[6] Delusi

400 62 3
                                    


Sebetulnya Juno benar-benar malas beranjak keluar kelas setelah bel pulang berbunyi. Tapi karena mengingat janjinya pada Jiya untuk menemani cewek itu kumpul teater, ia sungkan. Mau tak mau terpaksa menyeret langkahnya dengan berat hati.

"Ih kok tampang lo lesu gitu sih? Mangat dong, mau ketemu Kak Kihyun nih,"

Juno memutar bola matanya.

Jadi alasan Jiya masuk teater cuma demi liat Kihyun si cowok bermata sinis itu?!

Tida nice sekali.

Dua karib itu berjalan di koridor menuju ruang teater di gedung dua. Jiya kelihatan antusias bercerita panjang lebar soal ekskul teater dan Kihyun, yang hanya sekali dibalas anggukan atau gumaman oleh Juno.

.
.





"Kak Irene,"

Irene Bae menoleh kepada Jiya dan Juno yang melambai dari jauh. Sejenak mengalihkan diri dari tumpukan kertas daftar anggota baru dan jadwal ekskul satu bulan ke depan. Balas melambai penuh semangat.

"Junoooo.... Ih gue kangen banget sama lo lama nggak ketemu," cewek mungil itu berlari memeluk tubuh jangkung Juno. "Mino pakabar hm?"

"Lah katanya kangen gue, yang ditanyain malah Mino," cewek itu mendecak. "Modus banget lo."

"Hehe ya mau gimana, mantan kesayangan sih." Juno menoyor jidat sang senior, lantas terkekeh kecil.

"Kalau kesayangan kenapa malah jadi mantan sih, Juleha????"

Irene ngakak. Kenapa ya?

"Masuk yuk, yang lain udah pada nunggu, bentar lagi acara pembukaan dimulai."

××

Ruang teater terlihat ramai. Sebenarnya itu bukan ruangan asli anak teater, berhubung hari ini penyambutan anggota baru sekaligus perkenalan, makanya ruang pentas yang dipakai.

Dari seluruh keramaian yang terasa menyesakkan, Juno dan Jiya berhasil mendapat tempat di barisan kedua dari belakang. Menemukan banyak wajah yang mereka kenal.

Ada Kihyun, Sungjae, Kak Hyungsik, Kak Nana, Seunghee, Joy, bahkan alumni teater, Kak Yoona.

Berasa jadi reunian ini.

"Halo selamat siang semuanya," Wendy dengan ceria menyapa semua anggota baru yang misuh-misuh bersemangat. "Hari ini adalah hari pembukaan sekaligus penyambutan anggota baru teater di tahun yang baru."

Euforia para anggota baru terasa kental ditambah tepuk tangan meriah.

Deret acara berlangsung cukup meriah, tak pernah tak luput dari tepuk tangan. Jiya juga ikutan tepuk tangan gajelas sepanjang acara.

Juno terus saja menguap kebosanan karena nggak ada sesuatu yang bisa dikunyahnya. Ia hanya berharap acara ini cepat selesai lalu ia bisa pulang dan makan lalu streaming video sang suami a.k.a oppa.

"Acara selanjutnya perkenalan pengurus inti sekaligus kata sambutan dari Ketua teater. Kepada para pengurus inti, dipersilahkan."

Beberapa orang naik ke atas pentas, disorot oleh lampu sorot kecil dan lagu latar yang sederhana.

"Jun!"

Juno terhenyak, tersentak saat Jiya menepuk pahanya. Membuat cewek itu menatap garang, tak jadi mengantuk.

"Tuh di depan.."

"EH?!"

Irene mengambil alih, memperkenalkan diri selaku ketua teater. "Haii, saya Irene Bae XII IPA 5. Selaku ketua teater, saya ucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada adik-adik sekalian. Semoga betah, jangan cepat move on. Hehe,"

Lalu Kak Hyungsik. Si wakil ketua ganteng yang senyumnya bikin sekampung meleleh.

Kemudian si cantik Kak Eunji. Jabatannya bendahara merangkap penyanyi latar yang punya suara merdu.

Selanjutnya—

Juno cuma mematung saja. Nggak, ini nggak nyata. Ini pasti cuma delusinya sendiri. Sekarang ia pasti tengah termenung di jam pelajaran kimia, memikirkan coganlist nya dan kena lempar penghapus papan...

"Halo, saya Chae Hyungwon. Menjabat sebagai sekretaris sekaligus pelatih amatir." cowok itu tersenyum tipis, membuat bisik-bisik pelan mulai berpilin menggaungi langit-langit ruangan.

Senyumnya menyetrum Juno.

Untuk beberapa saat cewek itu nggak berkutik. Terlalu serius ketika mendapati Hyungwon berdiri di atas pentas, tersenyum manis.

Mata mereka bertemu.

Juno menatap lurus, membalas tatapan Hyungwon. Sebelum cowok itu yang pertama memutus kontak mata, berpaling kearah lain.

"Gue pikir Hyungwon anak teater itu cuma bercanda, taunya.. Beneran."

"Hn," Jiya mengangguk kecil. "Yaudah, tapi elonya gausah mangap gitu juga. Malu." Juno lantas merapatkan bibir, kembali ke alam nyata waktu hapenya berdering. Notifikasi chat dari Minhyuk.

Minhyuk: Jun dimana? laki lo pulang nih nyariin lo drtd

Chat dari Minhyuk mendadak membuat Juno melebarkan mata karena terkejut. Ia kembali menganga kecil, meringis patah hati.

Kenapa dia harus pulang disaat Juno sudah hampir berhasil menaruh perasaan pada Hyungwon?

Bergegas Juno bangkit dari kursinya, berlari keluar ruangan. Jiya yang duduk disampingnya tersentak, memanggil namanya pelan.

Dari atas pentas, Irene menatap Jiya dan kepergian Juno dengan bingung.
Ia bertanya dengan gerakan bibir tanpa suara 'Juno kemana?'

Jiya hanya menggeleng. Ia pun tak tahu.

Forelsket; Hyungwon, CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang