CHAPTER 10

3.3K 331 24
                                    

Luhan terus berlari mengikuti Suho yg tengah dibawa oleh para perawat menggunakan ranjang dorong menuju ruang UGD untuk segera mendapatkan pertolongan pertama. Ya, setelah mata Suho dilempar kaca entah oleh siapa yg membuat mata Suho berdarah, Luhan langsung memanggil ambulance untuk membawa sepupunya itu ke rumah sakit

"Anda tidak bisa ikut masuk kedalam. Anda bisa menunggu pasien diluar atau mengurus biaya administrasi pasien terlebih dulu ditempat pendaftaran" ucap salah satu perawat sopan saat Luhan ingin masuk ke ruang UGD untuk menemani Suho

Luhan menurut dan akhirnya memilih untuk menunggu Suho yg sedang mendapatkan pertolongan didepan ruang UGD. Ia terus saja menatap pintu ruang UGD yg masih tertutup rapat dengan cemas

Ya, Luhan benar-benar mengkhawatirkan kondisi sepupunya terlebih lagi mata Suho lah yg terluka sehingga membuat kekhawatiran Lubang bertambah berkali-kali lipat

"Sebenarnya apa yg terjadi pada Suho? Kenapa mata Suho bisa terkena pecahan kaca?? Siapa orang yg tega melemparkan kaca itu ke mata Suho?? Siapapun orang yg membuat Suho terluka seperti ini benar-benar sangat keterlaluan dan tidak bisa dibiarkan begitu saja.." gumam Luhan emosi

Ya, Luhan tahu jika celakanya Suho sekarang ini bukanlah suatu ketidaksengajaan melainkan pasti ada orang yg sengaja melemparkan pecahan kaca tersebut pada Suho karena orang itu memang ingin Suho celaka. Tentu saja Luhan tidak akan membiarkan pelakunya lolos begitu saja. Orang itu sudah berhasil mencelakai Suho, jadi jika Luhan berhasil menangkap orang itu, ia tidak akan melepaskan pelaku itu begitu saja dan akan menuntut pertanggungjawaban dari orang tersebut.

Tiba-tiba saja Luhan teringat dengan Sehun yg sangat membenci Suho. Bukannya ingin menuduh Sehun yg tidak-tidak, tapi setahu Luhan selama ini Sehun sangat membenci Suho bahkan tega untuk menyakiti Suho yg jelas-jelas sangat menyayangi Sehun dengan begitu tulus

"Apa jangan-jangan Sehunnie yang... aahh... anni...anni... aku tidak boleh berpikiran buruk mengenai Sehun.." ucap Luhan pelan. "Keundae, apakah Sehunnie sudah mengetahui jika Suho terluka dan sedang berada dirumah sakit?? Eumm... sebaiknya aku telepon Sehunnie saja sekarang" lanjut Luhan sambil mengambil ponsel dari saku celananya

Tuuutt... Tuuutt..... Tuuttt...

"Yeobseo, Sehunnie?? Ini hyung, hyung ingin bertanya padamu, kau ada dimana sekarang?"

"......."

"Apa kau bisa kerumah sakit sekarang?"

"......."

"Suho terluka karena ada seseorang yg melempar pecahan kaca tepat dimatanya. Jadi,, bisakah kau kesini sekarang untuk menemani hyungmu??"

"......."

"MWOO??? BAGAIMANA MUNGKIN KAU TEGA MENGATAKAN HAL SETEGA ITU PADA HYUNGMU SENDIRI EOHH???"

"......."

Tut... Tut... Tut...

"YAA SEHUNNIE!!! KIM SEHUNN!!! YAAA SEHUNNIEE"

Luhan mengerang kesal saat Sehun memutuskan panggilan teleponnya secara sepihak. Bahkan Sehun tidak mengkhawatirkan kondisi Suho sama sekali dan malah mensyukuri hyungnya yg tengah terluka.

"Kau benar-benar sangat keterlaluan Sehunnie... Kau benar-benar dibutakan oleh rasa bencimu pada Suho..." lirih Luhan kecewa

.

.

Klik..

Sehun mematikan sambungan teleponnya dengan malas lalu melanjutkan kegiatannya yg sedang bermain game bersama Kai. Ya, saat ini Sehun sedang berada dirumah Kai dan sedang bermain bersama teman-temannya untuk menghilangkan kekesalannya pada Suho yg telah merebut perhatian Luhan darinya

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang