakannya itu.
"Istri gue koma Gan entah sampai kapan dia harus berada di R. ICU .. Perjuangan dia untuk melahirkan itu harus seperti ini."jawab Deva dengan raut muka campur aduk.
"Ya namanya juga berjuang demi anak-anak lo .. Lo harus tetap support Ana supaya dia ada semangat hidup .. Oh iya lupa ngabarin mama papa sama yang lainnya."kata Afgan menyemangati Deva.
"Iya thanks ya Gan."jawab Deva, sambil tersenyum walaupun hatinya sedih karena mengkhawatirkan kondisi sang istri tercinta dan Afgan pun mengangguk sebagai pengganti kata "iya".
1 bulan kemudian .. Kondisi Theana sudah melewati masa kritis tetapi masih dalam keadaan koma dan tim dokter pun sudah angkat tangan karena kondisi Theana yang naik turun .. Dokter pun memutuskan untuk bilang ke pihak keluarga agar alat bantu nafas Theana dicabut.
"Maafkan saya dengan berat hati .. Saya harus mencabut alat bantu pernafasan untuk istri and a."kata dokter yang menangani Theana pada Deva.
"Saya tidak setuju dok .. Saya tidak peduli berapa banyak biayanya yang penting alat bantu pernafasan istri saya tetap dipasang."kata Deva dengan halus menolak keputusan dokter.
"Harapan hidup istri anda itu sangat kecil .. Hanya 30% kemungkinannya."kata dokter memperjelaskan kemungkinan harapan hidup Theana pada Deva.
"Takdir Allah itu tidak ada yang tahu .. Siapa tahu nanti istri saya bisa siuman dan hidup kembali .. Saya tetap tidak akan pernah menyetujui keputusan anda, dokter."kata Deva yang teguh pada pendiriannya.
"Ok baiklah .. Saya tidak bisa memaksanya."jawab dokter mengalah.
Waktu terus berjalan semakin cepat berlalu dan tak terasa sudah 6 bulan lamanya tetapi kenyataannya kesadaran Theana juga belum berpihak pada dirinya dan Deva tetap setia menunggu istrinya itu dirumah sakit.
Kedua orangtua Deva dan Theana pun menjenguk anak dan menantunya itu.
#ICU
"Dev, ada nyokap bokap lo sama mama papa diluar .. Lo temuin mereka dulu gih biar gue yang jaga Ana disini."pinta Afgan yang membangunkan Deva dari tidurnya.
"Hmmm .. Tadi lo ngomong apa?"tanya Deva yang baru loading.
"Lo temuin nyokap bokap dulu tuh diluar .. Ana biar gue yang jaga."Afgan mengulangi perkataannya tadi.
"Oh .. Ok gue titip Ana ya."pinta Deva pada Afgan yang jelas-jelas kembarannya Theana dan Afgan pun menyanggupinya.
Deva pun menemui kedua orangtuanya sekaligus kedua mertuanya itu.
"Gimana nak keadaan Ana?"tanya kedua orangtua juga mertuanya itu kompak.
"Ana masih koma Ma Pa Yah Bun."jawab Deva dengan raut muka lusuh.
"Terus gimana perkembangan si kembar sayang?"tanya Bundanya penasaran dengan keadaan cucu-cucunya itu.
"Mereka semakin membaik bunda."jawab Deva seadanya.
"Ya udah Bunda sama mama mertua kamu mau nengok si kembar dulu .. Ayo jeng Lola."ajak Bundanya Deva pada mama Lola.
"Ok jeng."jawab mama Lola lalu mereka pun berjalan menuju ruang bayi untuk menengok cucu-cucunya itu.
Sementara Isyana sedang mengandung anak dari Dimas dan sudah berjalan hampir 6 Bulan sedangkan Raisa sedang kewalahan mengurus si kembar yang semakin aktif dan si kembar ini sedang menangis ditinggal ayahnya ke rumah sakit untuk menjenguk saudari kembarnya itu.

BERSAMBUNG..

KU DENGANNYA KAU DENGAN DIAWhere stories live. Discover now