[7]Melow

385 61 7
                                        


Hyungwon tersenyum ketika memperkenalkan diri dengan penuh percaya diri. Membuat seisi ruangan yang sebelumnya senyap mulai riuh rendah oleh suara bisik-bisik.

Ketika ia mengedarkan pandangan menyapu ruangan, ia bersitatap dengan cewek itu. Cewek yang beberapa hari lalu ia temui bersama Minhyuk.

Cewek yang sama yang mengganggunya beberapa hari belakangan.

Beberapa detik mata mereka beradu. Seolah tatapan lurus cewek itu mampu menembus jantungnya.

Senyumnya meluntur, ia memalingkan wajah. Memandang apapun yang bisa ditangkap netranya, selain cewek itu.

Di pertengahan acara, bertepatan saat tepuk tangan riuh ketika Kak Yoona memberi sambutan dan arahan, cewek itu langsung bangkit dari kursinya dan berlari begitu saja keluar dari ruangan setelah ada pesan masuk pada ponsel cewek itu.

Hyungwon menatap kepergian Juno dengan tatapan datar.

Kembali fokus pada acara.

Apa pentingnya cewek itu sampai ia harus merasa khawatir.

Hyungwon membungkuk berterima kasih bersama pengurus inti lainnya. Tak sadar sambutan Kak Yoona sudah berakhir, begitu pun acara hari ini. Sekali lagi suara tepuk tangan mengiringi langkahnya turun dari pentas.

××

Minhyuk: lo dimana?

Juno hanya membaca chat dari Minhyuk.

Jiya: Jun lo dimana sih? Udah pulang?

Dana: Junooooo gue diteror emak lo nih ditelpon telpon mulu nanyain lo. Mangkal dimana sih lo? Pulang oi

Raena: shay where u at? Udah malem ini, mau hujan. Gausah main hujan, pulang ya

Juno mematikan ponselnya, sedang tak mau diganggu siapapun. Ia duduk memeluk lutut di halte bis sendirian.

Raena benar, gerimis datang tak lama berselang. Menambah sendu perasaannya. Cewek itu menyembunyikan wajah diantara lipatan lututnya.




"Bener tebakan gue elo disini,"

Juno menegakkan badan, lantas menoleh. Hanbin berdiri tak jauh darinya.

"Bin," Juno menipiskan bibir. "Kok lo....?"

"Ya taulah, apasih yang gak gue tau tentang lo. Lo kan korban drama korea. Pengennya sendirian kalau lagi galau, pas pula lagi gerimis. Yaudah, cocok deh lo jadi pemeran utam."

Juno meringis, tertawa kecut. "Heh. Cewek drama Korea hidupnya pasti bahagia, Bin. Cintanya berbalas, nggak perlu melow nggak jelas kayak gue."

Hanbin tertawa, duduk menirukan posisi cewek itu.

"Ya pasti sebelum bahagia, mereka menderita dululah. Proses penderitaan mereka yang difilmkan, yang bikin lo nangis kejer-kejer noh." Hanbin tertawa, malah dihadiahi toyoran oleh Juno.

Hujan makin deras. Tapi seenggaknya Juno nggak sendiri. Dia nggak bersedih seperti yang hujan lakukan. Hanbin datang bahkan tanpa Juno minta sekalipun. Ternyata ada untungnya juga dia temenan lama sama cowok ini, gak cuma bisa nyusahin aja.

Forelsket; Hyungwon, CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang