CHAPTER 20

2.7K 205 7
                                    

Luhan membelalakkan kedua matanya lebar-lebar saat ia melihat Suho tengah melakukan hal nekat. Luhan melihat Suho tengah meminum pil obat tidur dalam jumlah yg sangat banyak. Apa Suho ingin bunuh diri dan segera menyusul Sehun?

"SUHO!!!!! ANDWAAAEEE!!!!!"

Dengan kecepatan tinggi Luhan langsung berlari menuju ke tempat Suho berada. Tidak!!! Ia tidak akan membiarkan Suho pergi menyusul Sehun. Suho harus hidup dengan baik seperti permintaan terakhir Sehun. Dan Suho harus menggunakan mata yg di donorkan Sehun dengan sebaik-baiknya, bukan untuk disia-siakan seperti ini.


Flashback On

Luhan dan Suho tengah menunggu Sehun yg tengah ditangani oleh para dokter. Wajah mereka benar-benar pucat sekarang karena begitu mengkhawatirkan kondisi Sehun. Kenapa dokter lama sekali menangani Sehun? Tidak terjadi sesuatu yg buruk padanya bukan?

Cklekk...

Saat Suho dan Luhan tengah bergelung dengan pikiran-pikiran negatif mengenai keadaan Sehun, tiba-tiba saja pintu ruang UGD terbuka dan tak lama kemudian muncullah sesosok pria yg mereka yakini adalah seorang dokter. Tak butuh waktu lama Luhan pun segera menghampiri dokter tersebut, Luhan juga tidak lupa menuntun Suho untuk turut bersamanya menghampiri dokter itu.

"Uisanim... Bagaimana keadaan dongsaengku?? Dd...dia baik-baik saja kan??" tanya Luhan khawatir

"Uisanim, Sehunnie dapat diselamatkan bukan?? Diaa...dia..."

Suho tidak melanjutkan kalimatnya dan kini ia mulai terisak. Ia tidak tahu kenapa, tapi firasatnya mengatakan bahwa telah terjadi sesuatu yg buruk pada Sehun. Suho telah berusaha menyingkirkan firasat negatif tersebut, tapi tetap saja ia tidak bisa.

"Uisanim, kenapa anda diam saja?? Bagaimana keadaan Sehun?? Dia baik-baik saja kan?? Ss...sehun dapat diselamatkan bukan???" desak Luhan dengan airmata yg mulai berlinang di kedua pipinya

Dokter itu menatap Luhan dan Suho dengan pandangan yg sulit diartikan lalu menghembuskan nafas berat. Melihat wajah Luhan dan Suho membuat dokter itu merasa berat untuk menyatakan fakta yg akan membuat keduanya semakin rapuh atau mungkin hancur.

"Uu..uisanim.. hikss... tolongg katakan Sehun baik-baik saja... Hikkss... kumohon uisanim.. hikss...hikss.. Sehunn... hikss..hikss... diaa selamat kan?? Hikss...hikkss... Anda pasti berhasil menyelamatkannya.." pinta Luhan sambil berlutut memohon pada sang dokter

Dokter tersebut langsung menahan Luhan agar tidak berlutut didepannya. Tapi Luhan tetap bersikukuh untuk berlutut dihadapan dokter tersebut. Sementara Suho, ia sudah tidak mampu berkata-kata lagi dan hanya suara isakan saja yg terdengar dari mulutnya.

Dokter itu menghela nafas berat, "Maafkan saya, tuan.. Tapi saya harus tetap mengatakan kenyataan mengenai kondisi pasien yg sebenarnya. Pasien..." dokter itu menggantungkan kalimatnya dan memandang Luhan dan Suho dengan iba "Maaf, kami tidak bisa menyelamatkan nyawa pasien. Pasien telah meninggal dunia"

Jederrr....

Dunia Luhan dan Suho seakan runtuh sesaat setelah dokter mengatakan satu kalimat yg begitu menyakitkan. Sehun tidak dapat diselamatkan. Sehun telah meninggal. Andwaaee!!!! Sehun tidak mungkin meninggalkan mereka untuk selamanya.

"ANDWAAAAEEE!!!!!!"

Flashback Off


"ANDWAAAEE!!!! SEHUNNIEEE!!!!! HHHH...hhhahhh.. hhhaaahhh...hhhaaahhh...."

Suho tersadar sambil berteriak histeris dan dengan dipenuhi keringat dingin yg membasahi sekujur tubuhnya. Suho melihat sekeliling dan mendapati dirinya berada disebuah ruangan bernuansa putih dan berbau obat-obatan. Apa sekarang dia berada dirumah sakit?

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang