Pelangi Baru ku

2.6K 45 1
                                    

        Rasa itu datang lagi. Bahagia ku kembali walau tidak sepenuhnya. Rindu ku telah kutemui disini meski itu bukan benar-benar dirimu. Aku tersenyum kembali setelah sedih itu. Setelah semua terbawa angin aku tidak lupa. Bagaimana aku bisa lupa banyak cerita kita. Aku senang pernah bersama dengan mu, memelukmu, menatapmu dengan lamat-lamat.  semuanya aku masih ingat. Tapi aku lupa patah itu. Tidak perlu dibicarakan lagi. Aku sudah mengubur nya. sangat dalam dan Begitu dalam sehingga tak bisa ku bongkar lagi.

     Malam itu, tepat saat hujan turun. Dia (Cinta lamaku) menghubungi ku kembali. Dia bilang rindu. Aku hanya tersenyum membacanya. Bukan karena aku senang, tapi aku aneh melihatnya. Orang yang telah membuat ku sakit, mengatakan rindu padaku? Haha, apa kau tau artinya malu?

     Dia bilang waktu itu aku selingkuh, dia tau dari temannya. Dia bilang dia salah karna telah mendengar kan temannya. Sehingga, itulah alasannya melakukan hal yang membuatku sakit. Aku tak percaya apa yang dia katakan. Lagi pula aku sudah tidak peduli dengan kejadian itu. Apalagi dengan kamu. Kau sudah tidak memiliki bagian lagi dihatiku. Tidak penting memikirkan hal seperti itu. Tapi kalau boleh aku ingin menulis apa yang ku rasakan untuk mu.

"Hayy Cinta lamaku.. aku telah memiliki tambatan hati yang baru. Yang dapat membuat ku jatuh terus menerus. Yang selalu mendatangkan rindu dalam hatiku. Yang membuat ku bahagia. Cinta? Bagaimana dengan kenangan saat kita terpisah? Mengapa kau katakan menyesal? Cinta lamaa ku.. aku tidak lagi mengingatmu. Cinta walaupun kau pernah menjadi seseorang dihati ku tapi kau tak bisa membuat ku terhipnotis seperti ini.  Cintaa.. mengapa waktu itu kau mendengar kan orang lain? Kenapa kau tak percaya padaku? Apa aku ini penghianat?.. Memang benar dulu aku meninggalkan mu demi pucuk. namun sekarang aku tak ingin lagi melakukan kesalahan seperti waktu itu.  aku ingin tertawa mengingat mu yang kekanakan. Menurut ku, kau tidak memiliki pendirian Cinta.. kau benar-benar naif. Tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.  Jangan, jangan pernah percaya omong kosong itu. Aku hanya memiliki satu.  Waktu itu aku hanya milik kamu, hanya kamu Cinta.. bukan yang lain. Bahkan hatiku hanya ku berikan padamu. Tidakk Cinta,, aku tidak pernah ingin berhenti menyayangimu.  Tapi kau yang mengakhirinya waktu itu. Kau yang membuat ku berhenti mencintaimu.  Kau membuat ku membenci mu. Kau menghianati Cinta ku yang tulus. Kau benar-benar kejam padaku kala itu."

         Kenapa kau membuat ku kembali membuka ingatan luka?. Sudah cukup, sudahh.. tidak ingin ku dengar kau membahas apa yang pernah terjadi dulu. Aku ingin berhenti mengingat mu.

      Hari ini, tepat pada jam 8 malam. Hujan mengatakan apa yang ku tunggu. Iya, aku juga sayang padanya. Aku tidak berfikir panjang aku langsung saja mau. Aku tahu, aku dan dia berbeda. Namun, aku ingin tahu rasanya bahagia dalam perbedaan.

     Mulai malam ini telah terjalin hubungan antara kita berdua. Aku dan kamu, dua insan yang berbeda. Namun perbedaan itu tak pernah menjadi beban pikiran ku. Aku tak pernah memperdulikan itu. Siapa kamu itu tidak penting. Aku hanya tahu kalau aku mencintaimu. Perihal kita belum bertemu pun tidak menjadi alasan untuk tak bisa bersama.

      Kau selalu memberi perhatian lewat chat kepada ku. Kau selalu saja menyemangati ku untuk belajar. Aku memang bukan orang yang baik. Namun untuk mu, aku ingin mencoba  menjadi yang terbaik. Aku senang memiliki orang seperti mu.

       Keesokan paginya, aku berangkat sekolah. Aku bertemu dengan teman baru ku. Salah satu dari mereka sering ku sebut 'gingsul' itu nama panggilan ku untuknya. Dia memiliki senyum yang manis, menurutku itu karna gingsulnya. Dia juga memiliki hobi yang sama seperti pucuk. Dia menyukai segala yang berbau Jepang, dia juga seorang gamers.

       Awalnya aku dan gingsul  berteman dekat. Lalu kami menjadi adik kakak. Ntah mengapa bisa begitu. Aku pun tak pernah mengerti. Terkadang saat pulang sekolah kami menonton drama korea di laptop. Sambil menunggu hujan reda. Terkadang kita mengobrol sampai hari mulai petang.

        Aku senang bisa bersama denganmu setiap hari gingsul. Aku selalu berharap kita akan tetap seperti ini. Walaupun nanti kau tau aku sudah memiliki Hujan. Aku takut kehilangan mu gingsul , aku juga menyayangimu.  Seperti aku sayang pada Hujan.

Ridhara
05-08-2016

Terbawa Angin dan Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang