[24] Re-Act (2)

391 64 6
                                    


Hyungwon berjalan dengan penuh percaya diri, melenggang dengan dagu terangkat di koridor kelas sepuluh. Banyak pasang mata menatapnya kagum, bingung juga tumben Hyungwon kesini.

Ia berhenti di depan kelas X MIPA 2, melongokkan kepalanya ke dalam. Maniknya ikut tersenyum ketika melihat cewek itu tertawa ngakak di deret belakang. Bahkan sampai hampir terjungkal saking lucunya jokes salah satu teman kelasnya.

Juno terdiam ketika temen ceweknya mengendikkan dagu kearah pintu. Pelan tapi pasti ia berhenti tertawa, kemudian mingkem dan kembali lagi ke bangkunya.

"WOI SEBLAK NGGAK NIH??"

"KUY LAHH GUE LAPERR!"

Juno yang paham kodenya Mark ikutan bangkit setelah Wooseom dan Chanwoo ikut mengedipkan mata padanya. "Siapa yang bandar??" Tanyanya bersemangat. Bertingkah seperti biasanya, seolah ia tak menyadari kehadiran Hyungwon di depan pintu kelas.

"Mark woi, Mark!"

"Kok gue lagi anying?! Lo dah Jun."

"Juno kan our princess, jadi harus ditraktir."

"Princess pala lo peyang! Orang petakilan gini dikata princess. Ewh."

Ketika mereka berpapasan di bingkai pintu, Juno menatap Hyungwon. Membuat harapan cowok itu senantiasa melambung. Namun detik berikutnya ia jadi tertohok.

"Nyari siapa kak?"

Garis wajah cowok itu mengendor, tiba-tiba saja ia merasa seperti dihempas jatuh ke jurang keputusasaan.

Juno...bertingkah seolah mereka adalah dua orang asing yang tak saling mengenal.

Hyungwon tersenyum pahit. Pelan-pelan mulai mampu menguasai diri untuk tetap terlihat biasa saja. "Hm, Dananya ada?"

Juno mengangguk kecil. Kembali melongok ke dalam kelas. "WOI DAENAN LO DICARIIN ABANG KELAS." Cewek itu berteriak nyaring, membuat sosok Dana yang dipanggil jadi mendongak. Berhenti bergibah.

"He, bentar."

Hyungwon terkesiap. Tiba-tiba saja ia merindukan sosok Juno. Cewek abstrak dengan segala kelakuan anehnya yang nggak ada benernya. Bukannya ilfill, Hyungwon justru rindu dengan semua yang ada pada cewek itu.

Suara cemprengnya yang teriak ngejar Hanbin di koridor.

Ketawa ngakaknya yang nggak tau tempat.

Keusilannya ngerjain orang lain sampai ia disumpahi.

Jokes recehnya yang sanggup bikin bongkahan es kayak Hyungwon ketawa lebar-lebar.

Ah, rasanya Hyungwon memang bodoh menyia-nyiakan cewek kayak Juno.

"Yadah kak," kemudian Juno berlalu. Meninggalkan Hyungwon yang masih mematung tanpa suara.

××

"Mau ngomong paan, kak?"

Hyungwon berdeham pelan. Duduk di tembok belakang sekolah setinggi pinggangnya.

"Lo temen dekatnya Juno 'kan?"

Dana mengernyit. Kemudian mengangguk. "Hm. Temenan dari SMP. Kenapa emang kak?"

Cowok itu membuang napas sebentar, menggaruk pelan tengkuknya. Merasa gugup.

"Hn. Sebenarnya—"

"Ini tentang Juno bukan?"

Hyungwon mendongak. Menaikkan alis. Tau darimana Dana kalau ia mau bicara soal Juno?

Forelsket; Hyungwon, CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang