pilihan

4K 80 13
                                    

Riyo POV

Aku harus memilih antara keduanya, aku harus memilih Icha atau Anita.
Aku ingin mempertahankan Anita tetapi di sisi lain aku juga tidak tega dengan icha.

Aku harus gimana? Aku dilema sekarang. Wanita yang sudah satu rumah denganku aku lukai , dan wanita yang dahulu bersamaku juga harus aku lukai.

Aku pilih yang mana? Anita kah apa Icha? Oh tuhan berikan aku jalan keluarnya.

Aku menyusul Anita ke atas tepatnya di kamar kami. Aku melihat ia sedang berdoa dengan menangis setelah sholat aku langsung memeluknya dari belakang dan ikut menangis bersamanya.

"Sayang,.. maafkan aku, hiks.. hiks.. ku mohon jangan bersedih" ucapku sambil melingkarkan tangan di perutnya.

"Yank.. maafkan aku, a..aku bingung yank mau milih yang mana? Kamu apa Icha, aku bingung yank?" Ucapku sambil meletakkan kepada bahunya.
Ia mengusap lembut wajahku.

"Mas..hiks.. hiks.." sahutnya.

"Iya yank.."

"Tak adakah sedikit perasaan peduliku kepadaku mas? Hiks..hiks.." sambil mengelus lembut wajahku.

"Maksud kamu yank?" Tanyaku.

"Tak adakah sedikit saja rasa sayang dan cintamu untukku mas?" Tanyanya lagi.

"Tak adakah mas? Kurangku dimana mas? Jelaskan kepadaku mas. Jelaskan, dimana letak kesalahanku hiks...hiks.. dimana letak kamu gak memberikan aku perasaanmu mas?" Sambungnya lagi.

Aku hanya bisa diam membeku dan mengeratkan pelukanku di bagian perutnya.

"Kenapa mas? Kenapa kau tak kau jawab mas? Kenapa? Kenapa mas? Hiks..hiks" .

Hanya diam dan membeku yang hanya bisa aku lakukan.

"Ku mohon, yank. Dengarkan aku tenanglah ."sambil memeluk dan mencium pucuk kepalanya.

Aku takut kehilangannya, tapi disisi lain aku juga tak ingin melepaskan Icha. Aku sudah terikat janji padanya, ya tuhan tolong aku.

Setelah merasa reda tangis istriku, segera aku lepaskan pelukanku dan menatapnya. Ternyata ia tertidur dalam pelukanku. Aku angkat ia dan ku  taruh ia di atas ranjang membuka mukenanya dan menyelimutinya.

Aku berbaring di sampingnya aku menyamping dan melihat wajah sendu, wajah yang memerah ketika menangis, masih terlihat jelas bahwa air mata yang tadi jatuh di pipinya meninggalkan bekas.

Ku elus pipinya yang putih kemerahan karena menangis itu.

"Maaf kan aku yank, aku gak tau harus milih yang mana. Kamu atau Icha... Tapi sungguh aku mencintaimu... Ku mohon tetaplah bersamaku, tetaplah di sampingku."
Sambil mencium keningnya.

***

Pagi ini aku merasa malas sekali pergi ke rumah sakit. Rasanya aku ingin cuti saja. Malas ingin bergerak. Tapi saat aku raba kasur di sebelahku ternyata istriku tak ada.

Segera aku bangun dan mencarinya kemana-mana hingga aku mendengar seseorang yang sedang muntah di wastafel dapur.

Ternyata Anita, aku segera mendekat dan memeluknya dari belakang. Aku merasakan badannya yg terkejut menerima pelukan yang mendadak itu tapi tak apalah.

"Mas... Sudah bangun" ucapnya lembut.

"Sudah sayang, kau kenapa hmm?" Tanyaku sambil membersihkan mulutnya yang basah karena air.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang