KU DENGANNYA KAU DENGAN DIA PART 15
************
Isyana sedang berada di kamarnya. Sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu. Memikirkan bagaimana caranya untuk membuat Afgan sedih? Atau membatalkan pernikahan Afgan dan Raisa. Lusa Afisa sudah mulai foto Pre-wedding di Ciwideuy Bandung. Bagaimana cara untuk membatalkan itu? Isyana terus saja berpikir keras.
"Akhirnya gue tahu harus berbuat apa."ucap Isyana langsung mengambil hpnya dan mengetik sesuatu dan mengirimnya pada orang lain.
"Semoga ini berhasil."gumam Isyana.
*********
Afgan sedang berada di ruang tengah sambil menatap layar laptopnya. Tiba-tiba Afgan pun melihat Bian turun dari lantai atas sambil bersiul.
"Mau kemana lo?"tanya Afgan ketika Bian melewatinya. Bian berhenti sejenak dan menatap tajam Afgan dan tersenyum.
"Mau ketemu bidadari gue lah."jawab Bian lalu berlari keluar begitu saja.
"Astaga anak itu."ucap Afgan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
************
Sebuah mobil Juke berwarna putih terparkir di depan rumah Isyana. Isyana menghampiri mobil itu dan masuk ke dalamnya.
"Hai sayang."sapa Isyana lalu mengecup pipi Bian.
"Hai juga sayang"jawab Bian sambil tersenyum lalu mengendarai mobilnya. Setengah jam berlalu Bian menyetir tiba-tiba mobil mereka dihadang oleh sejumlah preman.
"Bii, aku takut."ucap Isyana sambil memeluk Bian dari samping. Bian melepaskan pelukan Isyana.
"jangan takut. Ada aku disini. Kamu diam disini jangan keluar ya?"jawab Bian sambil mengecup kening Isyana agak lama lalu keluar dari mobilnya.
"Dasar bodoh."ucap Isyana saat Bian sudah keluar dari mobilnya dan menghampiri preman itu. Bian menghampiri preman-preman itu.
"Maaf, bisa tolong beri saya jalan? Saya dan pacar saya ingin lewat jalan ini."ucap Bian pada preman-preman itu yang sekitar berjumlah 5 orang.
"Lo mau jalan? Langkahi dulu mayat kita."ucap para preman yang mengeluarkan senjatanya masing-masing. Mereka pun mengkeroyok Bian bersamaan. Bian kalah. Ia tergeletak di jalan dengan darah yang terus keluar dari beberapa lukanya. Isyana tersenyum melihat itu dia pun keluar dari mobil Bian dan menghampiri para preman sambil tepuk tangan.
"Kerja yang bagus."ucap Isyana sambil mengeluarkan amplop coklat berisikan uang dari dalam tasnya.
"Makasij bos. Mau saya telfonin ambulance?"ucap salah satu preman yang disertai tertawaan dari preman yang lain.
"Hahaha gak usah. Angkat saja ke mobil. Biar saya yang membawanya ke rumah sakit."jawab Isyana lalu pergi untuk masuk ke dalam mobil Bian.
"Kau benar-benar licik bos haha."ucap preman lalu membopong Bian masuk ke dalam mobil.
*********
Afgan yang masih tetap sibuk di depan layar laptopnya pun merasa terganggu karena hpnya berbunyi. Ia mengambil hpnya dan mengkerutkan keningnya
"Bian?"ucap Afgan lalu mengangkat telfonnya.
"Hallo Bi"muka Afgan yang semula memancarkan wajah bahagia kini berubah menjadi muka penuh kekhawatiran.
"Ok, iya saya akan segera ke rumah sakit. Makasih Sus"ucap Afgan lalu mematikan hpnya.
"Astagfirullah, Ma, mamah, Pa, papah"teriak Afgan sambil berlari menuju lantai atas untuk menuju ke kamar kedua orangtuanya. Afgan mengetuk pintu kamar itu sambil memangil-mangg kedua orangtuanya. Pak Loyd pun membuka pintu kamar.
"Ada apa sih Gan?"tanya Pak Loyd.
"Bi, Bian masuk rumah sakit Pa."jawab Afgan to the point.
"Astagfirullah? Kenapa? Kok bisa? Ayo sekarang kita kesana. Bentar papa kasih tahu mama dulu ya? "ucap Pak Loyd lalu masuk ke dalam kamarnya.
***********
Afgan, Pak Loyd dan Ibu Lola pun sampai di rumah sakit. Mereka mendapatkan Isyana sedang terduduk lemas di depan ruang ICU. Ibu Lola langsung memegang kedua pundak Isyana sambil menggoyang-goyangkannya.
"Bian kenapa Syan? Bian gak papa kan? Iya kan? Dia baik-baik aja kan?"tanya Ibu Lola bertubi-tubi Isyana menundukkan kepalanya.
"Bian koma tan."jawab Isyana Ibu Lola seketika lemas. Pak Loyd langsung memeluk istrinya.
"Anak kita Pa."
"Sabar Ma, Bian pasti sembuh."ucap Pak Loyd sambil sesekali mengecup kening istrinya. Afgan? Ia menjedotkan kepalanya ke dinding rumah sakit sambil menangis.
"kenapa semua ini harus terjadi disaat-saat hari bahagia gue?"ucap Afgan dalam tangisnya. Batin Isyana tersenyum melihat Afgan yang bersedih.
"Ini belum seberapa Gan. Rasa sakit yang aku alami lebih sakit dari yang kamu rasakan saat ini."batin Isyana.
********
Sedangkan di London. Theana mendapatkan Deva yang sedang tertidur disofa. Theana menghampiri Deva dan mengelus kening Deva dengan lembutnya.
"Sungguh. Aku sudah sangat mulai mencintaimu Dev."ucap Theana. Ketika Theana ingin pergi tiba-tiba tangan Deva memegang tangan Theana lalu menariknya yang mengakibatkan Theana terjatuh di atas tubuh Deva. Deva pun memeluk tubuh Theana dengan eratnya sambil matanya tetap tertutup.
**********
Afgan memasuki ruang ICU. Terdapat Bian yang terbaring tak berdaya disana. Dengan luka dimana-mana. Alat-alat medis yang menempel ditubuhnya. Afgan menggunakan baju steril khas rumah sakit. Afgan mengelus rambut Bian dengan penuh kasih sayang.
"Kenapa bisa begini? Please lo bangun demi gue. Demi mama, papa dan Isyana. Bangun ya? Jangan buat kita khawatir Bi. Gue mohon."bisik Afgan tepat di telinga Bian namun tidak ada respon dari Bian. Hanya bunyi alat-alat medis yang terdengar. Afgan menyeka airmatanya yang mengalir dari matanya. Afgan membuka kacamatanya dan menyeka airmatanya.
"Abang mohon."lirihnya
***********
Raisa menelfon Afgan tapi tidak diangkat. Raisa khawatir. Ia terus berpikir kenapa Afgan gak angkat telfonnya?
"Please angkat Gan."ucap raisa.
"Aaahhhh."omelnya sambil membanting hpnya ke tempat tidur.
"Dia kemana sih?"ucap Raisa yang berbicara tepat di depan cermin.
*********
Afgan masih setia menemani adiknya yang sedang koma di rumah sakit,sedangkan Isyana? Entah kemana. Orangtua Afgan pun ada disana. Mereka duduk di sofa yang telah disediakan. Afgan membacakan doa-doa untuk Bian. Tiba-tiba alat pendeteksi jantung yang terpasang di tubuh Bian berbunyi dengan cepatnya Afgan bingung dan segera berlari untuk memanggil dokter. Dokter pun memeriksa Bian dan semua kembali normal.
"Anak saya gimana Dok? Gak papa kan Dok?"tanya Pak Loyd pada sang dokter.
"Alhamdulillah Pak, anak bapak masih bisa diselamatkan walau keadaannya sekarang sangat mengkhawatirkan."jawab sang dokter.
"Permisi."sambung dokter lalu pergi dari ruangan itu.
"Pa, anak kita Pa."
"Sabar Ma, semua akan indah pada waktunya Ma."jawab Pak Loyd yang menenangkan istrinya.
"Ma Pa, kalian pulang istirahat dulu biar Afgan aja yang jagain Bian."ucap Afgan pada kedua orangtuanya.
"Mama mau disini aja jagain Bian, mama gak bisa ninggalin adikmu Gan."ucap Ibu Lola yang terus-menerus menangisi keadaan anaknya Bian.
"Tapi mama sama papa pasti gak nyaman tidurnya .. Mama sama papa pulang aja dulu .. Istirahat dulu nanti boleh ke sini lagi .. Nanti dikabarin kalo udah ada perkembangan .. Astagfirullahalladzim Afgan lupa kasih kabar sama Yaya kalo Bian masuk ke rumah sakit Ma Pa."ucap Afgan yang lupa kasih kabar sama Raisa.
"Ya udah sekarang kamu kasih kabar apalagi besok kalian harus ke Ciwideuy Bandung untuk pemotretan pre-wedding."ucap Ibu Lola.
"Iya Ma."ucap Afgan.
#On_Call
"Hallo sayang, maaf ya aku lupa kasih kabar ke kamu kalo sekarang aku lagi di rumah sakit jagain Bian."ucap Afgan pada Raisa.
"Jagain Bian dirumah sakit .. Emangnya Bian kenapa sayang?"tanya Raisa.
"Bian koma sayang .. Jadi kita tunda dulu pernikahan kita ya sayang? Sampai adik aku sembuh total."pinta Afgan pada Raisa.
"Iya sayang .. Nanti aku bilang ke Bunda dan aku ke rumah sakit ya sayang?"Tanya Raisa pada Afgan.
"Iya sayang .. Miss you sayang."ucap Afgan pada Raisa.
"Miss you too sayang."ucap Raisa pada Afgan.
#End_Call
Afgan terus mendampingi Bian walaupun belum ada perkembangan apapun .. Sementara Raisa sedang bersiap-siap untuk membawakan makanan buat Afgan.
"Yaya kamu mau kemana? Kok bawa makanan segala?"tanya Bunda Ria.
"Yaya mau ke rumah sakit Bun .. Adiknya Afgan masuk ke rumah sakit dan sekarang dia koma Bun .. Yaya berangkat ya Bun .. Assalamualaikum."ucap salam Raisa pada Bunda Ria.
"Bareng aja sama Bunda .. Bunda juga mau jenguk adiknya nak Afgan."ucap Bunda Ria yang langsung mengambil tasnya dan berangkat bareng ke rumah sakit.
********
Di London .. Theana gak bisa berbuat apa-apa kecuali dia harus membangunkan Deva agar bisa terlepas dari pelukan Deva.
"Dev, bangun .. Aduh aku gak bisa nafas nih."ucap Theana yang mencubit kedua pipi Deva.
"Hmmmmm."ucap Deva yang baru membuka matanya.
"Aaaaaa kamu ngapain disini?"tanya Deva yang terkejut.
"Tadi kamu yang narik tangan aku juga."jawab Theana yang langsung berdiri.
"Masa sih?"tanya Deva masih gak percaya.
"Iya .. Udah ah aku mau tidur .. Goodnight sayang."jawab Theana yang langsung menuju kamarnya.
"Tunggu."ucap Deva menarik tangan Theana.
"Maafin aku ya sayang .. Gara-gara masalah cowo itu kita jadi kayak gini .. Aku gak mau berantem lagi sayang."ucap Deva yang memegang wajah Theana.
"Iya aku udah maafin kamu kok sayang .. Biarkanlah George itu suka sama aku tapi aku kan gak bisa terima cinta dia dan itu pun urusan hatinya dia .. Hati aku hanya buat kamu my boy Deva Mahenra."ucap Theana yang memeluk pinggang Deva.
Deva mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Theana dengan lembut lalu melepaskannya .. Theana pun langsung menuju ke kamarnya.
**********
Raisa dan Bunda Ria pun sampai di rumah sakit .. Ibu dan anak ini pun langsung menemui Afgan di ICU juga memakai baju steril.
"Assalamualaikum."salam Raisa dan Bunda Ria.
"Waalaikumsalam Bunda, sayang."ucap Afgan yang menyalami tangan Bunda Ria.
"Nak Afgan kamu makan dulu ya? Pasti kamu belum makan kan?"tanya Bunda Ria.
"Belum sih Bun tapi Afgan gak nafsu makan."jawab Afgan yang lemas karena beberapa hari ini Afgan tak memikirkan kesehatannya.
"Sayang, kamu mau jagain adik kamu tapi kamu sendiri gak memikirkan kondisi tubuh kamu .. Gimana kamu mau jagain Bian kalo kamu sakit sayang? Ayo makan dulu dikantin baru kamu boleh jagain lagi Bian."ajak Raisa agar Afgan juga memikirkan kesehatannya.
"Ya udah deh .. Kamu temenib aku makan ya?"tanya Afgan yang akhirnya mau makan juga.
"Iya sayang .. Bunda gak papa sendirian disini?"tanya Raisa pada Bunda Ria.
"Bunda gak papa kok sayang .. Ya udah kalian pergi aja nanti Bunda nyusul."jawab Bunda.
"Ya udah deh Bun .. Kita tinggal dulu .. Assalamualaikum."ucap Afisa kompak.
"Waalaikumsalam."ucap Bunda Ria.
Afisa pun berjalan menuju kantin rumah sakit untuk memakan makanan dari Raisa sementara Isyana di kamarnya terus-menerus berpikir rencana selanjutnya.
"Dengan cara apa lagi ya? Supaya pernikahan Afgan dan Raisa itu benar-benar batal."ucap Isyana.
Tanpa disadari oleh Isyana sang adik Bilqis mendengarkan rencana jahat Isyana.
"Ya Allah kenapa teh Isyana jadi jahat sih semenjak putus sama kang Afgan? Aku harus cegah semuanya sebelum terlambat tapi gimana caranya ya?"batin Bilqis.
Bilqis pun merencanakan sesuatu agar semua yang direncanakan oleh Isyana itu gatot alias gagal total.
#Kamar_Bilqis
"Sorry teteh .. Aku terpaksa ngelakuin ini agar teteh bisa balik lagi jadi teteh yang baik dan gak jahat kayak sekarang."ucap Bilqis yang sedang menyetting CCTV di kamar Isyana secara otomatis.
Tiba-tiba Isyana memanggil adiknya Bilqis.
"Bilqis bantuin teteh dong."teriak Isyana.
"Iya teh .. Bantuin apa sih?"tanya Bilqis.
"Ikut ke kamar teteh."jawab Isyana.
"Iya teh."ucap Bilqis.
Bilqis pun mengikuti Isyana ke kamarnya dan membicarakan sesuatu hal yang penting.
#Kamar_Isyana
"Ada apa sih teh? Teteh mau ngomong apa?"tanya Bilqis.
"Teteh mau kamu bantuin teteh ya?"tanya Isyana.
"Bantuin apa sih teh?"tanya Bilqis yang pura-pura gak tahu rencana jahat Isyana.
"Kamu buat teman teteh jadi lumpuh dan gak bisa jalan lagi."jawab Isyana.
"Teteh jahat banget sih .. Masa teman sendiri mau dicelakain sih?"tanya Bilqis.
"Karena dia juga jahat sama teteh .. Dia udah ngerebut orang yang teteh cintai jadi kamu harus bantuin teteh dan teteh gak mau tahu kamu harus buat dia lumpuh .. Titik."jawab Isyana yang penuh dengan dendam itu.
"Ya udah nanti aku pikirin deh caranya .. Udah ah aku mau ngerjain tugas dulu."ucap Bilqis yang langsung melakukan rencana dirinya untuk menggagalkan rencana jahat Isyana.
Bilqis pun langsung pergi menuju rumah sakit dan langsung menemui Afisa.
#Rumah_Sakit
Bilqis pun sampai di rumah sakit dan membicarakan semua rencananya untuk membuat Isyana sadar kalo dendam itu tidak baik.
"Hai Kak Yaya .. kak Afgan."sapa Bilqis pada Afisa.
"Hai Bilqis."sapa Afisa kompak.
"Ada apa nih? Tumben minta ketemuan."tanya Raisa.
"Nih gue mau nunjukin sesuatu buat kalian."jawab Bilqis sambil menunjukkan cctv mobil Bian yang diserang preman dan Isyana membayar preman itu.
Bilqis pun menunjukkan cctv kamar Isyana yang memintanya untuk membuat Raisa lumpuh.
"Ya Allah jadi yang buat Bian koma sekarang itu pacarnya sendiri .. Ini namanya dia tuh gak terima kalo kita itu saling mencintai, yang."ucap Raisa yang menutup mulutnya karena terkejut melihat sifat Isyana yang berubah 180°.
"Sayang, tenang dulu ya .. Bilqis terus rencana kamu apa nih?"tanya Afgan yang langsung menenangkan Raisa.
"Jadi Kak Yaya besok pura-pura pake kursi roda dan Kak Afgan pura-pura khawatir dengan keadaan Kak Yaya terus kalian ajak ketemuan sama Kak Syana gitu di rumah pohon."jawab Bilqis panjang lebar.
"Ok aku ada kursi roda kok dirumah jadi tinggal pake aja kok."ucap Raisa yang menyetujui rencana Bilqis.
"Ok .. Kak Yaya dan Kak Afgan .. Aku pamit ya kak .. See you tomorrow."ucap Bilqis cipika-cipiki dengan Afisa.
"Take care ya Bilqis."ucap Afisa kompak.
"Iya Kak .. Bye."ucap Bilqis.
"Bye."ucap Afisa kompak.
Keesokan harinya..BERSAMBUNG..

YOU ARE READING
KU DENGANNYA KAU DENGAN DIA
RomanceSebuah cerita cinta yang begitu rumit di antara persahabatan yang telah lama mereka jalani .. Tanpa mereka sadari dihati masing-masing saling mencintai satu sama lain tapi mereka juga telah mengkhianati pasangan masing-masing. Kecurigaan pasangan me...