CHAPTER 2

4.2K 434 31
                                    


Suho terus meringis kesakitan saat tangannya yg terluka karena terkena pecahan kaca dibasahi oleh alkohol. Ya, Suho telah kembali kekamarnya dan mengobati sendiri telapak tangannya yg terluka. Suho memang buta, tapi bukan berarti ia manja dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Suho sudah terlatih melakukan berbagai macam hal sendiri semenjak ia masih kecil.

Cklek...

Suho mendengar suara pintu terbuka dan dari bau parfumnya, ia bisa mengetahui bahwa Sehun lah yg memasuki kamarnya. Suho pun tersenyum karena ia berpikir jika dongsaengnya itu mengkhawatirkannya

"Sehunnie.. Kau datang??" tanya Suho penuh semangat

"Cihh.. Jangan tersenyum seperti orang bodoh begitu!!! Dan jangan berpikir jika aku cemas atau merasa bersalah padamu!!! Aku datang kesini untuk memperingatimu sekali lagi untuk tidak membuat kekacauan seperti tadi!!! Cukup eomma dan appa yg pergi karenamu!!! Dan jika teman-temanku menjauhiku karenamu, maka aku akan pastikan kau menyesal telah pernah hidup didunia ini!!!" seru Sehun tajam

Suho langsung melunturkan senyumnya seketika saat ia mendengar suara Sehun yg penuh dengan ancaman. Sehun masih membencinya dan mungkin untuk selamanya Sehun akan tetap membencinya.

Braakk...

Dan sepertinya Sehun telah pergi karena Suho mendengar suara pintu dibanting dengan keras. Pertahanan Suho runtuh, airmata yg selama ini dibendungnya akhirnya tumpah.

"Hiksss...hiksss... Sehunnie... Tidak bisakah kau menyayangi hyung hanya sekali saja?? Hiksss...hikss..." monolog Suho pelan sambil terisak-isak

.

.

Keesokan harinya Sehun berangkat menuju sekolah dengan menggunakan audi hitam miliknya. Sehun sengaja berangkat lebih pagi dan tidak sarapan dirumah karena ia malas bertemu dengan Suho. Baginya melihat Suho adalah sebuah kesialan

Dan satu jam sebelum pelajaran dimulai, Sehun sudah tiba di sekolah. Ia memilih untuk langsung ke kantin karena perutnya sudah meraung-raung minta diisi. Sekolah masih terlihat sepi karena sekarang masih terlalu pagi untuk berangkat ke sekolah. Tapi merupakan suatu keuntungan bagi Sehun yg memang tidak terlalu menyukai keramaian.

Dan saat kaki panjangnya mulai memasuki kantin, mata Sehun langsung membulat tidak percaya dengan sosok namja yg berpakaian seragam yg sama dengannya. Sehun bahkan sampai mengerjapkan kedua matanya beberapa kali, tapi apa yg ia lihat itu bukanlah halusinasi. Nyatanya namja itu memang benar-benar ada. Dan detik berikutnya, namja itu menoleh kearah Sehun dan langsung tersenyum.

"Luhan hyung....."

Sehun langsung berlari menghampiri sosok namja cantik itu dan memeluknya erat-erat. Namja itupun balik memeluk Sehun dan mereka terlihat seperti dua orang yg sudah tidak lama bertemu.

"Hyung, bagaimana mungkin hyung bisa ada disini?? Dan kenapa hyung memakai seragam yg sama denganku??" tanya Sehun setelah melepaskan pelukannya

"Hmm tebak?? Aku pindah dari Cina dan mulai hari ini aku juga akan bersekolah disini... Aku akan menjadi seniormu, Sehunnie.." jawab Luhan sambil tersenyum manis

"Woaaahh daebak.... Keundae, kenapa hyung tidak memberitahukan hal ini padaku terlebih dulu??" tanya Sehun lagi.

"Tentu saja untuk memberikanmu kejutan, Sehunnie.. Kau pasti senang bisa sering bertemu denganku, bukan??" jawab Luhan penuh percaya diri

Sehun memutar bola matanya malas lalu menunjukkan wajah seolah-olah ingin muntah. Luhan yg sudah terbiasa dengan kelakuan menyebalkan Sehun hanya tersenyum dan tidak marah sama sekali

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang