KDKDD-19

143 7 0
                                    

KU DENGANNYA KAU DENGAN DIA PART 19
Isyana melihat Bian yang sedang memasuki pakaiannya ke dalam koper. Isyana mendekati Bian dan memegang bahunya.
"Kamu mau kemana sayang?"tanya Isyana.
"Pulang ke Indonesia, lusa Afgan kan nikah, aku harus dateng."jawab Bian sambil terus memasuki bajunya.
"Iya juga ya, apa aku boleh dateng?"ucap Isyana lalu memeluk Bian dari belakang. Bian memegang tangan Isyana yang melingkar dipinggangnya.
"Boleh dong, ya udah kamu pulang gih, apa mau aku anter?"tawar Bian.
"Gak ah, aku bisa sendiri kok, aku pulang dulu ya? Daadaaa."ucap Isyana lalu mencium pipi Bian lalu pergi begitu saja.
"Astaga haha."ucap Bian sambil menggelengkan kepalanya.
***********
Sedangkan Afgan ia menghabiskan waktu di kamarnya. Dia bosen berada dikamar terus menerus. Lalu ia pun mengambil hpnya untuk mengetik sesuatu lalu mengirimnya pada seseorang.
"Miss you."gumamnya lalu melepaskan kacamatanya dan menyimpannya di meja samping tempat tidur.
********
HP Raisa bergetar, Raisa menatap layar hpnya dan tersenyum.
"Selamat siang calon pengantin, calon istriku, lagi apa? Jangan bilang kalo kamu lagu mikirin aku hahaha."ucap Raisa sambil membaca chat dari Afgan. Raisa membalasnya dan menyimpan hpnya sambil tersenyum.
"Ada-ada aja kamu sayang haha."ucap Raisa lalu pergi menuju kamar mandi.
********
Afgan melihat balasan chat dari Raisa. Namun tidak ia balas. Karena Afgan mau tau gimana reaksi Raisa nanti.
"Aku mencintaimu Raisa, sangat mencintaimu."ucap Afgan lalu perlahan menutup matanya untuk tidur.
*********
Isyana dan Bian sudah berada di dalam pesawat. Isyana duduk di dekat jendela pesawat sedangkan Bian disamping Isyana. Bian melihat wajah Isyana yang sedang melihat keluar jendela.
"Aku bakal kangen banget sama London Bi."ucap Isyana lalu perlahan airmatanya turun. Bian menyeka air mata Isyana.
"Hey, jangan nangis, nanti kan kita ke sini lagi sayang."ucap Bian menenangkan Isyana. Isyana menoleh ke arah Bian dan tersenyum.
"Makasih Bi."jawab Isyana lalu menyandarkan kepalanya dipundak Bian. Bian mengelus rambut Isyana agar Isyana tertidur dipundaknya.
***********
6 jam penerbangan akhirnya Bian dan Isyana pun sampai di Indonesia. Bian sudah mengantar Isyana ke rumahnya. Sekarang Bian yang baru sampai di rumah. Bian menekan bell rumahnya. Seseorang keluar.
"Mama...."ucap Bian sambil berhambur kepelukan Mama Lola.
"Anak mama, Ya Allah."ucap Mama Lola sambil membalas pelukan Bian.
"Kenapa gak bilang dulu sih? Mama kan bisa jemput, bisa masakin makanan kesukaan kamu."cerewet Mama Lola pada Bian sambil melepaskan pelukannya.
"Biar, surprise Ma."jawab Bian.
"Ya udah yuk masuk, Pa, Papa, Afgan, Dhei."teriak Mama Lola sambil menarik tangan Bian untuk masuk ke rumahnya.
Dhei, Papa Loyd, dan Afgan pun turun dari lantai atas.
"Biaaaaaan."ucap mereka kompak sambil menghampiri Bian. Mereka pun bergantian memeluk Bian.
"Kenapa gak ngomong dulu sih? Kan bisa papa jemput."tanya Papa Loyd.
"Surprise Pa hahaha, hey calon pengantin."ucap Bian sambil tos ala pria pada Afgan.
"Haha bisa aja lo."jawab Afgan. Bian melirik ke arah Dhei.
"Dia tetehku?"tanya Bian pada Afgan,Papa Loyd dan Mama Lola dan dijawab oleh anggukan.
"Wah parah tetehnya dilupain."ucap Dhei sambil mengacak-acak kepala Bian.
"Hahahaha maaf teh."jawab Bian lalu memeluk Dhei dengan eratnya.
********
"Besok hari pernikahan kita Gan, aku jadi gak sabar."ucap Raisa sambil memandang langit-langit kamarnya.
"Namamu akan menjadi nama panjangku, Nyonya Raisa Afgan."sambung Raisa sambil tersenyum lalu memeluk gulingnya dan tertidur pulas.
********
Isyana sedang memasukan bajunya yang ada dikoper ke dalam lemari.
"Huft, akhirnya selesai juga."ucap Isyana lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur.
"Hmmm besok Afgan nikah. Ok. Gue harus relain dia. Harus."tekad Isyana. Pintu kamar Isyana pun terbuka. Isyana melihat Bilqis masuk ke kamarnya sambil membawa segelas susu hangat. Isyana pun duduk.
"Ini teh susu buat teteh."ucap Bilqis sambil memberikan susu untuk Isyana. Isyana mengambilnya dan meminumnya.
"Habisin ya teh?"sambung Bilqis lalu keluar dari kamar Isyana.
**********
Keesokan harinya .. Hari ini adalah hari pernikahan Afgan dan Raisa. Walaupun ini hari pernikahan Afgan tapi dia belum juga terbangun dari tidurnya. Padahal jam sudah menunjukan pukul 7 pagi sedangkan akad nikah dilaksanakan pada pukul 9 pagi di rumah Raisa. Tahu sendiri kan Jakarta itu gimana? Macet. Bian pun sama, dia dan Afgan masih tertidur di dalam kamar yang sama. Iya, Bian tidur di kamar Afgan.
Dhei terus mengetuk pintu kamar Afgan Denny keras namun tak ada jawaban dari Afgan bahkan pintunya terkunci.
********
Sedangkan di rumah Raisa. Tampak sedang sibuk disana, lantai bawah sibuk dengan dekorasi akad nikah beserta catheringnya :v Raisa di kamarnya sedang dirias oleh ahlinya. Dengan kebaya berwarna putih. Rambut diapalah itu saya gak ngerti(Ini Bian yang ngetik tapi aku sih udah ngerti maksudnya itu disanggul). Dan polesan make up di wajahnya. Bunda Ria memasuki kamar Raisa.
"Duh anak bunda cantik banget sih."ucap Bunda Ria sambil melihat Raisa dengan wajah takjub.
"Ah Bunda bisa aja."jawab Raisa tersipu malu.
*********
Bian merubah posisi tidurnya dengan tangan yang berada di atas wajah Afgan dan kaki yang berada di atas paha Afgan. Terasa terusik tidurnya Afgan pun menggeser tangan Bian dan melihat jam weker.
"Astagfirullah jam 7.30."kaget Afgan lalu refleks mendorong Bian ke samping yang menyebabkan Bian terjatuh dari tempat tidur.
"Aaarrggghhh."rintih Bian.
*******
Theana sedang sibuk berfoto pre-wedding di Gunung Evrest bersama Deva. Menggunakan baju dan rok tutu. Sungguh Theana amat sangat cantik. Sedangkan Deva. Ia memakai celana pendek dan kaos berwarna pink serta dasi kupu-kupu yang ia kenakan. Mereka berdua berpose sangat mesra.
********
Afgan tidak sempat mandi, ia cuci muka dan langsung memakai baju pengantinnya. Sedangkan Bian? Dia hanya bengong melihat abangnya yang sangat terburu-buru.
"Jangan bengong doang, cepat ganti baju, mama udsh siapin baju yang harus lo pake di kamar lo, cepat udah gak ada waktu."ucap Afgan sambil menarik Bian keluar dari kamarnya, setelah Bian keluar, Afgan mengunci pintu kamarnya.
"Siapa yang nikah, siapa yang ribet hadeh."gerutu Bian sambil menggaruki kepalanya yang tak gatal itu.
**********
Raihan telah sampai di Jakarta, ia akan menghadiri pernikahan Raisa dan Afgan. Sungguh dia sangat tidak ingin datang tapi karena ini Afgan yang meminta, dia terpaksa datang.
"Hari ini gue akan lihat orang yang gue cintai jadi milik orang lain."ucap Raihan disertai dengan senyum mirisnya, Raihan pun menaiki taxi dan menuju ke rumah Raisa. Tempat akad nikah dilaksanakan.
*********
Afgan terjebak macet, mobilnya dan beserta rombongan terjebak macet dijalanan. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 08.30.
"Ahh pake macet segala lagi."protes Afgan lalu ada seorang pengguna motor ninja berwarna merah mengetuk kaca mobil Afgan. Afgan membukanya.
"Bian?"tebaknya.
"Ayo naik motor sama gue, biar cepat. "ucap Bian sambil membuka kaca helmnya. Tanpa berpikir panjang,Afgan keluar dari mobil dan naik ke motor Bian. Dan mereka berdua pun menerobos kemacetan Jakarta.
********
"Bund, belum ada kabar dari Afgan ya? Afgan belum sampai ya? Ini hampir jam 9 loh Bund, Afgan jadi nikahin aku kan Bund?"khawatir Raisa Bunda Ria mengelus pundak Raisa dan mencium kening Raisa.
"Kamu tenang aja ya? Pasti Afgan kejebak macet."jawab Bunda Ria yang menenangkan Raisa.
*********
Raihan sudah sampai di depan rumah Raisa. Tampak sudah banyak kerabat Afgan dan Raisa yang sudah datang.
"Syukurlah gue gak terlambat."ucap Raihan tersenyum lega. Tak lama kemudian Isyana dan Bilqis pun sampai di rumah Raisa dengan menggunakan dress berwarna putih dengan rambut yang terurai. Sangat cantik. Raihan melihat Isyana dan menghampirinya.
"Hai, apa kabar?"tegur dan sapa Raihan.
"Hai Han, baik kok, kalo lo? Oh iya lo kemana aja?"jawab dan tanya Isyana.
"Baik kok, gue gak kemana-mana, lagi sibuk kuliah aja di Bali, eh ada Bilqis juga. Hai."jawab dan sapa Raihan pada Bilqis sambil mengedipkan matanya.
"Hai jug Kak."jawab Bilqis sambil tersipu malu.
**********
Jam menunjukan pukul 9.30 Afgan dan Bian pun sampai di rumah Raisa. Semua tamu undangan bingung kenapa Afgan memakai motor? Tak lama kemudian rombongan Afgan pun sampai. Afgan dan rombongan memasuki rumah Raisa. Dan Afgan duduk di pelaminan bersama Pak penghulu dan Papa Loyd.
Tak lama kemudian Raisa pun menuruni tangga dengan Bunda Ria. Dengan kebaya berwarna putih dan rambut disanggul. Sunguh cantik. Afgan pun terpesona melihat Raisa. Raisa duduk di samping Afgan lalu tersenyum.
"Bisa kita mulai?" ucap Pak penghulu ganteng Ilham pada mereka. Mereka pun mengangguk. Tangan Afgan dan Pak penghulu ganteng Ilham pun bersalaman.
"Bismillah, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Raisa Andriana Binti Fahriansyah dengan mas kawin seperangkat alat make up dibyr ngutang. " ucp penghulu"saya nikahkan dan kawinkan raisa andriana,dgn mas kawin seperangkat alat make up dibayar ngutang."ucap Afgan dengan lantangnya.
"Sah?"
"Sah."
"Alhamdulillah." Afgan pun mencium kening Raisa dan Raisa mencium tangan Afgan.
"Kita sah sayang."ucap Afgan.
"Iya, aku gak nyangka."jawab Raisa dan mereka pun saling bertukar cincin.
********
Hati Raihan terasa teriris melihat orang yang masih sangat ia cintai sudah menjadi milik orang lain.
"Selamat Sa."lirihnya tak sadar air matanya mengalir lalu ia segera menyekanya begitu pula dengan Isyana ia sakit hati lihat pernikahan itu. Tapi dia sadar kalo sekarang dia mempunyai orang yang sangat mencintai dirinya. Iya dia adalah Bian. Dan dia ingin memperjuangkan Bian sebagaimana Bian berjuang untuknya dulu.
"Selamat ya Sa Gan .. Semoga kalian jadi keluarga yang samawa ya."ucap Isyana bersalaman dengan kedua mempelai.
"Amin .. Makasih ya Syana udah datang jauh dari London."ucap Raisa tersenyum.
"Iya sama-sama Sa .. Kan lo sama Afgan sahabat gue jadi gue harus dateng dong."ucap Isyana tersenyum.
"Oh iya sana gih samperin Bian .. Kayaknya dia udah nungguin lo Syan."bisik Raisa pada Isyana dengan tersenyum.
"Ah lo bisa aja deh Sa."bisik Isyana yang tersipu malu.
Isyana pun langsung menghampiri Bian yang sedang narsis dengan Go-Pronya.
"Hmmmm selfie sendirian aja nih .. Aku gak diajak."ucap Isyana yang pura-pura ngambek.
"Hey, sayang .. Jangan ngambek dong nanti cantiknya luntur loh .. Sini kita selfie bareng dong."ucap Bian yang merayu Isyana.
"Hmmmm bisa aja deh ngerayunya."ucap Isyana yang mencium pipi kanan Bian.
Isyana dan Bian pun berselfie ria sedangkan kedua mempelai sedang sibuk berfoto dengan keluarga besar Afgan lalu keluarga besar Raisa.
"Kepada Febian Pratama harap segera menaiki pelaminan karena akan segera berfoto keluarga."ucap Indy Arisa sang MC Wedding.
"Yang, itu dipanggil tuh sama MCnya .. Udah sana foto dulu sama keluarga kamu."pinta Isyana.
"Ok sayang."jawab Bian yang mencium pipi kiri Isyana lalu dia berlari menaiki pelaminan.
"Hmmmm mencari kesempatan dalam kesempitan aja deh."ucap Isyana yang tersipu malu.
Kedua mempelai pun berfoto dengan keluarga inti mempelai pria lalu berfoto dengan keluarga inti Raisa.
Resepsi yang sesungguhnya akan dilaksanakan di Bandung karena Raisalah yang mempunyai villa keluarga disana.
Keesokan harinya .. Seluruh keluarga pengantin baru ini berangkat menuju villa keluarga Raisa di Bandung.
Persiapan pesta resepsi pun sudah selesai dan tema pesta resepsi pernikahan Afisa natural, elegan dan simple.
Resepsi pernikahan Afisa pun berjalan dengan lancar dan mereka pun menginap di villa keluarga Raisa selama seminggu termasuk Isyana dan Bilqis juga menginap disana.

BERSAMBUNG..

KU DENGANNYA KAU DENGAN DIAWhere stories live. Discover now