[20] Mampuy

343 52 10
                                    

"MANA MANA SIAPA YANG PATAH TULANG SIAPA??????" Raena dengan histerisnya berlari menerobos kamar Hanbin, seperti kesetanan.

Di sebelahnya, Hanbin menjeplak kepala cewek itu. Menyuruhnya tenang dan duduk terlebih dahulu. "Patah tulang itu kode, bege. Lo cewe tapi nggak paham kode ya, pantes jomblo."

Kini gantian Raena yang memukul keras kepala Hanbin. Membuat Hanbin membalas, lalu mereka balas-balasan. Saling jambak dan menoyor kepala.

"UDAH CUKUP AKU MUAK DENGAN DRAMA RUMAH TANGGA INI!" ini Jiya, yang puyeng menyaksikan hebohnya Hanbin dan Raena yang masih saling tepuk. Sementara Dana beringsut naik ke atas kasur, duduk di sebelah Juno yang membenamkan wajah ke atas bantal.

"Bocah lo semua,"

Sementara Minhyuk sedari tadi misuh-misuh berusaha menghibur Juno.

Yap. Mereka sedang rapat keadaan darurat di rumah Hanbin sepulang dari sekolah. Kalau kata Hanbin sih, keadaan patah tulang. Butuh penanganan segera.

"Masalah lo tuh apasih??"

Juno masih merengek, hanya menyodorkan ponselnya pada Minhyuk. Otomatis Dana mepet ke sebelah cowok itu.

Chat Juno dan Hyungwon dua hari yang lalu. Ketika Juno ngespam chat Hyungwon dan menyatakan perasaannya. Dua hari yang lalu itu nggak kekirim. Tapi tadi siang saat Juno baru ngisi kuota, dia lupa buat narik pesan-pesan itu. And guess what apa balasan Hyungwon?

Hyungwon: ini gue harus balas gimana?

Dana refleks ngumpat ketika melihat balasan dari kakak kelasnya yang Juno incar itu.

"Sumpah setan," Jiya dan Raena juga jadi jejeritan nggak jelas.

"Terbangsat 2k17." Hanbin tau-tau sudah nyelip antara Minhyuk dan Dana.

Minhyuk cuma diam. Iya. Dia tau yang sebenarnya, dia denger semua curhatan Hyungwon. Tapi ya gitu... Dia bukan siapa-siapa dalam cerita ini. Nggak berhak untuk melakukan apapun.

Juno mengangkat kepala dan meninggalkan jejak iler di bantal Hanbin. Matanya sembab, yoi, si cabe nangis. Langka nih.

"Dah, dah, mending sama Kak Jinyoung aja." saran Jiya, mulai menepuk punggung Juno berusaha menenangkan. "Atau Kak Wonu. Kak Mark, Kak Taeyong tuh, tinggal tunjuk."

Dana dan Hanbin ikut membenarkan. "Masih banyak ikan di laut, ngapain lo mau sama yang model bulu babi gitu sih,"

Juno menggeleng. Antara kecewa dan malu, dan sedih, nggak jelas perasaannya sekarang. "Kalian nggak ngerti. Walaupun banyak ikan di laut, tapi dia laut buat gue."

Minhyuk mengacak rambutnya. Juno yang bermasalah kok dia yang frustasi. Ikatan batin nih, udah tetanggaan dari orok.

"Jun," cowok itu akhirnya bersuara. "Gue nggak maksud...tapi.... Umm, mending lo cari mangsa lain."

"Kenapa?"

"Hyungwon tuh juga nggak yakin sama perasaannya. Semalem dia curhat sama kita-kita, dia bilang dia ngerasa nyaman sama lo, dia seneng meskipun lo gangguin. Katanya dia kehilangan waktu lo nggak gangguin dia..."

Semua diam, menunggu kelanjutan.

"Tapi... Dia bilang dia juga nyaman sama Somi."

Krik krik krik

"Tuhkan anjeng!" Dana ngumpat perdana.

"Ular,"

"Tai."

"Serigala ini mah." Hanbin ikut menyahuti, udah guling-guling frustasi di kasurnya.

Juno senyum. Senyum miris. Yalah, masa lo pikir lagi patah hati gitu dia ketawa. Galoco anjer.

Forelsket; Hyungwon, CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang