CHAPTER 3

3.8K 395 26
                                    

Sehun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia terus mengemudikan mobilnya itu dengan seenaknya sendiri dan tanpa mematuhi peraturan lalu lintas. Bahkan seringkali ia menyerobot lampu lalu lintas dan menyalip mobil yg ada didepannya dengan brutal.

Sehun tidak peduli jika ia akan kecelakaan karena hatinya terlanjur sangat sakit. Ia kini semakin membenci hyungnya, Suho. Karena Suho, Luhan menjadi memarahinya bahkan tega menampar dirinya. Ia bersumpah akan terus membenci Suho dan tidak akan menerima Suho sebagai hyungnya seumur hidupnya.

"AAAARRRGGGHHH!!!!! BRENGSEK!!!!!"

Sehun memukul setir mobilnya keras, ia benar-benar kesal dan marah dengan Suho. Sehun berteriak frustasi dan ia jadi tidak memperhatikan jalan yg ada didepannya karena sibuk menangis dan juga berteriak histeris.

Tiba-tiba cahaya sorot lampu mobil yg ada didepannya membuat Sehun kembali tersadar ke dunia nyata. Sehun menyipitkan matanya saat sinar lampu tersebut semakin menyorotinya. Dan beberapa detik kemudian.....

BRUKKK....

Mobil Sehun menabrak sebuah bus yg ada didepannya karena ternyata mobil Sehun masuk kejalur yg salah. Mobil Sehun pun langsung terhempas dan terseret beberapa meter dari jalanan dan bagian kap mobil depan Sehun tampak berasap.

Tidak ada yg tahu bagaimana kondisi Sehun sekarang karena Sehun masih berada dalam mobilnya yg berasap dan rusak parah. Tapi dilihat dari kerusakan mobil tersebut, mungkin kondisi Sehun cukup parah

Dan tak lama kemudian, orang-orang mulai berdatangan dan mengerumuni mobil Sehun. Mereka tampak histeris melihat Sehun yg berlumuran darah dibagian kepalanya dan Sehun juga tampak tidak sadarkan diri.

"Cepat keluarkan orang ini dari mobil!!!! Sepertinya lukanya cukup parah dan dia juga kehilangan kesadarannya!!!!"

"Cepat panggil ambulance!!!! Kita harus segera membawa orang ini ke rumah sakit!!!"

.

.

Luhan tampak membantu menuntun Suho menyusuri koridor rumah sakit. Wajah mereka berdua tampak sangat panik dan tegang. Mereka baru saja menerima kabar jika Sehun mengalami kecelakaan sehingga tanpa pikir panjang, mereka langsung menuju rumah sakit tempat Sehun berada

Luhan dan Suho sudah berada didepan ruang UGD. Mereka tidak bisa masuk kedalam karena dokter sedang memberikan pertolongan pada Sehun. Kini yg mereka bisa lakukan hanya menunggu sambil berdoa agar Sehun baik-baik saja dan tidak terluka parah

Hening...

Tidak ada satupun dari Luhan atau Suho yg membuka suaranya. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Mereka terlalu mengkhawatirkan Sehun dan menyalahkan diri mereka masing-masing atas kecelakaan yg menimpa Sehun.

Andai saja Luhan tidak memarahi Sehun dan menampar dongsaengnya itu, Sehun pasti tidak akan ngebut-ngebutan dijalan dan berakhir dengan kecelakaan. Tapi percuma saja menyesal bukan? Karena penyesalan tidak akan membuat semuanya kembali seperti semula.

Sementara Suho juga tampak menyesal, ia seharusnya tidak membuat Sehun marah sehingga mengakibatkan Sehun kecelakaan seperti ini. Tapi sekarang penyesalan Suho tidak ada gunanya, ia hanya bisa berdoa untuk keselamatan Sehun

Cklekk...

Setelah hampir selama satu jam menunggu, akhirnya pintu ruang UGD terbuka. Luhan pun langsung berdiri dan menuntun Suho menghampiri dokter yg keluar dari ruangan tersebut.

"Uisanim, bagaimana kondisi Sehunnie sekarang? Apa ia baik-baik saja?" tanya Luhan cemas

"Dia tidak terluka parah kan, uisanim? Apa Sehunnie sudah sadarkan diri? Apa kami sudah bisa menjenguknya sekarang?" tanya Suho bertubi-tubi

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang