Part 6

4.4K 131 2
                                    

Akhirnya aku mengalah, dan beranjak dari sofa menuju kamarku. Langsung saja aku menghidupkan tv dan mencari film kesayanganku. Tak lupa juga cemilan, menyalakan AC serta mematikan lampu. Sedangkan papa dan mama asik di bawah.

Sedang asyiknya menonton tiba-tiba saja pintuku terbuka, sontak saja aku kaget dan langsung melihat kearah pintu, dan ternyata itu Mama dan papa yang datang menghampiri ku.

"Mama... Papa.... Ada apa?"tanyaku heran

"Sayang sudah waktunya kamu tidur, udah jam 9 sayang... Ayo tidur.." ujar Mama.

"Ayo lah putriku sayang tidur tak tenang papa sama Mama kalau kamu belum tidur ayo tidur"

"Iya pa.."

Aku langsung mematikan tv-nya dan aku tidur di pangkuan Mama dan papa. Mama dan papa sedari tadi melihat aku tertidur di pangkuannya berkata sesuatu sehingga aku dapat mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

"Anak kita sudah besar ya sayang? Gak kerasa udah 17 saja umurnya."kata papa ke Mama sambil mengelus rambutku

"Iya ya mas.. gak terasa umur kita nambah.. tapi aku kasian gak bisa memberikan ia adik.."

"Tak papa yang penting kita sudah punya satu, dan ini harus kita jaga untuk selamanya jangan sampai ada orang yang berani menyentuh anak kita walaupun seujung kuku pun." Kecup Mama dan papa di keningku.

Mama dan papa langsung meninggalkan aku di kamar dan menutup pintu kamar.

================================
Keesokan harinya aku bangun dan sudah siap untuk kesekolah, aku turun kebawah untuk sarapan. Ku sapa Mama dan papa yang ada di meja makan.

"Good morning mama... Morning papa"

"Morning sayang... Sini papa peluk dulu"

Senangnya punya bapak seperti papa, sayang sama aku selalu perhatian sama aku. Dan mama juga gitu aku merasa seperti anak yang beruntung sekali di dunia ini yang punya orang tua yang super super lucu dan harmonis seperti ini.

"Udah pelukannya ayo makan sudah jam berapa ini.. nanti kamu sama papa telat Lo.."ujar mama.

"Ih si mama mah suka gitu lagi kangen ni sama princes nya aku.."

"Ehm maaf ya tuan dan nyonya ini sudah jam setengah tujuh mau jam berapa berangkat?"

Aku terkejut mendengar kan kata mama, langsung saja aku dan papa meminum susu dan memakan roti dengan cepat. Langsung aku pamit ke Mama untuk berangkat.

"Mama aku berangkat dulu.. assalamualaikum" sambil mencium punggung tangan mama.

"Sayang.. aku pergi dulu ya.. hati-hati dirumah.. assalamualaikum"

"Hati-hati dijalan ya... Wa'alaikumsalam"

"Ayo sayang nanti kita telat"

Langsung saja papa menancap gas menuju sekolahku dahulu. Sesampainya di sekolah papa memberhentikan aku tepat didepan pintu gerbang sekolahku, aku mencium punggung tangan papa dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum... Papa"salamku ke papa.

"Wa'alaikumsalam... Belajar yang rajin kalau sudah pulang hubungi papa ya nak kalau pulang?" Teriak papa

"Iya papa... Oke" sambil menunjukkan tangan oke ke papa.

Bela masuk berbunyi, tanda masuk ke kelas menyuruh para siswa agar masuk ke kelas mereka masing-masing. Seorang teman mulai mendekatiku, sebut saja namanya Ocha. Ocha sering bertanya kepadaku aku tinggal dimana dan memintaku untuk sekali-kali membawanya ke rumah. Aku hanya bisa bilang insyaallah.

================================
Bel pulang berbunyi menandakan bahwa pelajaran hari ini telah usai, segera saja aku meluncur keluar ke pintu gerbang dan berharap hari ini papa akan menjemputku.
Ternyata papa tidak menjemput ku kesekolah yang menjemput ku hanya sopir pribadiku.
"Non Anita..."triak sopirku

"Pak... Papa mana?"tanyaku ke sopir

"Non papanya non lagi rapat katanya saya disuruh antar non ke kantor sekarang " ujar pak supir.

"Hmmm" gumamku.

Aku duduk di bangku belakang, tak disangka Ocha melambaikan tangannya ke aku yang mengisyaratkan selamat tinggal. Akupun juga begitu.
Aku menatap setiap jalan yang aku lewati, dan berfikir lagi-lagi papa gak bisa menjemputku dan sekarang papa menyuruh pak sopir bawa aku ke kantor. Huft... Ada apa ya papa? Tanyaku dalam hati.
Tak sadar aku telah sampai di depan kantor papa, dan pak supir membukakan pintu mobil, langsung saja aku pergi ke pintu masuk kantor.

#pontianak
15:30

Anita : eh author belum ketemu papa ni.. kok di cut' sih

Author : eh udah atuh neng ntar sambung lagi ya neng sabar ya ndo

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang