CHAPTER 4

3.8K 394 32
                                    

Plakk...

Luhan benar-benar seperti buta karena ia menampar pipi Sehun dengan keras hingga sudut bibir Sehun berdarah. Tentu saja bukan hanya Sehun yg kaget karena dirinya ditampar saat tengah sakit, tapi Luhan yg menjadi pelaku pun tampak terkejut saat ia baru menyadari telah menyakiti Sehun

"Hh...hyung... kk..kau mm..menamparku demi membela si buta ini??" tanya Sehun dengan mata berkaca-kaca

"Sehunnie, mianhae... Aku melakukannya diluar kesadaranku.. Sehunnie bibirmu ....."

"PERGI HYUNG!!!" potong Sehun cepat dengan nada membentak

"Tapi Sehunnie, hyung ingin ....."

"PERGI DARI KAMARKU SEKARANG JUGA HYUNG!!!! DAN BAWA SI BUTA INI BERSAMAMU!!!!" teriak Sehun keras

Luhan terdiam, ia tahu jika Sehun sedang marah besar padanya. Dan jika Sehun sedang marah, tidak ada seorang pun yg dapat menenangkannya. Jadi mau tidak mau Luhan harus pergi dan meninggalkan Sehun sendiri hingga Sehun jauh lebih tenang.

"Suho-ah, sebaiknya kita keluar dari ruangan ini sekarang" seru Luhan pelan sambil menarik lengan Suho

"Tapi Luhan, bagaimana dengan Sehunnie??" tanya Suho terlihat khawatir

"Biarkan Sehunnie sendiri untuk menenangkan diri. Kajja kita pergi, Suho-ah" jawab Luhan

Suho mengangguk pelan, Luhan pun langsung menuntun Suho menuju pintu keluar. Sementara Sehun hanya menatap keduanya dengan pandangan marah sekaligus benci

"Suho... Aku benar-benar membencimu dan semakin membencimu... Kau sudah merebut segalanya dariku!!! Jangan harap aku mau mengakuimu sebagai hyungku!!! Lihat saja, aku akan membuatmu semakin menderita karena telah membuatku kehilangan segalanya" seru Sehun penuh emosi

.

.

3 Days Later

Hari ini adalah hari dimana Sehun keluar dari rumah sakit. Dan semenjak kejadian Luhan menampar Sehun, Sehun tidak mau bicara atau ditemani oleh Luhan sama sekali. Bahkan walau hanya Luhan seorang yg menjenguk Sehun, Sehun tetap mengusirnya dan bersikap dingin pada Luhan

Hari inipun sama, Sehun tidak memperbolehkan Luhan atau Suho untuk menjemputnya dirumah sakit. Ia lebih memilih dijemput dan ditemani pulang oleh teman-teman sekolahnya daripada dengan kedua saudaranya itu.

"Yoo Kim Sehun!!! Apa kau sudah baik-baik saja huh??" tanya Tao setelah memasuki kamar inap Sehun

Sehun mengangguk pelan, "Nde, aku sudah jauh lebih baik. Gomawo kalian sudah mau repot-repot datang untuk menjemputku"

"Tentu saja, bukankah kita sahabat? Lagipula kau sudah aku anggap dongsaengku sendiri" sahut Chanyeol sambil mengacak-acak rambut Sehun

"Yaa hyung!!! Nanti tatanan rambutku rusak tahu!!!" seru Sehun kesal sambil mengerucutkan bibir

"Sudah-sudah!!! Sebaiknya ayo kita keluar dan segera mengantarmu kembali kerumah. Yeolli dan Kai bantu Sehun berjalan nde? Sedangkan Tao biar kau yg membawa tas bawaan Sehun" titah Kyungsoo tegas

"Aigoo... Kyungsoo sudah seperti bos saja suka memerintah seenaknya" sahut Baekhyun

"Oh ya, ngomong-ngomong apa tidak ada keluargamu yg menjemputmu sama sekali??" tanya Kai penasaran

Sehun mengendikkan bahunya acuh, "Molla.. Mereka sibuk, lagipula mereka tidak peduli padaku"

"Woaaahh... Keluargamu benar-benar keterlaluan... Masa kau keluar dari rumah sakit, tapi tidak ada seorangpun yg datang untuk menjemputmu" sahut Baekhyun kesal

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang