CHAPTER 6

3.6K 349 24
                                    

Benci... Ya, mungkin Sehun terlalu membenci Suho hingga ia selalu menyakiti dan melukai perasaan hyungnya itu. Bahkan Sehun selalu menyalahkan Suho atas semua kesialan dan keburukan yg terjadi padanya

Padahal selama ini Suho selalu memberikan perhatian dan kasih sayang yg begitu tulus pada Sehun. Apakah Sehun tidak pernah merasakannya sedikitpun? Apakah mata hati Sehun sudah tertutup rapat akibat kebenciannya yg begitu mendalam pada Suho?

Terhitung sudah 3 hari Sehun belum pulang kerumah semenjak kejadian Luhan memarahi Sehun saat Sehun mengutarakan semua kebenciannya pada Suho. Tiap hari Suho menunggu kepulangan Sehun didepan rumah hingga larut malam walau ia tahu jika Sehun kemungkinan besar tidak akan pulang

"Suho-ah, apa yg kau lakukan disini? Kenapa kau terus berada diluar?" tanya Luhan menghampiri Suho

"Aku sedang menunggu Sehunnie, Luhan.. Aku sangat merindukannya" jawab Suho sedih

Luhan menghela nafas pelan, "Nde, aku juga merindukannya Suho-ah... Seharusnya aku tidak terlalu keras padanya pada saat itu.."

Suho menggeleng lemah, "Anniyo, kau tidak bersalah Luhan.. Yang bersalah itu adalah aku.. Andai aku tidak memecahkan kotak musik Sehun, mungkin Sehunnie masih ada disini bersama-sama dengan kita"

"Sudahlah, Suho-ah.. Percuma saja menyesal, tidak akan ada gunanya.. Kajja kita masuk dan istirahat saja, sekarang sudah lebih dari jam 10 malam, jadi aku rasa Sehunnie tidak akan pulang juga malam ini" ucap Luhan pelan sambil menuntun Suho masuk kedalam rumah

"Tapi Luhan ....."

"Tidak ada tapi-tapian, Suho-ah.. Kau harus beristirahat sekarang. Masalah Sehun serahkan saja padaku, aku akan menelponnya dan mencoba membujuknya untuk mau pulang kerumah" potong Luhan cepat

Lagi-lagi Suho menarik nafas panjang, "Nde, baiklah Luhan.. Gomawo karena kau telah banyak membantuku d menemaniku.."

"Nde, cheonma Suho-ah.." balas Luhan lembut

.

.

Kringg... Kringg... Kringg...

Entah sudah berapa kali ponsel Sehun terus berdering tapi Sehun masih enggan untuk mengangkat panggilan telepon tersebut. Bahkan wajahnya semakin ditekuk saat ponselnya selalu berdering tanpa mau berhenti

"Yaa Kim Sehun!!! Apa kau tuli eoh?? Kenapa kau tidak mengangkat panggilan teleponnya huh??" seru Chanyeol kesal karena merasa terganggu dengan suara berisik dari nada dering ponsel Sehun

"Aku malas, hyung.. Lagipula telepon itu dari orang yg tidak penting" balas Sehun acuh

"Ckk... Itu pasti saudaramu bukan? Mereka pasti mengkhawatirkanmu.. Kenapa kau tidak pulang saja sih? Kenapa kau kabur dari rumah mewahmu itu huh?" tanya Kai

"Nde, padahal kalau aku jadi kau, aku tidak akan mau kabur dari rumah karena rumahmu itu sangat mewah dan apapun yg aku mau pasti selalu disediakan oleh pelayan-pelayanmu yg banyak itu" timpal Baekhyun

"Ckk.. Apa kalian sedang mengusirku secara halus huh?? Baiklah, kalau kalian tidak mau menerimaku lagi, aku akan tinggal di hotel saja" sahut Sehun dingin

"Ckk... Anak ini benar-benar berlebihan sekali.." cibir Tao pelan

"Kami bukan mau mengusirmu, Sehunnah.. Keundae, apakah kau tidak kasihan pada saudaramu itu? Jika kau ada masalah dengannya, seharusnya kau menyelesaikannya dengan cara baik-baik, bukan dengan kabur seperti ini" balas Kyungsoo sambil menepuk pelan sebelah bahu Sehun

Sehun terdiam, ia tampak memikirkan perkataan Kyungsoo barusan. Mungkin benar apa yg dikatakan Kyungsoo, seharusnya ia menyelesaikan masalahnya dengan Luhan secara baik-baik, bukan dengan kabur dari rumah. Mungkin Sehun masih bersikap terlalu kekanak-kanakan, tapi jujur Sehun jadi malas pulang kerumah karena Suho pasti akan membuat ulah lagi dan membuatnya kesal. Lagipula sekarang Luhan tidak lagi membelanya dan malah membela Suho, jadi Sehun rasa tidak ada gunanya pula ia pulang kerumah jika hanya untuk selalu disalahkan dan dimarahi seperti beberapa hari yg lalu.

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang