rumah baru

5.9K 87 18
                                    

Alhamdulillah akhirnya mereka memiliki rumah juga hampir 1 tahun pernikahan mereka baru kali ini mereka berdiri sendiri dan ingin mandiri. Membina rumah tangga yang baik dan di mulai dari nol lagi. Tapi fikiran Anita masih saja melayang-layang apakah hubungan mas Riyo dengan Icha terus berlanjut atau mereka sudah putus?

Apakah nanti Icha akan datang untuk menghancurkan rumah tangganya? Hanya kepada Allah ia serahkan semuanya, nasib rumah tangganya ia serahkan kepada yang maha kuasa. Yang ia pikirkan kali ini adalah bagaimana caranya agar Riyo mencintainya. Itu yang sekarang berada di dalam benaknya.

***

Riyo POV

Setelah melihat rumah yang sudah siap di tempati itu malam ini aku ingin bicarakan hal ini kepada mama dan papa.

"Mama.. papa, anita. Habis ini kita ngumpul ya duduk di ruang tengah." Ucapku.

"Ngapain?" Tanya mama.

"Mai bicarakan sesuatu kanjeng mami" ucapku sedikit lelucon.

"Ngapain mas?" Tanya Anita.

"Ada deh.. ayo cepatan habisin makanannya.." ucapku ke Anita.

Anita hanya mengangguk bingung karena Akau belum memberi tahukan apa yang akan aku ucapkan.

Setelah makan malam, kami semua berkumpul sesuai yang aku bilang tadi. Semuanya menatapku heran seakan-akan bertanya 'ada apa'.

Kuoegangbtangan Anita kuat-kuat ku genggam tangannya yang kecil berwarna kulit putih itu.

"Mama, sama papa. aku sama Anita mau pamit sama mama dan papa" ucapku.

Wanita di sampingku langsung menoleh heran kepadaku.

"Mas.. kita mau kemana emangnya?"tanyanya heran.

"Sayang dengerin dulu ya.." ucapku

"Kamu mau kemana Riyo? Kamu mau bawa Anita kemana?" Tanya mama.

"Ma, aku sama Anita mau pindah." Ucapku enteng

"Apa pindah mas?" Tanya Anita.

"Iya.."

Aku menatap kedua orang tuaku, dan menatap Anita yang masih bingung akan ucapanku.

"Jadi ma, pa, aku udah beli rumah di sekitar daerah Jakarta aja. Lumayan dekat dengan kantor Anita dan rumah sakit. Jadi aku mau pindah besok ke rumah itu." Ucapku lagi.

"Terus, kenapa besok nak?" Tanya mama.

"Ya gak papa biar cepet kebikin cucunya.. aw.. aw.. sayang.. maaf" saat ia mencubit lembut pinggangnya.

"Yaudah kalau gitu keputusanmu mama sama papa setuju aja."kata mama.

"Yaudah aku sama Anita mau beres-beres dulu ya ma pa" pamitku.

Aku langsung membimbing Anita naik keatas menuju kamar kami dan mulai membereskan baju yang akan di bawa nanti.

"Mas.. beneran kita pindah?", Tanyaku.

"Iya, emang kenapa sih yank?" Tanyanya.

" Ah enggak.. oh ya mas mama sama papa aku udah di kasih tahu belum?" Tanyaki.

"Udah.."

"Yaudah.. kalau gitu aku lanjutin aja beres-beres nya"

"Iya," aku kembali tidur ke atas ranjang.

Mengambil catatan pasienku yang harus aku pelajari lagi, pasalnya Minggu depan aku akan menghadapi operasi dimana itu adalah aktivitasku seperti biasanya.

Dari tadi aku melihat istriku berkemas saja, tidak ada hentinya. Aku mulai memanggilnya.

"Yank..." Panggilku.

Masih saja dia sibuk dan tidak menghiraukan panggilanku.

"Ayank..." Panggil lagi masih saja

Aku beranjak dari tempat tidur dan menghampirinya ke lemari pakaian kami. Ia sibuk memilih baju apa yang besok aku kenakan. Aku memeluknya dari belakang dan mencium bahunya menghirup dalam-dalam aroma tubuhnya.

"Ayank..." Pelukku dan mencium bahunya.

"Eh... Astaghfirullah, mas kamu ngagetin aku aja. Kamu belum tidur ya?" Tanyanya.

"Gimana mau tidur, kamu aja masih sibuk beres-beres.." ucapku lagi.

"Loh kok tungguin aku sih, kamu tidur aja duluan aku masih banyak urusan ini.." ucapnya.

"Gak mau.. maunya bobo sama kamu aja.. di kelonin" ucapku.

"Mas.." ucapnya.

"Gak ada bantahan, udah malam ayo kita tidur.." ajakku dan mulai menggendongnya serta membopong tubuhnya keatas kasur. Menidurinya di sana.

"Yank.. kelonin dong.. gak bisa tidur ini.. " ucap manjaku.

"Baiklah.." ia mulai memelukku dan aku juga membalas memeluknya. Rasanya hangat dan nyaman. Tenang dan tentram.

Rasa ini tak pernah aku rasakan ketika aku bersama Icha, rasa ini sama seperti rasa pelukan mama dan papa terasa hangat dan tentram. Sewaktu aku kecil aku sering meminta pelukan seperti ini kepada mama dan papa, setiap tidur selalu di peluk mereka berdua.

Semenjak aku beranjak dewasa aku tak lagi merasakan hal seperti ini lagi, di karenakan aku mulai sibuk sampai sekarang.

Aku merasakan sesuatu yang aneh menyentuh keningku, aku buka mata sedikit dan ternyata Anita menciumiku. Aku mulai menahan kepalanya dengan tanganku. Ia memberontak minta di lepaskan.

"Ayo.. nakal ya" sambil mencolek hidungnya

"Ih mas.."

"Ayo siap-siap kita sholat dulu habis itu sarapan,pamit sama mama dan papa ya?" Kataku

"Iya.."







#pontianak
6-10-17

Maaf dikit karena lagi gak mood
Jg lupa vote And komen naikin lagi Rank aku.. biar tambah mood

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang