CHAPTER 18

3.9K 342 54
                                    

Luhan sedaritadi terus saja mondar-mandir dihalaman rumah Sehun dengan perasaan gelisah. Ya, dia gelisah saat mengetahui Sehun dan Suho tidak berada dirumah dalam waktu yg bersamaan. Entah kenapa Luhan mempunyai firasat buruk mengenai dua bersaudara tersebut.

"Kemana Sehun dan Suho pergi?? Kenapa mereka tidak memberitahuku atau para pelayan?? Bagaimana jika Sehun kembali menyakiti Suho diluar sana???" gumam Luhan seorang diri

Sekali lagi Luhan menengok kearah pintu gerbang berharap Sehun ataupun Suho segera menampakkan dirinya. Tapi nihil, tidak ada satupun diantara mereka berdua menunjukkan batang hidungnya dihadapan Luhan

"Aaaarrgghhh.... Lama-lama aku bisa gila!!!" erang Luhan frustasi sambil mengacak-acak rambutnya kasar

"Tuan muda, apa anda tidak apa-apa?" tanya salah satu pelayan sambil menatap Luhan dengan pandangan khawatir

"Kira-kira kemana Suho dan Sehun pergi, pelayan Kim?" sahut Luhan tanpa menjawab pertanyaan pelayan Kim

"Eumm... saya tidak tahu kemana Tuan Sehun pergi, tapi yg saya tahu tuan muda pergi ke taman yg berada tidak jauh dari sini" jawab sang pelayan sopan

"Kenapa kau tidak memberitahuku daritadi eohh??" geram Luhan setengah kesal

"Itu karena tuan....."

Pelayan Kim tidak sempat membalas ucapan Luhan karena Luhan sudah terlebih dahulu pergi meninggalkan halaman rumah Sehun untuk menyusul Suho ditaman. Pelayan Kim hanya bisa tersenyum tipis seraya memaklumi sikap tuannya yg satu itu. Luhan memang sangat menyayangi Suho maupun Sehun dan pastinya Luhan tidak mau ada sesuatu yg buruk terjadi pada keduanya.

.

.

Sehun terus mengikuti Suho dari belakang tanpa memperhatikan sekelilingnya. Ya, ia melamun dan kini fokusnya hanya tertuju pada Suho seorang. Pandangan Sehun pun mulai mengabur seiring dengan airmata yg mulai turun membasahi pipinya.

"Hyung.... aku ingin......"

BRAAAAKKKK....

CKKKKIIIIITTTT....

"AAAAARRRGGGHHHH!!!!!!!"

Karena tidak memperhatikan jalan, Sehun tidak menyadari jika ia tengah menyebrangi jalan saat lampu pejalan kaki masih berwarna merah. Sebuah mobil hitam yg sedang melaju kencang dijalanan itupun tidak sempat untuk menginjak pedal rem hingga mobil itu menabrak tubuh Sehun hingga Sehun terpental beberapa meter dari tengah jalan.

"OMOOO!!! Ada orang tertabrak!!!"

"CEPAT PANGGIL AMBULANCE!!!!"

"OMOO!!!! SEPERTINYA ORANG INI SEKARAT!!!!"

"Waaahh... Kondisinya seperti sangat parah.. Kasihan sekali dia.."

Suho yg tidak berada jauh dari lokasi kejadian diam-diam mendengarkan celotehan dari para saksi yg melihat langsung kecelakaan tersebut. Kening Suho mengernyit, sejujurnya ia sangat penasaran pada korban kecelakaan tersebut. Tapi tidak ada gunanya penasaran, toh ia tidak akan bisa melihat siapa korban kecelakaan itu.

"Sebenarnya siapa yg mengalami kecelakaan?? Kasihan sekali dia.. Tapi kenapa perasaanku jadi tidak enak?? Dan suara teriakan itu.. seperti suara yg sudah sangat tidak asing di telingaku.." batin Suho

"SUHO-AH!!!!"

"Luhan??? Kau ada disini??" seru Suho pelan

Dengan nafas terengah-engah Luhan berjalan menghampiri Suho, sepertinya Luhan berlari kencang untuk bisa segera menemui Suho. Luhan mendesah lega saat ia melihat jika Suho baik-baik saja dan tanpa luka sedikitpun. Itu artinya firasatnya salah.

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang