Di Bentak 2

4.1K 103 8
                                    

"Bilang saja aku maksa ambil kunci mobil udah" dengan memotong pembicaraan pak ujang.

Aku langsung menancap gas dan menuju sebuah hotel tak jauh dari Bogor.

Sesampainya di sana aku langsung membooking sebuah kamar di lantai 5, langsung saja aku menuju lift dan memencet lantai 5. Sesampainya di sana aku mencari kamarku yang bernomor 244. Saat ketemu aku langsung masuk mengunci pintu dan menghempaskan tubuhku di kasur yang empuk itu, untuk menghilangkan rasa penatku saat menyetir tadi.

Saat aku melihat HP ternyata papa sudah sepuluh kali menelfonku, dan pesan masuk dari papa sudah enam belas pesan banyaknya. Rasanya aku ingin buka isi pesan papa tapi nanti saja mendingan aku mandi dan siap-siap makan di restoran hotel ini.

Hp ku terus saja berbunyi, itu membuat ku sangat terganggu. Aku tinggalkan hp ku di kamar dan aku menuju ke bawah tempat restoran hotel ini. Setelah itu aku kembali naik ke atas menuju kamarku.

"Ih berisik banget...Siapa sih yang nelfon?"ucapku sendiri

Saat di lihat tenyata dari papa dan mama, aku membaca satu persatu pesan dari papa. Tapi maaf aku gak bisa jelasin semua pesan papa palingan aku jelasin sekitar tiga pesan papa soalnya semua ada enam belas pesan.

From: papa
Assalamualaikum Anita anakku,
Sayang kamu dimana nak? Papa kan suruh kamu tunggu papa di rumah papa kan hari ini pulang cepat. Kok kamu gak ada nak? Kamu dimana sayang? Telfon papa gak kamu angkat, papa cemas kamu dimana sayang?

Sedih emang hati ini ketika baca pesan dari papa. Apalah daya hati ini yang sudah luka. Aku ingin sendiri dan ingin mengobati luka hati ini walaupun cuman terobati sedikit.

From papa:
Anita sayang kamu dimana nak? Papa udah cari kemana-mana. Kamu jangan buat papa khawatir dong nak. Pulang lah sayang, nanti kalau terjadi apa-apa sama kamu gimana? Pulang ya nak?

From papa :
Anita, saat kamu pulang sekolah papa gak nemuin kamu. Papa tanya sama bibi kamu kemana. Bibi bilang kamu pergi padahal bibi sudah melarangnya pergi dan pak Ujang juga gitu. Tapi kamu maksa pak Ujang untuk ngasihin kunci mobil ke kamu .. nak sekarang papa perintahkan pulang. Papa cemas cepat pulang.

Ah lagi-lagi papa menyuruhku pulang, lanjut aku membaca pesan dari papa eh terselip satu pesan dari mama. Buru-buru aku membuka pesan dari mama.

From mama :
Anita, mama dengar kamu gak ada di rumah ya nak? Kamu dimana sayang.. pulang lah nak jangan buat mama sama papa cemas. Kamu pergi dari rumah tanpa sepengetahuan papa kamu udah dosa sayang berarti kamu udah durhaka sama papa. Jangan gitu sayang pulang lah nak. Sekarang kamu dimana bilang sama mama.. mama gak akan kasih tau papa kok.. kasih tau mama nak.

Malas rasanya aku membalas, aku memilih tidur dari pada aku membalasnya dan besok aku harus bersiap pergi ke Jakarta ke rumah nenek dan bertemu mama.

================================
Papa pov

Dengan rasa senang aku mempercepat gas mobilku menuju rumah karena aku kangen dengan anakku dan rencana hari ini aku ingin membawa putri kesayanganku berbelanja untuk menyenangkan hati putri kesayangan ku serta untuk ucapan maaf ku yang telah membentaknya.

"Tunggu papa ya nak.. papa bentar lagi nyampe kok"ujarku dalam hati.

Saat sampai dirumah bibi pembantu rumahku telah menunggu di depan pintu.

"Assalamualaikum tuan.. selamat datang..." Sambut bibi.

"Wa'alaikumsalam salam BI.."

Langsung saja aku masuk ke dalam dan menanyakan ke bibi Diaman putri kesayangan ku.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang