CHAPTER 1: HATING

6K 519 52
                                    

Disebuah rumah mewah dikawasan distrik Gangnam terlihat jika Suho tampak menunggu didepan pintu utama rumahnya. Ia terlihat memegangi tongkatnya dan senyuman tidak pernah luntur dari wajahnya.

"Tuan muda, cuaca sedang dingin-dinginnya, apa tidak sebaiknya tuan muda tidak menunggu didalam saja??" tanya seorang pelayan pria

"Anniyo, pelayan Hong.. Aku ingin menunggu Sehunnie pulang sekolah.." jawab Suho sambil terus tersenyum

"Aaahh... Tuan muda, anda tahu jika saya yg berbicara pada anda??" Tanya pelayan Hong terkejut

"Hahahaha tentu saja, pelayan Hong.. Walau aku buta, aku bisa mengingat jelas suara pelayan Hong.." Jawab Suho pelan

"Nde, tuan muda.. Telinga anda benar-benar sangat tajam" sahut pelayan Hong ramah

Suho hanya menganggukkan kepalanya lalu tak lama kemudian ia mendengar suara derap kaki seseorang menuju kearahnya dan ia mencium bau parfum yg sangat ia kenal. Suho pun semakin mengembangkan senyumnya.

"Sehunnie... Kau sudah pulang sekolah?? Apa kau sudah makan siang??" Tanya Suho lembut sambil terus tersenyum

Sehun yg baru saja memasuki rumah mewahnya hanya melirik Suho sekilas dan langsung melanjutkan langkahnya kembali tanpa menjawab satupun pertanyaan dari Suho.

"Sehunnie??? Kau dimana??" Tanya Suho sambil tangannya terus bergerak ingin menangkap sesuatu

"Tuan muda, tuan muda Sehun sudah masuk kerumah.. Jadi sebaiknya tuan muda juga masuk karena diluar sini sangat dingin" ucap pelayan Hong sambil memandang Suho sedih

Suho langsung melunturkan senyum dari wajahnya tapi tak lama kemudian ia langsung tersenyum kembali walau hanya sebuah senyuman tipis. Ia lalu menghela nafasnya pelan dan menganggukkan kepalanya.

"Nde, pelayan Hong. Kajja kita masuk kedalam" sahut Suho

Suho lantas langsung menggerakkan tongkatnya kembali dan berjalan pelan-pelan menuju kedalam rumahnya. Ia sudah terbiasa menerima perlakuan dingin Sehun, tapi itu tidak membuatnya menyerah untuk membuat Sehun memperhatikannya.

Suho pun langsung berjalan menuju ruang latihan dance yg ada dirumahnya karena ia tahu biasanya Sehun sepulang sekolah akan kesana untuk latihan menari. Ya, ia tahu jika Sehun mengikuti club tari disekolahnya dan ia juga membayangkan jika tubuh Sehun pasti sangat lentur saat menari. Andai saja ia bisa melihat Sehun menari dengan kedua matanya. Tapi ia tahu jika itu hanyalah impiannya saja.

.

.

"One two three four five six seven eight... One two three four five six seven eight..."

Cklekk...

"One two three four five...."

Sehun langsung menghentikan gerakannya saat ia mendengar suara pintu terbuka. Ia memutar bola matanya malas saat melihat Suho berada diambang pintu sambil tersenyum lebar.

"Untuk apa kau kesini dan memasang senyum bodohmu itu??" Tanya Sehun ketus

"Hh..hyungg hanya ingin melihatmu dan berada dekat denganmu saja, Sehunnie" lirih Suho pelan

"Mwooo?? Kau bilang apa? Melihatku?? Apa aku tidak salah dengar?? Kau inikan buta!!! Mana bisa melihat.. Cihh lucu sekali!!!" Sahut Sehun sarkastis

Suho terhenyak... Ia tidak menyangka jika dongsaeng yg begitu disayanginya bisa mengatakan hal sekejam itu. Ia tahu bahwa dirinya buta. Tapi tidak bisakah Sehun bersikap lembut dan tidak menyinggung tentang kekurangannya itu??

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang