Pagi harinya saat aku terbangun dari tidur ku dengan mata lebam karena kuhabiskan malam ku dengan menangisi kejadian itu. Aku membuka handphone, teringat biasanya ada sesuatu yang kutunggu disetiap pagi. ucapan selamat pagi beserta semangat dan kata kata romantis darinya. Namun aku ingat lagi apa yang terjadi kemarin. Itu kenyataan bukan sekedar mimpi yang hanya diingat sesaat. Aku membuka notifikasi pesan, ada sms masuk darinya dia bilang "yoo, kita udahan aja ya.. kayaknya kita lebih cocok jadi temen." Tau kan gimana rasanya hati ku(?) Ntah apa lagi. Tapi aku langsung membalas "Ok" ya, hanya bilang 'ok'
Hati ku menjerit. ingin aku teriakan apa yang kurasa. Aku terus saja menyesali kembali nya aku. Kenapa aku harus kembali lagi? Kenapa tidak pergi saja? Kenapa aku mau kembali padanya?
Ternyata Dika tega, dia tega meruntuhkan cinta tulus ku. Padahal aku benar-benar hanya mencintai nya. Tidak lagi ada siapa pun di hatiku selain dia. Ntah siapa yang salah, namun aku akan tetap mencoba berdiri.
Baiklah~
sekarang aku akan pergi. Meninggalkan semua luka ku. Meninggalkan semua kenangan bersama mu. Aku tidak benar benar pergi. Aku hanya ingin berhenti. Aku ingin melepas semua rasa ku. Menguburnya dalam-dalam. Aku ingin merasa bahagia tanpa luka lagi. Hadiah dari mu sudah ku buang namun masih ku ingat. Ya, luka. Kau memberiku hadiah berupa luka. Kau membuat ku terus larut dalam kesedihan. Kau membuat air mata ku jatuh disetiap hujan turun. Kau selalu memutarkan waktu sehingga aku mengingat semuanya lagi.
Tapi maaf, sekarang aku tidak lagi ingin seperti itu. Tidak lagi,menangisi mu. aku akan keluar dari semua bukit kesedihan. Aku akan pergi bersama angin yang bertiup saat hujan. Angin yang menerpa hujan agar tak lagi mengingat mu saat hujan turun. Aku memang rindu namun aku sadar aku akan tetap hidup walaupun tak bersama dengan mu.Kesedihan itu telah ku kubur dalam, tapi kenangan nya masih ada bersama ku. Kenangan saat aku memiliki Cinta 'lama' namun mencintai pucuk. Kenangan saat aku meninggalkan Cinta 'lama' ku demi satu orang yang kuharapkan dari dulu, kenangan saat aku di berikan harapan palsu. Kenangan saat aku ditinggalkan tanpa sepatah kata. Kenangan saat aku kembali bersama Cinta 'lama' ku. Kenangan saat Cinta 'lama' ku membalas dendam nya. Semua kenangan apapun itu aku masih ingat.
Sudahlah, sudah cukup aku membuang waktu ku untuk menangisi dirimu yang pergi berkhianat. Aku tidak pecaya karma. Tapi kau yang membalikannya.
Kau membalas ku. Aku pikir kau benar-benar ingin kembali dan memulai segalanya dari awal. Aku pikir kau sudah melupakan semuanya. Aku pikir kita adalah cerita yang belum usai, yang harus dilanjutkan sampai terpisah oleh takdir. Ternyata semua yang ku pikirkan salah. Ya, aku salah besar. Aku sangat memutar balikan kenyataan yang terjadi.
Saat itu kau masih memiliki dendam padaku. Kau ingin membuktikan bahwa kau juga bisa seperti ku? Bukan begitu(?)..
Biarkan~
Aku akan melepasmu, biar kau terbawa arus hujan sampai hanyut. Sampai aku tak lagi melihat mu. Sudah dika aku sudah merasa bahagia serta terluka oleh mu. Begitu pun dirimu pucuk. Aku menyesal kenal kalian berdua. Aku sakit, hati ku pecah berkeping-keping. Sudah, sudah cukup. Doakan saja aku kuat menjalani apa yang terjadi dalam kehidupan ku ini.Ridhara
16-07-2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbawa Angin dan Hujan
Non-FictionLepaskanlah.. kalau pun bertahan kau akan tetap terluka. jangan biarkan hatimu patah untuk kesekian kalinya. Buanglah, buang segala rindu yang tersisa. Buatlah dirimu tetap bahagia bersama sepi yang kau rasa. Kau akan tetap hidup walau tak bersama...