Ini tulisan pertama ku di awal tahun. Sebenarnya aku ingin menceritakan hal yang bahagia. Namun sepertinya aku tidak dapat menceritakan itu. Awal tahun ku seperti kabut, mendung, sepi dan sendiri. Mengapa? Karena hujan sudah berhenti. Hujan sudah pergi, meninggalkan aku sendiri. Dia tidak kuat dengan perbedaan.
"Bagaimana bisa cinta dipisahkan oleh agama, padahal agama yang mengajarkan cinta"
Saat terakhir itu, dia bilang
"Sudah cukup, kalau kita lanjutin juga gak bisa. Maaf dan Terima kasih."
Aku ingin menyangkal ucapan terakhir nya itu.
Pertama, kamu salah hujan, kita masih bisa lanjutin. Bukannya kamu yang bilang semua masih panjang? Masih banyak yang bakal berubah. Kata-kata itu yang buat aku mau kembali. Aku percaya yang kau katakan. Tapi ternyata aku salah, seharusnya aku tidak perlu percaya.
Kedua, "sudah cukup" maksudnya apa? Sudah cukup kamu pura-pura sayang? Sudah cukup kamu menjadikan ku pelarian? Sudah cukup kamu bosan? Sudah cukup kamu ingin pergi? Jadi apa? Apa sebelumnya kamu sudah ingin pergi, namun kamu masih dapat bertahan sampai sini? Kenapa tidak dilanjutkan sampai nanti? Sampai aku sudah tidak mencintaimu?
Ketiga, kenapa harus mengatasnamakan perbedaan kalau memang kamu benar-benar sudah tidak mencintai ku? Kenapa tidak bilang saja? Supaya aku tahu apa alasannya.
Aku sedih? Ya. Aku menangis? Sedikit. Aku marah? Sangat. Aku kesal? Pasti. Aku kecewa? Iya! Aku menyesal? Tidak!
Jadi mulai malam ini. Aku sendiri, tidak benar-benar sendiri. Aku sudah memiliki cadangan yang memang ku tujukan untuk berjaga-jaga.
Tapi rasa kecewa ku pada hujan benar-benar dalam. Sedalam lembah. Hujan adalah orang yang ku anggap sempurna, lebih baik dari cinta lamaku, dan pucuk. Tapi ternyata tidak. Aku salah menilai hujan. Walaupun begitu aku yakin, kalau hujan bijaksana. Dia tahu apa yang terbaik. Mungkin kalau aku lanjutkan nanti salah satu dari kita ada yang berpindah, dan itu tidak baik.
Bagaimana dengan Gingsul?
Aku dan dia sudah tidak ada hubungan apa-apa, mungkin dia sudah lelah menunggu ku menjawab pertanyaan. Hubungan kami jadi semakin tidak baik. Namun, lama kelamaan gingsul mengerti kalau aku tidak ingin bersamanya. Karena aku tidak ingin punya pacar sekelas. Itu akan sangat mengganggu, apalagi jika sudah berpisah nanti.
Ridhara
10-01-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbawa Angin dan Hujan
Non-FictionLepaskanlah.. kalau pun bertahan kau akan tetap terluka. jangan biarkan hatimu patah untuk kesekian kalinya. Buanglah, buang segala rindu yang tersisa. Buatlah dirimu tetap bahagia bersama sepi yang kau rasa. Kau akan tetap hidup walau tak bersama...