Hari ini aku pergi ke sekolah lama ku untuk mengambil ijazah. Mungkin ini akan menjadi terakhir kalinya aku bertemu dengan Cinta lamaku. Saat pulang dari mengambil ijazah aku dijemput oleh Cinta ku yang baru "Hujan" . Ini merupakan awal kita bertemu. Aku benar-benar melihat nya secara langsung. Ternyata dia sungguh mengagumkan. Dia memiliki tubuh yang tinggi dan besar. Dia juga tampan, lebih dari pucuk dan Cinta lamaku. Tapi postur nya mirip dengan pucuk. Aku sangat senang dapat bertemu denganmu. Diantar pulang kerumah oleh mu. Kau membuat ku selalu merindukanmu.
Hujan, apa benar kau mencintaiku? Aku tidak cantik. Tidak seperti mu yang sangat gagah. Aku merasa tidak sepadan denganmu. Aku tidak yakin kau menyayangiku. Hujan, aku benar-benar merindukanmu. Aku ingin bertemu denganmu setiap hari, seperti aku dengan gingsul. Hujan, apa kau tak merasakan rindu seperti yang aku rasakan? Mungkin kau juga seperti ku. Tapi aku tidak begitu yakin pada Cinta mu. Ntah kenapa, tapi aku tidak percaya.
Aku telah jatuh padamu hujan. Jangan pernah kau buat aku patah. Seperti apa yang dilakukan Cinta lamaku dan pucuk. Aku sudah terlalu mencintaimu. Aku tahu suatu saat nanti kita akan berpisah. Aku tahu jika kita berpisah kau akan seperti tidak mengenalku. Bahkan kau akan cepat melupakan ku. Iyaa hujan, aku tak begitu paham arti Cinta. Namun, jika aku menyayangi seseorang aku selalu saja dihantui rindu dan selalu ingin bertemu. Aku juga akan merasa takut. Iya, takut. Takut kehilangan mu. Tapi, aku tak begitu mempercayai Cinta mu kepada ku. Kenapa? Karena kau tidak mungkin mencintai orang seperti ku. Aku sangat bodoh, aku tidak memiliki malu. Aku selalu bertingkah aneh. Ya, itu aku.
Malam harinya aku diajak jogging oleh gingsul bersama teman dekatku. Hanya bertiga. Tapi saat hari sudah pagi dia belum bangun. Aku kesal. Aku tetap berangkat jogging bersama teman dekatku. Terserah dia mau datang atau tidak. Yang penting aku sudah menepati janji ku untuk ikut jogging dengannya. Walaupun dia tidak datang, namun aku tetap berangkat. Kebetulan ini hari libur. Disana sangat ramai, banyak orang yang jogging. Setelah jogging aku langsung pulang dengan hati yang kesal.
Gingsul bbm aku. Dia minta maaf terus. Dia nge-ping aku tapi aku R aja. Malah kadang gak aku baca. Siang nya aku pergi makan dengan hujan. Saat kami makan gingsul terus saja bbm aku dia bilang "de, maafin akuu.. bales dong bbm nya" sebenarnya aku tidak ingin bbm itu dibaca hujan. Karena di dalam chat itu gingsul sangat perhatian padaku. Seperti menganggapku kekasih nya. Tapi akhirnya hujan membaca bbm itu. Aku fikir dia akan marah padaku. Ternyata tidak, dia biasa saja. Seperti tidak terjadi apa-apa.Mungkin ini yang membuatku tidak begitu yakin padamu. Karena kau tidak cemburu pada nya. Aku pernah dengar katanya jika kita sayang dengan seseorang pasti akan cemburu jika melihat orang lain perhatian dengan kekasihnya. Mungkin kamu berbeda. Tidak seperti mereka yang akan langsung marah. Kamu memang berbeda. Aku tidak tahu harus merasa tidak yakin atau kah beruntung karna mendapatkan orang seperti mu.
Keesokan harinya dia (gingsul) memberiku coklat dengan bacaan "sory ya" . Senang(?) Ya, aku senang diberi coklat. Bagaimana tidak, ini kali pertama aku merasa lebih istimewa.
"Apaan ini?"
"Permintaan maaf aku ke kamu"
"Segitunya"
"Lagian di bbm gak dibales, cuma di 'R' kirain marah. Hehe"
"Ettt, santai ajaa kali.. iya dimaafin kok.. thanks yaa coklat nya^^ "
"Iyaa sama-sama.. Bales ya bbm aku"
Aku hanya tersenyum sambil mengangguk.Sepulangnya aku di rumah. Langsung membuka coklat itu kemudian ku habiskan. Tapi yang perlu kalian tau bungkus coklat nya masih ku simpan sampai sekarang. Supaya aku dapat mengenang coklat pertama ku. Benar-benar aneh bukan? Iya begitulah aku. Bukankah aku sudah mengatakannya?
Hujan,, hari ini aku rindu sekali padamu. Hujan, jika saja kau tau. Saat jam kosong di kelas terkadang aku berkhayal. Kau ada di samping ku. Di tempat duduk sampingku. Kau satu kelas dengan ku. Belajar bersama, istirahat jajan bareng, berangkat dan pulang dianter jemput. Iya, aku selalu berkhayal begitu. Selalu begitu. Terkadang aku berfikir akan lebih bahagia jika ditemani membaca buku di kelas, ataupun mendengarkan musik bersama bahkan bernyanyi. Karna itu semua kesukaan ku. Tapi tiba-tiba khayalan ku, harus ku hentikan saat aku berkhayal dapat berkeluarga dengan nya. Mempunyai anak dan bahagia di dalam rumah yang Indah. Kenapa aku harus menghentikan nya? ini terlalu jauh. Aku terlalu jauh. Bukan karena apa yang terjadi. Tapi ini sebuah ketidakmungkinan. Kita berbeda. Tak mungkin kita dapat hidup bersama. Semua lamunan ku buyar seketika.
Seperti biasa aku selalu chat dengan hujan. Kadang kita telfonan. Kadang vn-an. Yaa begitu lah, rasanya seperti ldr. Saat sebelum tidur dia selalu mengatakan iloveyou. Dia sangat berbeda dengan Cinta lamaku. Cinta lamaku akan menemaniku sampai tugas ku selesai dan tidur. Hujan berbeda. Hujan selalu meninggalkan ku. Dia selalu pamit tidur jam 9-10 tidak pernah lebih. Tidak seperti Cinta lamaku yang selalu menungguku sampai jam berapa pun. Itu yang membuat ku bertambah tidak yakin pada Cintanya hujan. Tapi tidak apa-apa. Dia tidak menyakiti ku seperti Cinta lamaku. Bukan tidak, mungkin saja belum. Aku tetap mencintainya tetap rindu padanya. Pada hujan ku. Kesayangan ku.
Ridhara
18-08-2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbawa Angin dan Hujan
Non-FictionLepaskanlah.. kalau pun bertahan kau akan tetap terluka. jangan biarkan hatimu patah untuk kesekian kalinya. Buanglah, buang segala rindu yang tersisa. Buatlah dirimu tetap bahagia bersama sepi yang kau rasa. Kau akan tetap hidup walau tak bersama...