[4] Kodrat

498 61 12
                                    


Ya kalau kata orang sih cewek tuh kodratnya dikejar bukannya mengejar, menunggu bukannya nungguin.

Tapi kalau akunya udah ngode hard terus dianya nggak notice, aku bisa apa?


"Lo mah kebanyakan nyebar kode jadi susah mungutinnya," Hanbin masih asyik pantengin layar PSP merahnya. Meringis saat Juno menggetok kepalanya dengan spidol.

Juno menghela napas. Mengacau isi kotak pensil Hanbin.

"Baru kali ini lo kek cewek normal yang bingung harus apa kalau suka sama cowok."

Juno terkekeh. "Bener juga. Biasanya gue lancar tebar pesona." dibalas anggukan oleh cowok itu.

"Koper yuk, temenin gue beli susu coklat." Juno bangkit duluan.

"Kek cewek aja lo ke koper doang minta temenin-"

Hanbin kembali meringis saat Juno kembali menggetok kepalanya.

××

Juno nggak tau kalau 9 tahun temenan sama Hanbin bikin mereka berbagi sifat yang sama. Sama-sama tukang modus. 

Bayangin aja Juno udah nungguin dia lama sehabis beli susu coklat–sekalian celingukan siapa tau ketemu Hyungwon–tapi oknum yang ditungguin malah ngebacot sok keren sama Kak Nayeon. 'Kan kesel!

Bermenit-menit lamanya dia mematung di depan pintu koperasi, jelalatan siapa tau salah satu dari coganlist nya lewat sambil menyedot susu kotak yang baru dibelinya.

"HE KIM HANBIN, PULANG GAK LO!" sudah diteriaki begitu pun, Hanbin hanya menoleh sebentar kearahnya kemudian kembali pada Kak Nayeon.

"Gue aduin Eunseo mampus lo!" ia bergumam sendiri. Tiba-tiba melirik ke dalam ruang siaran yang tepat berada di sebelah koperasi. Siapa tau ada Eunseo, gebetan Hanbin, jadi ia bisa sekalian mampir nungguin buaya Kapuas itu selesai modus.

Tapi apa yang dilihatnya justru membuatnya terbelalak maksimal.

Ketika marbelnya tak sengaja menatap sosok Hyungwon, cowok itu juga tiba-tiba menoleh menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika marbelnya tak sengaja menatap sosok Hyungwon, cowok itu juga tiba-tiba menoleh menatapnya.

Untuk beberapa saat Juno kehilangan napas,

Untuk beberapa saat semesta seperti bernyanyi,

Untuk beberapa saat rasanya koperasi yang ramai mendadak senyap,

Untuk beberapa saat ia tak sadar kalau susu coklatnya telah tandas sampai Juno menyedot kotak susunya yang sudah kosong sampai mengkerut.

"WOI BEKANTAN KUTUB!"

Juno tersentak. Menoleh dan mendapati Hanbin yang meneriakinya. "Apasih lo gak usah teriak juga kali, Bin."

Forelsket; Hyungwon, CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang