Luka dan Rindu

5.2K 66 0
                                    

     Aku ingin melupakan hati ku sejenak. Aku ingin mencuci semua ingatan beserta kenangan tentang kalian berdua. Kalian 2 orang yang pertama kali ada dalam cerita cintaku. Aku baru  merasakan bagaimana Indah dan pahitnya jatuh Cinta. Aku ingin berhenti dan pergi dari semua yang terjadi ini. Luka datang saat diberikan harapan namun ditinggalkan. Dilanda bermacam-macam rindu, dan sepi. Aku tidak ingin lagi larut dalam kesedihan. Beberapa Bulan lagi aku akan menghadapi ujian untuk masa depan ku.

    Tepat sekarang awal Bulan di tahun yang baru. Lalu aku teringat lagi tentang suatu yang telah ku kubur. Bulan ini,  tepat di tanggal ini semua kejadian itu bermula. Disaat dia mengungkapkan perasaannya padaku. Ya, dia yang selama ini ku sebut Cinta lamaku. Tapi sudahlah biarkan ini menjadi ingatan saja. Karna kenangan tak perlu dilupakan.

    3 Bulan lagi aku akan menghadapi TO 1,2,&3 setelah itu Up, lalu Us kemudian Un. Karna banyak sekali ujian aku diikuti les oleh ibu ku. Dan, saat hari pertama aku masuk tenyata di dalam kelas itu sudah ada banyak orang yang mengisi bangku nya. Salah satu dari mereka aku sangat mengenalnya.

    Aku benar-benar ingat, yaa.. Dia Cinta lama ku . Kenapa kita bisa bertemu disini? 1 kelas pula? Walaupun kamu 1 sekolah sama aku juga semenjak kejadian itu aku sudah sangat jarang bertemu denganmu. Yasudah, aku terima saja dapat 1 kelas di tempat les sama dia. Dikelas kita biasa aja, bisa dibilang seperti orang yang tak pernah kenal. Aku hanya bisa diam saja.

     Akhirnya 3 Bulan berlalu dengan amat lama. Seminggu 2 kali berada dalam keseganan karna 1 kelas dengan nya. Semua ujian selesai dan berakhir. Saat nya aku mencari sekolah baru untuk menuju masa depan lagi..

       Pucuk saat itu , dia ulang tahun. Aku memberinya kado,tapi tak kuberikan langsung. aku
Menaruh dimotornya. Didalam nya tak kuberi nama. Aku hanya menyemprotkan sedikit minyak Wangi kedalam nya. Padahal maksudku supaya tidak terlalu hampa kadonya. keesokan harinya dia datang menemuiku. Pucuk, yang kudambakan datang menghampiri ku. Dia duduk disamping ku. Dia bilang

"makasih kadonya".
loh, kok tauu itu dari aku yaa, siapa yang Kasih tau. Dalam hati ku berkata seperti itu.
"Hemm, kado apa?" Kujawab begitu Sambil dag dig dug

   Ntah, mengapa tapi prasaan itu masih sama. Masih mendamba. Masih Cinta. Masih suka gak karuan kalo ada di dekat nya.

"Gue tau itu dari lu, wangi nya sama kayak lu" dia jawab begitu
"Lohh, bisa gitu ya.. kan yang punya minyak wangi kek gitu banyak gak cuma aku doang kali" aku jawab jutek aja, padahal mah pura pura. Padahal mah seneng banget dia tau kalo itu dari aku. apalagi tau kalo dia kenal itu wangi ku.
"Yaudah terserah, makasih yak gue suka"
"Iyaa anggep aja bayar utang."
"Berarti bener kan dari lu?"
Aku langsung berdiri dan pergi.

  Aku pulang dan menyiapkan berkas untuk daftar ke jenjang lebih tinggi.

     Pertama kali aku daftar di SMA yang aku tau someone bakalan daftar disitu juga.

       Aku dan dia , kami kembali dekat lagi. Kami mengulang lagi semuanya. Mungkin aku dan dia sudah melupakan kejadian yang lalu. Aku membatalkan kepergian ku. Malah sebaliknya, aku kembali lagi padanya. Pada 'Cinta lamaku' yang sekarang bersemi kembali. Tetapi hubungan kami tidak begitu lama terjalin seperti yang dulu terjadi.

Setiap hari aku dan dia selalu chat lewat bbm. Bahkan makan bersama diluar, dia menjemput ku. Aku rasa dia ingin melakukan seperti yang pucuk lakukan padaku. Mungkin semua itu dia lakukan hanya untuk membuat ku kembali. Dan, dia berhasil.
     Hari itu aku pergi bersama nya untuk makan siang. dika  mengatakan apa yang pernah dia katakan di tanggal 8 januari. Ya, namanya 'dika'. Dia  kembali menyatakan Cinta. Aku tidak tau harus menjawab apa. Aku senang. Dan, jujur aku juga masih sayang padanya. Lalu, aku mengangguk pelan. Menyatakan bahwa aku menerima nya lagi.

   Menurut ku, kami sangat romantis lebih dari yang dulu. Tapi tidak sebahagia aku bersama pucuk. Namun, aku tetap senang bersamanya.

Ridhara
23-06-2016
  

Terbawa Angin dan Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang