tiket liburan (bulan madu)

3.7K 70 4
                                    

Dengan tiket bulan madu ini, semoga saja kau akan berubah..
Tak usah lah kau berubah cukup kau berada selalu di sisiku dan melihat senyummu itu sudah cukup walaupun bukan aku yang menciptakan senyum tulus dan tawa lepas mu itu.
Anita Dwi Anggoro

***

Anita POV

Hari ini aku menelfon keluargaku yang lumayan jauh di sana, sebenarnya aku sudah lama sekali ingin menelfon mereka, tapi karena kesibukan di kantor dan juga kesibukan ku sebagai seorang istrilah yang membuat aku tak ada waktu untuk liburan.

"Iya.. pa.. maafin aku ya pa.. kan aku tadi udah minta maaf.." ucapku pelan ke papa.

"Maaf sih maaf... Masa papa sama Mama gak dihubungi lagi.. mentang-mentang yang ngurus kamu suami kamu, kamu malah lupa sama mama sama papa... Hu"

"Aaaaaaaa.. papa jangan gitu dong, Anita kangen banget sama papa sama Mama..." Kataku manja

"Kalau kangen kesini dong, papa juga kangen tau.. rumah kayaknya sepi banget gak ada kamu, biasanya papa sama kamu sering berantem kalau masalah tv.."

"Iya insyaallah kalau ada waktu ya pa.."

"Suami kamu mana? Kok gak ada.. eh jangan lupa bawa suami kamu ke rumah.."

"Mas Riyo... Belum–" ucapanku terpotong karena ada orang yang mengambil telfonku secara paksa.

Dan ketika aku melihat ternyata itu suamiku, ia sudah duduk di sampingku di sisi ranjang kami.

"Hallo pa.. papa tanyain Riyo ya?" Tanya mas Riyo

"Yaelah ni anak.. baru nongol.. kemana aja? Bagus kamu ya gak kerumah.. udah lupa sama mertua .." celetuk papa

"Hahahahahah maaf pa.. aku sama Anita lagi sibuk banget.. kerjaan numpuk.." jawab mas Riyo santai.

"Yaudah.. pokoknya Sabtu sampai Minggu kalian harus di rumah titik.. gak pake koma.."

Sambungan terputus ternyata papa sudah kangen sekali denganku. Ah papa

Aku hanya melihat mas Riyo saja setelah menerima telfon dari papa.

"Sabtu sama Minggu kita kerumah orang tuamu.. ingat itu" ucapnya dingin.

"Iya mas.."

Mas Riyo berlalu meninggalkan ku dan bergegas turun ke bawah untuk makan malam.

"Ehhmmm..." Deheman papa mertuaku membuatku menoleh.

"Ada apa pa? Papa butuh air? Biar aku ambilkan ya.." aku segera bangkit tapi papa mertuaku mencegahnya

"Tidak usah.. tidak perlu.. kamu duduk dulu ada yang ingin papa dan mama bicarakan sama kalian berdua"

"Apa pa?" Tanya mas Riyo santai.

Aku menerka-nerka apa yang akan papa tanyakan kepada kami. Pasti ada halnya bersangkut paut kan dengan cucu.

"Kalian sudah berapa lama menikah?" Tanya papa.

"Hmmm.. 6 bulan jalan 7 bulan pa.." jawabku.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang