Setiap malam hujan terus turun. Beserta rindu yang terus mengalir di pikiran ku. Walaupun aku tau gingsul menyukai ku. Tapi aku tetap memilih dia yang berbeda.
Aku Cinta padanya. Aku merasa aku terhipnotis oleh Cinta nya. Sebenarnya aku takut seperti cerita ku dengan pucuk dan Cinta lamaku. Lagi pula terkadang aku kasihan dengan hujan dan gingsul. Aku takut mereka patah karena aku. Kalo aku boleh jujur aku juga menyayangi gingsul. Tapi lebih sayang pada hujan.
Hari ini aku pergi bersama hujan. Hujan sudah menjemput ku tapi ponsel ku lowbat. Ponsel ku tetap ku bawa pergi. Tapi ponsel lowbat itu membuat keuntungan bagi ku. Hujan tidak akan melihat ponsel ku, karna mati. Di dalam ponsel ku tersimpan banyak rahasia. Aku hanya takut dia membaca pesan dari gingsul.
Aku jadi nonton dengan dia. Kami hanya menonton film comedy. Aku senang dapat mendengar nya tertawa. Aku senang dapat bersama dengan nya. Apakah kamu benar-benar milikku? Atau ini hanya sebuah mimpi? Tak pernah terbayang olehku dapat memiliki orang seperti mu.
Pulang nya aku dan hujan makan di sebuah cafe. Aku masih saja menatap matanya. Aku masih tidak percaya dapat memiliki dia. Aku mengutarakan rindu ku. Aku terus saja melihatnya. Terserah dia mau ngomong apa. Yang penting aku mau sampaikan rindu ku padanya.
Setelah makan aku langsung diantar pulang. Saat sudah sampai dirumah ku, dia langsung pulang. Melihat dia pergi aku merasakan rindu lagi. Terus mengalir dalam hatiku. Namanya juga rindu. Mau gimana pun ya tetap rindu. Mau bagaimana pun tetap terasa. Meskipun baru bertemu. Nanti jika bertemu lagi baru akan tersampaikan. Kalau sudah pulang dari pertemuan, rindu nya datang lagi.
Hujan, ilmu apa yang kau gunakan. Sehingga membuat ku seperti ini? Hujan, tolong jangan menyiksa ku dengan rindu. Aku selalu memimpikan dirimu hujan. Kau selalu hadir dalam tidurku. Aku ingin memeluk mu hujan. Namun, aku tidak mungkin melakukannya. Hujan? Kenapa kau terasa sangat dingin saat bertemu? Kenapa kau berbeda dengan yang ada di dalam chat? Hujan? Aku sayang padamu. Hujan? Aku ingin menyampaikan rindu padamu.
Hujan apakah kau tau siapa orang yang dapat membuat ku lupa akan rinduku padamu? Gingsul orangnya. Setiap aku di kelas dia yang selalu menghibur ku. Dia selalu membuat ku melupakan mu. Aku juga sebenarnya sayang pada nya. Namun aku sadar, aku telah memiliki mu.
Hari terus berganti sampai di suatu hari aku merasa sangat kasihan kepada gingsul. Kenapa aku harus Kasihan? Gingsul dia selalu bertemu dengan ku hampir setiap hari. Aku tau rasanya mencintai seseorang yang selalu bertemu denganku setiap hari. Ditambah lagi dia sudah memiliki kekasih. Aku tau rasa sakit nya. Padahal aku tidak perlu merasa seperti itu. Aku tidak tahu hati ku. Aku tak mengerti kenapa bisa seperti itu. Yang pasti aku merasa kasihan kepada gingsul.
Malam harinya aku bertanya pada hujan.
"Kalo ada 2 orang yang sayang sama kamu yang satunya ketemu setiap hari. Yang satu lagi ketemu kalo libur. Kamu pilih yang mana?"
"Emang kenapa? Kok nanya gitu?"
"Kalo aku sih lebih milih orang yang selalu ada buat aku. Yang selalu ketemu sama aku tiap hari."
"Maksud kamu apa?"
"Nggak,, andai kita sama"
"Oh iya aku ngerti."
"Ngerti gimana?"
"Yaudah, karna kita beda. Dan aku tau pasti kamu takut gabisa lepas dari aku. Aku tutup kisah cinta ini. Cukup sampai disini. Sekian dan trimakasih"
"Iyaa oke sama-sama"Dalam pikiran ku sangat banyak pertanyaan. Ntah aku tidak mengerti. Bagaimana bisa terjadi seperti ini. Padahal awalnya aku hanya ingin bertanya padanya. Tapi kenapa jadinya malah begini. Ini beneran? Dia bilang gitu barusan? Dia seriusan mutusin aku? Ohh.. Mungkin ini jalan yang terbaik untuk hubungan ku. Mungkin aku memang harus berhenti mencintainya. Walau sakit, dipaksa berhenti mencintai orang yang sangat aku sayang. Tapi yasudah tidak masalah bukan? ..
Okee. Aku tak mengetahui air mataku jatuh seketika. Aku tidak sadar aku menangis. Bagaimana tidak? Orang yang ku tanam kan banyak sekali kerinduan tiba-tiba mengakhiri hubungan nya dengan ku. Aku masih tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.—Sudah cukup. Jangan jatuhkan air hujan dari matamu lagi—
Ini memang sudah biasa terjadi dalam hubungan. Ya,, aku memang harus berani untuk patah hati karena aku juga berani untuk jatuh hati. Hujan.. Trimakasih atas rindu yang kau berikan. Aku belum sempat menyampaikan rindu itu.
Namun kau sudah mengakhiri nya. Maafkan aku hujan, aku tak dapat menjadi orang yang kau cintai sepenuh hati. Maaf bila aku bukan orang yang kau dambakan. Maaf karna aku tak dapat dibanggakan. Mungkin aku memang bukan orang yang kau cari. Sekali lagi Trimakasih telah membuatku merasakan bagaimana indahnya cinta dalam perbedaan.
Ridhara
18-09-2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbawa Angin dan Hujan
Non-FictionLepaskanlah.. kalau pun bertahan kau akan tetap terluka. jangan biarkan hatimu patah untuk kesekian kalinya. Buanglah, buang segala rindu yang tersisa. Buatlah dirimu tetap bahagia bersama sepi yang kau rasa. Kau akan tetap hidup walau tak bersama...