Di suatu pagi, Academiae Elementer atau bahasa mudahnya adalah sekolah untuk para Elementer, tengah mengadakan persiapan untuk merayakan datang pelajar baru di Academiae Elementer.
"Apakah kau siap untuk belajar di Academiae Elementer, Arha? Apa kau gugup?" Tanya seorang ibu kepada anaknya yang bernama Arha.
"Ibu, untuk apa aku gugup. Kau adalah kepala sekolah dari Academiae Elementer yang tidak lain adalah sekolah terbaik di dunia Elementer ini. Tapi, aku hanya takut ..."
"He? Kenapa kau harus takut?"
"Ibu, aku seorang ignis, aku takut aku akan membakar sesuatu di sekolah ibu nanti."
"Sayang, dengarkan ibu, kau tidak boleh mendengarkan seseorang yang menyulut kemarahan untukmu, ibu tahu, ignis memang emosional. Dan... Dan kau adalah api yang sangat berbeda dari api yang lainnya."
"Maksud, ibu?"
"Kau akan mengerti nanti, setelah kau belajar di Academiae Elementer" ucap sang ibu, lalu pergi meninggalkan putrinya yang tengah berada didepan kaca, dengan boneka beruang di tangannya. Dia memandang wajahnya, rambutnya yang coklat, dan bola mata yang coklat.
"Ibu ini memang aneh, aku ini anak dari kepala sekolah, tapi aku tidak pernah di beri pelajaran sedikit pun tentang dunia Elementer, melainkan tentang bumi. Memangnya apa yang menarik dari bumi? Ibu selalu mengajari aku bahasa Inggris, dan itu membuat kepalaku pusing. Tapi, ibu bilang bahasa itu adalah bahasa In.. In... Internasional? Entahlah! Aku pusing" ucap gadis yang bernama Arha frustasi, di depan bonekanya.
Namanya, Arha. Dia putri tunggal dari Veronica dan Leon. Ayah Arha, Leon, merupakan guru yang kerap melatih kemampuan perang dari seorang Elementer, di Academiae Elementer. Leon juga seorang ignis .Sedangkan, Veronica adalah seorang kepala sekolah di Academiae Elementer. Veronica juga seorang Ventus. Veronica mendapat banyak pujian karena selama ini dia melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai kepala Academiae Elementer. Sementara Arha adalah seorang ignis yang sangat susah mengatur emosinya, sehingga dia juga mudah membakar sesuatu dengan kemampuannya, Arha juga tidak memiliki teman, karena teman- temannya takut kalau kisah hidupnya akan berakhir karena terbakar oleh Arha. Sehingga hidupnya penuh dengan kesepian, menurutnya, hanya ayahnya dan bonekanya lah teman dalam hidupnya. Berhubung ayahnya juga ignis, tetapi ayahnya sudah bisa mengontrol emosinya.
***
"Selamat datang di Academiae Elementer!!!" Teriak Veronica di atas mimbar.
Riuh sorak dari para pendatang baru di Academiae Elementer. Arha? Dia berada di posisi paling belakang. Dengan tangan di lipat di depan dada.
Apakah aku akan terus dengan kondisi seperti ini hingga pelajaranku selesai?
"Pertama, aku akan memperkenalkan diriku. Aku adalah Veronica. Kalian bisa memanggilku Nyonya Veronica. Aku adalah kepala di akademi ini, dan aku adalah seorang ventus"
"Baik Nyonya Veronica!" teriak para pendatang baru.
"Kedua, aku akan menjelaskan secara singkat. Akademi ini memiliki asrama, jadi, kalau diantara kalian ada yang tidak bisa berpisah dari orang tua kalian, silahkan pulang!"
Arha melihat ada beberapa orang yang pulang.
"Cih, melelahkan ibuku saja" gumam Arha yang ternyata didengar oleh seorang gadis disampingnya.
"Maaf, kau bicara denganku?"
"Tidak, hanya perasaanmu saja"
"Ketiga, satu kamar di isi oleh dua orang. Kami memiliki 8 asrama, 4 untuk laki- laki, dan 4 untuk perempuan. Dan untuk teman sekamar, teman sekamar kalian harus satu element dengan kalian. Tujuan kami membuat masing- masing 4 asrama adalah untuk memisahkan antar element. Karena setiap elementer memiliki kepribadian yang berbeda jadi kami pikir jika kalian sesama Ignis, Ventus, Aqua, dan Terram akan saling mengerti. Apa kalian semua paham?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Academiae Elementer
FantasíaKisah seorang 4 elementer cantik yang memiliki kekuatan khusus untuk melindungi dirinya sendiri dan para elementer lainnya. Kisah cinta mereka berempat dan petualangan mereka